Gedung Baru Rusak Berat, Puskesmas Nualain Buka Yankes di Puskesmas Lama

  • Bagikan

ATAMBUA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Puskesmas Nualain yang terletak di Desa Nualain, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu yang tuntas dikerjakan tahun 2017 lalu tidak membawa manfaat bagi masyarakat lantaran mengalami kerusakan cukup parah.

Kondisi kerusakan bangunan yang dikerjakan PT Putra Cahaya Murni dengan pagu anggaran senilai Rp 3,6 miliar lebih tersebut mengalami pergeseran sejak badai Seroja April 2021 lalu. Kontur tanah yang labil makin memperparah kerusakan bangunan tersebut akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Belu dalam sepekan terakhir.

Terpantau TIMEX, Selasa (1/3), kerusakan bangunan baru Puskesmas Nualain tersebut diantaranya slof atas bagian depan dari bangunan Puskesmas mengalami patahan. Plafon juga sudah terlepas di beberapa ruangan.

Bahkan tembok dan fondasi di ruangan IGD, Nifas, dan administrasi juga sudah terpisah dari lantai serta bergeser sekira 40 cm dari lantai. Talang air di atap gedung Puskesmas pecah dan terpisah dari coran slof sehingga saat hujan air memenuhi ruangan Nifas, IGD, sekat dan ruang administrasi.

Akibatnya, pelayanan kesehatan bagi masyarakat Lamaknen harus dipindahkan ke mes para tenaga medis yang sebelumnya merupakan Puskesmas lama. Gedung itu berdampingan langsung dengan kantor Desa Nualain.

Bupati Belu, Agustinus Taolin bersama Plt Kadis PUPR, Yasintus Leki dan tim telah meninjau gedung itu Selasa (1/3). Kedatangan rombongan Bupati Agus tersebut guna melihat langsung kerusakan yang ditimbulkan akibat hujan deras dalam sepekan terakhir.

Usai memantau kerusakan bangunan Puskesmas Nualain, Bupati Agustinus mengatakan, kerusakan bangunan tersebut membahayakan keselamatan para tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah itu.

Untuk itu, Bupati Agus mengambil keputusan sementara untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat Lamaknen sebagian besar dipindahkan ke gedung Puskesmas lama yang sebelumnya difugsikan sebagai mes para tenaga medis.

“Kondisi Puskesmas Nualain sudah berbahaya. Ini struktur tanah secara geolgis kami menilai berbahaya dan perlu perbaikan sehingga tidak bocor dan membanjiri Puskesmas,” ujarnya.

Bupati Belu yang juga berprofesi sebagai dokter tersebut meminta Plt Kadis PUPR untuk melihat struktur bangunannya agar segera dilakukan perbaikan sementara sambil menunggu proses lebih lanjut.

Menurut Bupati Agustinus, bagi fasilitas negara maupun pelayanan kesehatan di Puskesmas Lamaknen adalah harus pindah ke lokasi yang tanahnya stabil sehingga tidak mudah terdampak bencana seperti bangunan gedung Puskesmas Nualain.

Namun untuk saat ini, kata Bupati Agus, pemindahan Puskesmas Lamaknen belum bisa dilakukan. Sebab, Pemkab Belu masih kesulitan lokasi dan anggaran. “Karena untuk membangun Puskesmas baru tentu membutuhkan anggaran hingga Rp 5 miliar. Pemkab Belu tidak memiliki anggaran kecuali mengajukan anggaran tersebut ke pusat,” jelasnya.

Sementara drg. Merysca F. Meo yang bertugas di Puskesmas tersebut mengatakan, fasilitas kesehatan itu sudah rusak pelan-pelan semenjak badai Seroja tahun lalu. Tetapi dalam seminggu terakhir hujan dengan intensitas tinggi makin memperparah bangunan Puskesmas itu.

Demi mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan terjadi, kata drg. Merysca, pelayanan kesehatan bagi masyarakat Lamaknen dipindahkan sementara ke gedung Puskesmas lama. “Ini langkah antisipasi terutama IGD dan ruangan Nifas. Karena pasien yang dirawat di ruangan tersebut butuh kenyamanan ekstra apalagi anak kecil maupun ibu yang baru bersalin,” pungkasnya. (mg26)

  • Bagikan