Buka Konferensi AIWW di Labuan Bajo, Wapres Ma’ruf Amin Bicara 3 Fokus Kerja Pemerintah Indonesia

  • Bagikan

LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Wakil Presiden (Wapres) RI, K. H. Ma’ruf Amin membuka secara resmi Asia International Water Week (AIWW) II di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Senin (14/3). Kegiatan AIWW I digelar di Gyeongju City, Korea Selatan pada 20 – 23 September 2017 lalu.

Hadir dalam kesempatan ini, selain Wapres Ma’ruf Amin juga Presiden Asia Water Council, Dr. Jae-hyeon Park serta keynote speech Sekertaris Jenderal PBB ke-8, Ki-Moon Ban serta delegasi berbagai negara. Terutama para menteri, pakar dan praktisi, pemimpin lembaga publik dan perusahan air serta pembuat undang-undang atau legislator dari negara anggota Asia Assembly Water Council.

Kegiatan ini digagas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia bersama Asia Water Council (AWC) atau Dewan Air Asia sebagai rangkaian acara presidensi G20 yang akan diselenggarakan pemerintah Indonesia dan juga sebagai persiapan Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 pada 2024 mendatang.

Konferensi ini mengambil tema “Sustanible, Clean and Sufficient Water for All.” Bahasan utamanya adalah urgensi mengatasi krisis air dan memastikan ketersediaan air bersih keluar dari pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Kegiatan ini juga memberikan pesan berupa ‘Asia to World Statement’, ‘Asia Water Issue’dan ‘Water Project Business Forum’ ke Forum Air Dunia ke-9 yang akan diselenggarakan oleh Dewan Air Dunia di Dakar, Senegal pada 21 – 26 Maret 2022 mendatang.

“Ini kesempatan akan kita tunjukan solusi praktis yang dicapai melalui perencanaan hingga implementasi, menggunakan teknologi terbaru dan partisipasi publik sebagai nilai inti dari prosedur kerja AWC untuk menyelesaikan masalah air,” jelas Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono melalui keterangan tertulis, Senin (14/3).

Sementara itu, Wapres Ma’ruf Amin dalam kesempatan tersebut mengatakan, Pemerintah Indonesia melihat tiga infrastruktur dasar masyarakat yaitu air bersih, sanitasi, dan listrik. Ini bermuara dari permasalahan yang kini menjadi fokus kerja pemerintah Indonesia, yakni penghapusan kemiskinan ekstrem, pembangunan sumber daya manusia unggul, serta penurunan angka stunting.

Wapres menjelaskan bahwa wilayah Indonesia yang terdampak kemiskinan ekstrem ini akibat akses air bersih yang rendah. Dari 35 kabupaten di Indonesia yang terdampak kemiskinan ekstrem pada 2021, seluruhnya ditandai dengan sulitnya akses mendapatkan air minum bersih. Angkanya dikisaran 4,48 persen – 97,21 persen. “Air bersih dan sanitasi yang baik mengurangi berbagai jenis penyakit bagi ibu hamil, bayi, dan balita,” kata Wapres Ma’ruf Amin.

Wapres menambahkan, pemerintah terus berupaya mengatasi persoalan ini dengan membangun 61 bendungan serta 1000 bendungan kecil atau embung untuk irigasi yang akan menyokong ketahanan pangan. “Kami terus mendorong pengelolaan air berkelanjutan melalui management sumber daya air terintegrasi,” tuturnya. (Krf7)

  • Bagikan