Di Sekolah Ini, Ada Orang Tua Larang Anak Terima Vaksin

  • Bagikan

BA’A, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sekolah Dasar (SD) Inpres Moklain, Kabupaten Rote Ndao terdapat orang tua yang melarang anaknya menerima suntikan vaksin. Hal ini terjadi disaat pelaksaan vaksinasi yang dilakukan tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas Feapopi, Senin (14/3).

Sebagaimana disaksikan TIMEX, beberapa anak ini hanya bisa menangis saat ditanya alasan tidak mau divaksin. Salah seorang diantara anak-anak itu mengaku mereka tak mau vaksin karena mengikuti pesan orang tuanya.

“Orang tua pesan bahwa sonde (tidak) boleh terima vaksin,” kata CD, salah satu siswa kelas IV SD Inpres Moklain, saat dipanggil tenaga kesehatan (Nakes), Senin (14/3).

Mendengar jawaban tersebut, Kepala SD Inpres Moklain, Desias Lalay, langsung menghampiri siswa tersebut. Desias ingin memastikan kebenaran dari jawaban yang baru saja dilontarkan si anak tadi. “Mengapa orang tua sonde kasi izin ikut vaksin?” tanya Kasek Desias. “Tidak tahu. Orang tua hanya kasi tahu kalau ada vaksin di sekolah na sonde boleh ikut,” jawab CD.

Ternyata pesan yang sama juga diungkapkan sejumlah siswa yang berhasil ditemui TIMEX Ada empat orang siswa mengaku orang tua mereka tak mengizinkan menerima suntikan vaksin.

BACA JUGA: Guru dan Siswa Positif Covid-19, SDI Moklain Tutup Sepekan

Saat dikonfirmasi TIMEX, Desias Lalay, membenarkan apa yang dilontarkan anak didiknya. Diakuinya, bahwa pendekatan-pendekatan sudah dilakukan sebelumnya setelah mengantongi informasi tersebut.

Bahkan, kata Desias, pendekatan tidak dilakukan sendiri, namun bersama anggota Bhabimkabtibmas, dan pemerintah desa setempat. Namun, hingga pelaksanaanya, masih belum diketahui alasan untuk anaknya tidak boleh divaksin.

“Kami juga belum tahu alasanya. Padahal berbagai pendekatan sudah dibangun. Baik itu dari kepolisian dan pemerintah desa. Kami juga lakukan itu (pendekatan) dengan harapan agar semua siswa bisa divaksin,” ungkap Desias.

“Tapi kami akan koordinasi kembali untuk memastikan. Karena vaksinasi ini bukan maunya sekolah. Jadi harus ada alasan yang bisa dipertanggung-jawabkan,” sambungnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kapolsek Rote Tengah, Ipda Charles Rihi Pati, mengatakan, pihaknya terus mengawal pelaksanaan vaksinasi di wilayah hukumnya. Pengawalan tersebut menurutnya sebagai wujud sinergitas untuk menyukseskan vaksinasi.

“Hambatanya hanya pada kondisi geografis dan kita semua pasti tahu itu. Tapi apapun alasanya, kami tetap mengawal pelaksanaanya hingga ke pelosok-pelosok,” kata Charles. (mg32)

  • Bagikan