BAJAWA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Suasana duka menyelimuti umat Paroki Keluarga Kudus Nazareth Were sehubungan dengan meninggalnya Pater Kurt Bard, SVD di RSUD Bajawa, Rabu (16/3) sekira pukul 13.30 Wita.
Pater Kurt Bard, SVD merupakan misionaris senior yang sejak lama bertugas di Kemah Tabor, Mataloko, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Berdasarkan informasi yang dihimpun TIMEX, Pater Kurt Bard, SVD adalah berkat Tuhan yang kelihatan untuk umat Were. Hidup dan karyanya menjadi tanda kehadiran Cinta Tuhan tanpa batas kepada umat Were.
Dialah pembimbing perjalanan spiritual dan inspirasi hidup kepada umat Katolik Were yang penuh kasih, kebaikan, dan beriman.
Paulus Molo, salah satu umat Were mengaku, dari Pater Kurt Bard, SVD, mereka belajar untuk mencintai, memberi, dan berbagi dengan sesama tanpa membeda-bedakannya.
“Semakin memberi, maka kami semakin tidak berkekurangan. Itulah hukum kelimpahan dari cinta yang diajarkan dan dihidupi oleh Pater Kurt Bard, SVD kepada umat Were,” ungkap Paulus.
Salah seorang perawat yang merawat Pater Kurt mengaku, sebelum dibawa ke RSUD Bajawa, sang rohaniawan ini telah menderita sakit sebelum terakhir akibat mengalami stroke. Pater Kurt Bard sempat dibawa ke ruangan paviliun RSU Tc. Hillers Maumere, Kabupaten Sikka.
Para petugas medis sempat memberikan ucapan selamat ulang yang ke-89 kepada Pater Kurt Bard saat sang misionaris ini dirawat di ruang paviliun RSU Tc. Hillers Maumere, 11 Februari 2022 lalu.
Pantauan TIMEX, Rabu (16/3), jenazah Pater Kurt Bard langsung dimakamkan di pemakaman khusus para Misionaris SVD, di belakang rumah Ret-Ret Kema Tabor, Mataloko, Rabu (16/3).
Penulis: SAVER BHULA