Pastikan Ketersediaan Migor, Tim Gabungan Polres Belu Pantau Distributor dan Swalayan

  • Bagikan

ATAMBUA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Mengantisipasi kelangkaan minyak goreng (Migor) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Setyo Budiyanto, baru-baru ini memerintahkan jajaran untuk melakukan pengecekan secara rutin ke gudang-gudang distributor maupun swalayan.

Penekanan orang nomor satu di Polda NTT ini direspon cepat oleh Polres Belu dengan turun melaksanakan monitoring ke distributor dan swalayan yang ada di Kota Atambua, Kamis (17/3).

Kegiatan monitoring tersebut melibatkan aparat Satuan Reskrim dan Satuan Intelkam Polres TTU, Dinas Perindag, Kesbangpol, dan Sat Pol PP Kabupaten Belu.

Pantauan langsung TIMEX, Kamis (17/3), tim gabungan memonitor ketersediaan minyak goreng pada empat distributor dan swalayan di wilayah perbatasan itu. Yakni di gudang distributor CV. Nam, PT. Wings, CV. Wijaya, dan PT. Sampoerna. Sedangkan swalayan yang didatangi tim gabungan, yakni Swalayan Angkasa dan Jabal Mart.

Kepada awak media, Kapolres Belu, AKBP Yosep Krisbiyanto, melalui Kasat Reskrim, AKP Sujud Alif Yulamlam mengatakan, monitoring dilakukan guna memastikan terpenuhinya kebutuhan minyak goreng untuk konsumsi masyarakat.

Menurut Sujud, dari hasil monitoring itu, ketersedian minyak goreng di wilayah Kabupaten Belu tercukupi, dan tidak adanya indikasi penimbunan yang dilakukan.

BACA JUGA: Tegas Instruksi Kapolri, Kapolda dan Kapolres Pastikan Migor Tersedia di Pasar

“Sesuai keterangan para distributor bahwa ketersedian minyak goreng di Belu tercukupi hingga dua minggu ke depan, dan masih terdapat penambahan minyak goreng yang dalam proses pengiriman melalui ekspedisi jalur laut. Jadi kesimpulannya kondisi yang ada pada saat ini, proses pengirimannya saja yang sedikit terlambat,” ungkapnya.

Sujud menambahkan, tim gabungan juga me-warning para distributor untuk segera mendistribusikan stok-stok minyak goreng yang ada di gudang ke toko-toko dan kios kecil maupun warung-warung sehingga masyarakat tidak mengalami kendala dalam mendapatkan minyak goreng.

“Ke depan kami bersama rekan-rekan dari pemerintah daerah akan terus bersinergi memonitor ke distributor, toko-toko maupun swalayan guna memutus praktik-praktik mafia minyak goreng dengan memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi,” tegasnya.

Sementara distributor PT Wijaya, Fredy Wijaya menyampaikan pihaknya baru mendapat kiriman minyak goreng dari Kupang merek Kunci Mas dan masih tersimpan di dalam gudang. Minyak yang didapatnya kemasan 2 liter sebanyak 200 dos dan botol ukuran 1,9 liter sebanyak 50 dos. Dia memperkirakan stok minyak goreng itu akan habis dalam sepekan ke depan.

“Kalau stok minyak goreng yang ada di gudang saya ini hanya bertahan satu minggu saja karena ketersediaan dalam jumlah sedikit yang tidak mampu menjawab kebutuhan pasar,” jelasnya. (mg26)

  • Bagikan

Exit mobile version