KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bank NTT kembali menggelar Festival Desa Binaan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2022. Ini merupakan festival kali kedua diselenggarakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT ini.
Peresmian dan launching Festival Desa Binaan digelar di Aston Kupang Hotel, Senin (13/3). Bersamaan dengan itu, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) yang hadir meluncurkan Program Ramai Skali 2022. Gubernur VBL meluncurkan program itu bersama jajaran Direksi Bank NTT.
Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, mengatakan, festival ini bertujuan menjawab tantangan yang dihadapi UMKM saat ini. Untuk itu, kata Alex, Bank NTT turut membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Kemenkumham NTT, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) NTT, dan lainnya.
Kolaborasi itu, kata Alex, dibangun untuk mendorong pelaku usaha berproduksi secara kontinuitas dan stabil. Dalam kolaborasi ini, Kemenkumham misalnya berperan dalam perlindungan dan hak paten, BPOM pada standar dan jaminan kesehatan produk. OJK, asuransi, dan para offtaker dapat berperan meningkatkan kapasitas produksi guna menjawab kebutuhan spesifik dari pembeli pada UMKM.
Alex menyebutkan, dalam Festival Desa Binaan ini, terlibat sebanyak 115 desa. Desa-desa ini akan diintervensi dengan sistem pembayaran modern dan dipasarkan secara website Go NTT sebagai marketplace
Alex berharap, dengan festival ini, selain dapat membangun kapasitas usaha juga dapat berdampak pada daerah atau negara lewat retribusi. Karena itu, lanjutnya, dalam Festival PAD, juga akan dilihat peringkat PAD di desa terhadap kontribusi bagi daerah.
Sementara itu, Gubernur VBL saat peluncuran itu mengapresiasi manajemen Bank NTT yang telah bekerja keras membuat program ini. VBL menilai, program ini membantu pemerintah menyumbang kesejahteraan di tingkat desa.
BACA JUGA: Juri Tetapkan Juara Festival Desa Binaan Bank NTT
“Kolaborasi yang dilakukan ini untuk menemukan solusi dan pasti menghasilkan dampak yang baik agar kualitas produk di desa dapat bertumbuh lebih baik lagi,” kata Gubernur VBL.
Menurut VBL, intervensi Bank NTT dengan program ini dapat mendukung peningkatan potensi desa, dihitung dari pertumbuhan semua sektor. Mulai dari sanitasi hingga pendidikan.
Gubernur VBL juga mengapresiasi Bank NTT yang telah menekan kredit macet tingkat dua. Untuk itu, VBL meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT untuk mengawasi terus bank daerah ini sampai terwujudnya target bank devisa.
Gubernur VBL mengatakan, UMKM menjadi kekuatan ekonomi pembangunan bangsa. Hal ini juga disampaikan Presiden RI, Jokowi. “Khusus di NTT masih banyak potensi yang harus kita gali. Saya berterima kasih kepada Bank NTT dan semua mitra, yang ikut berperan untuk memajukan UMKM di NTT dan melahirkan produk-produk baru,” tuturnya.
Gubernur VBL berharap, Bank NTT menjadi Bank UMKM terkuat di NTT bahkan level nasional. Bagi semua desa binaan, VBL juga berharap dapat berkembang sampai pada semua sendi, baik dari sisi pendidikan, kesehatan, sosial, dan lainnya.
“Jadi saya mau agar gerakan membangun produk UMKM berkualitas ini terus dikembangkan. Jadi produk yang dihasilkan harus berkualitas dan menjadi identitas yang berdaya saing, sampai pada seni dan cita rasa,” pintanya.
Menurut VBL, Provinsi NTT memiliki semua kekayaan, yang tidak ada di daerah lain, semuanya ada di NTT. Bahkan sampai obat-obatan tradisional. (r2)