Vaksin Nusantara Perlu Regulasi Pemerintah, Handoyo Budhi: Harusnya Dipakai Booster

  • Bagikan

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Vaksin Nusantara besutan DR. Terawan Agus Putranto merupakan karya original anak bangsa dalam mengatasi sejumlah penyakit termasuk Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Rekam jejak mantan Menteri Kesehatan (Menkes), Prof DR. dr. Terawan Agus Putranto, SpRad (K) RO dalam dunia medis pun sudah tak diragukan lagi.

Ketua Dewan Pimpinan Nasional Vox Point Indonesia, Handoyo Budhi Sedjati mengatakan, sebagai vaksin karya anak bangsa, Vaksin Nusantara hasilnya lebih baik usai dilakukan vaksinasi dibanding dengan vaksin konvensional yang kini beredar.

Handoyo pun merasa heran mengapa Vaksin Nusantara tidak digunakan sebagai booster. Padahal, kata dia, Mantan Menkes Siti Fadilah Supari pun telah membenarkan dan memberikan keyakinan bahwa Vaksin Nusantara inilah yang harusnya dipakai sebagai booster.

Namun demikian, menurut Handoyo, Vaksin Nusantara perlu regulasi dari pemerintah agar ada payung hukumnya. Vaksin Nusantara bisa diproduksi jutaan dalam satu bulan dengan membagikan tols ke ribuan laboratorium yang ada di seluruh Indonesia, agar dapat melayani permintaan masyarakat. Tim Vaksin Nusantara yang diinisiasi dr. Terawan pun sudah siap untuk itu.

“Kalau saya pikir, sangat mudah membuat undang-undang, sehingga kalau memang ada kemauan politik dari pemerintah maka ini bisa segera dibuat regulasinya,” ujar Handoyo, saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Selasa (22/3).

Sejumlah tokoh nasional pun sudah mendapat Vaksin Nusantara. Para tokoh itu, kata Handoyo, bisa menjadi saksi dan memperkuat bahwa Vaksin Nusantara bisa digunakan sebagai booster.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun bisa menjadi contoh relawan yang menggunakan booster Vaksin Nusantara.

“Saya pikir apa salahnya, kalau dulu Bapak Presiden mau menjadi pelopor relawan dari vaksin yang bukan buatan anak bangsa, sekarang Presiden juga mau menjadi pelopor Vaksin Nusantara,” ujarnya.

Keheranan pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan tak mengeksekusi Vaksin Nusantara sebagai booster pernah diungkapkan praktisi media yang juga pendiri Beranda Ruang Diskusi, Dar Edi Yoga.

Menurutnya, Vaksin Nusantara yang merupakan hasil karya anak bangsa sangat tepat digunakan sebagai booster bagi masyarakat Indonesia. “Vaksin Nusantara mampu melawan berbagai varian Covid-19 dan cukup satu kali disuntikkan untuk seumur hidup,” kata Dar Edi Yoga.

Sementara, kata Yoga, vaksin konvensional masa berlakunya hanya sampai sekitar 7 bulan. Selain itu, jika pemerintah memutuskan menggunakan vaksin buatan dalam negeri sebagai booster justru akan lebih menguntungkan secara ekonomi dan mengehemat pengeluaran negara. “Justru akan menghasilkan devisa negara, bilamana ada pesanan dari negara lain,” ujarnya.

Menurut Yoga, momentum menjadikan vaksin buatan dalam negeri, khususnya Vaksin Nusantara sebagai booster sangat tepat dilakukan ketika Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memutuskan melakukan booster dengan vaksin yang digagas mantan Menkes Terawan Agus Putranto itu. “Pak Prabowo sudah memutuskan vaksin booster dengan Vaksin Nusantara, tunggu apalagi pemerintah?” tanya Yoga.

Diketahui sebelumnya, Menhan Prabowo Subianto pun telah melakukan vaksinasi booster dengan Vaksin Nusantara setelah sebelumnya dua kali melakukan vaksinasi Covid-19. Penyuntikan Vaksin Nusantara kepada Prabowo dilakukan langsung mantan Menkes Terawan Agus Putranto.

Prabowo membagikan momen penyuntikan Vaksin Nusantara di akun Instagram miliknya yang diunggah pada, Kamis (13/1/2022). Dalam foto tersebut, Prabowo terlihat disuntik Terawan yang duduk di kursi. “Meningkatkan imun dan kekebalan tubuh dengan Vaksin Nusantara,” tulis Prabowo.

Prabowo juga mengucapkan terima kasih kepada Terawan atas vaksinasi booster yang disuntikkan Terawan itu. “Terima kasih Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad, atas booster Vaksin Nusantara yang telah diberikan kepada saya,” katanya. (*/aln)

  • Bagikan

Exit mobile version