Anus Redo Raup Jutaan Rupiah dari Kerajinan Sarung Parang

  • Bagikan

BAJAWA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Parang Bajawa adalah salah satu jenis parang yang terkenal di daratan Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Bentuknya tergolong unik, tajam di salah satu sisi dan tumpul di sisi lainnya.

Parang biasa digunakan oleh orang-orang Bajawa, Kabupaten Ngada, untuk berbagai keperluan, memotong hewan dan kayu.

Jika dilihat dari aspek sosial, Parang Bajawa sangat melekat dengan kewibawaan, martabat, dan keberanian para penggunanya.

Selain itu, parang Bajawa juga memiliki sarung yang unik, terbuat dari kayu yang dihiasi ayaman dari rotan, dan pasang melingkar pada sarung.

Salah satu pengrajin sarung parang Bajawa, Gregorius Redo alias Anus, 40, warga RT 003, Dusun Weremeze, Desa Were 1, Kecamatan Golewa, sudah bergelut dengan usaha ini dalam kurun 15 tahun terakhir. “Dengan membuat sarung parang ini menjadi peluang ekonomi untuk menghidupi keluarga saya,” ungkap Anus kepada TIMEX saat ditemui di kediamanya, Senin (21/3).

Betapa tidak, dalam seminggu ia bisa meraup keuntungan dikisaran Rp 750 ribu hingga Rp 1,3 juta.
Anus gunakan pendapatan itu untuk kehidupan keluarga serta menabung demi membiayai pendidikan kedua anaknya hingga jenjang perdidikan tinggi.

“Biasaya saya, setiap hari Sabtu pergi ke Pasar Malanuza untuk membeli parang, lalu pulangnya saya buat sarung. Setelah buat, hari Sabtunya lagi saya kembali ke pasar untuk jual parang yang sudah bersarung. Kadang ada yang datang ke rumah untuk membeli,” kata Anus.

Generosus Marselina Siu, istri Gregorius mengatakan, dirinya sering membantu suaminya membuat ayaman rotan. “Saya sering membantu suami untuk melakukan anyaman rotan untuk dililit di sarung parang. Fungsinya agar sarung parang terus melekat dan tidak bisa terlepas,” jelasnya.

“Dalam satu hari kami bisa menghasilkan satu sarung parang. Itupun jika kami fokus. Jika tidak biasanya butuh waktu dua hari. Soal harganya selalu bervariasi tergantung kondisi parang dan sarung,” kata Marselina.

Penulis: Saver Bhula

  • Bagikan