900 Pelanggan di TDM Tak Terlayani Air Bersih, Perumda Air Minum Kabupaten Kupang Merugi

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Perusahan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kabupaten Kupang mengalami kerugian hingga mencapai ratusan juta rupiah akibat pembangunan jalan TDM-Bundaran Tirosa. Bagaimana tidak, pembangunan ruas jalan provinsi ini merusak jaringan pipa air yang melayani 900 pelanggan yang ada di wilayah Kelurahan TDM, Kecamatan Oebobo.

900 pelanggan ini sudah tidak terlayani air bersih sekitar 6 bulan terakhir atau sejak pembangunan jalan yang di kerjakan kontraktor pelaksana PT Hutama Mitra Nusantara (HMN).

Kapala Bagian Teknik Perumda Air Minum Kabupaten Kupang, Yan Yan Mulyana kepada TIMEX beberapa waktu lalu mengaku, pihaknya bersama tim melakukan pantauan terhadap kerusakan pada jaringan perpipaan itu.

Pemantauan ini dilakukan dengan cara membuka air tersebut sehingga dapat mengetahui titik-titik atau kerusakan pipa disepanjang ruas jalan Kelurahan TDM tersebut. “Penggalian dan perbaikan drainase ini merusak banyak sekali jaringan air kami. Jadi untuk memastikan titik kerusakan, dilakukan pelepasan air,” jelasnya.

Yan Yan menyebut, kondisi pelayanan air bersih yang mengalami kemacetan tersebut juga sudah dilaporkan kepada pihak Ombudsman. “Kami sudah melaporkan ke Ombudsman karena pelanggan kami sudah komplain,” sebutnya.

Ia mengatakan, setelah mengetahui titik-titik kerusakan, diharapkan agar penanggungjawab proyek dapat segera menuntaskan kerusakan jaringan perpipaan tersebut. “Kami hanya meminta agar perbaikan jaringan yang benar-benar tuntas karena terjadi kemacetan pelayan di TDM II-V dan bagian Rantai Damai. Akibat kemacetan distribusi air ini, sebanyak 900 pelanggan terdampak,” tuturnya.

Disebutkan jika menghitung nilai kerugian, sangat banyak. Namun Yan Yan mengaku, pihaknya hanya meminta perbaikan, baik dari pihak ketiga atau pun pihaknya. “Kami siap membantu jika diminta, tetapi jika tidak dan ingin meminta pihak lain, maka itu adalah hak pihak kontraktor namun kami tetap awasi karena kualitas materialnya harus sesuai,” sebutnya.

Ia juga menyayangkan sikap pihak kontraktor yang mengabaikan kesepakatan sebelumnya. Dikatakan, awalnya sudah ada koordinasi dan kesepakatan bahwa pihak pekerja mesti memperhatikan jaringan dan jika rusak maka harus ditandai.

“Ternyata mereka tidak lakukan itu. Mereka menutup lubang tanpa menandai kerusakan yang terjadi sehingga harus digali lagi,” sebutnya.

Yan Yan menuturkan, hasil koordinasi dengan pengawas, mereka sangat siap memperbaiki tapi tetap diawasi sehingga spek material sesuai SOP yang digunakan selama ini. “Mereka sudah berjanji perbaikan dan kami akan dorong agar secepatnya diperbaiki,” tandasnya.

Lobrik Saubaki, Pengawas Distribusi menambahkan, setiap kepala keluarga diestimasikan membayar air per bulan senilai Rp 140.000, maka dari 900 pelanggan yang tidak terlayani itu, PDAM merugi sebanyak Rp 126 juta perbulan atau total selama 6 bulan terakhir merugi sekitar Rp 756 juta.

Selain PDAM merugi, masyarakat juga lebih merugi karena selama 6 bulan terakhir menggunakan tangki air dengan jumlah perbulan bisa mencapai 4 tangki dengan harga satuan Rp 70 ribu, maka setiap bulan masyarakat keluarkan Rp 280 ribu hanya untuk membeli air tangki.

“Pelanggan kami sangat kecewa karena mereka mengeluarkan uang sampai dua kali lipat jika dibandingkan dengan air PAM,” bebernya.

Untuk itu, Lobrik berharap ada niat baik dari kontrator agar segera memperbaiki jaringan tersebut karena ini untuk hajat hidup orang banyak. Pantauan TIMEX, Tim Perumda Kabupaten Kupang tersebut masing-masing Koordinator Wilayah IVB, Budi Purwanto, Kepala Sub Bagian Distribusi, Ahmad Yani Koso, Kasubag Advokasi dan Penertiban, Yan Yos Nono, dan Lobrik Saubaki selaku Pengawas Distribusi. (r3)

  • Bagikan