UPTD SPAM Matim Mudahkan Layanan Pelanggan Berbasis Online

  • Bagikan

BORONG-Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Kabupaten Manggarai Timur (Matim), terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat setempat. Salah satunya, memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk membayar rekening air secara online.

Jika pada tahun sebelumnya, layanan pembayaran air milik UPTD SPAM Matim dilakukan secara manual, dengan mendatangi kantor tersebut, tapi kini sudah lebih mudah. Bisa pakai HP android dengan aplikasi SMS mobile banking atau bisa juga melalui loket resmi Bank NTT dan melalui kios-kios mitra Bank NTT yang jumlahnya hampir menjangkau seluruh desa di Matim.

Sistem online yang dibangun ini, tentu membuat pelayanan bisa lebih efektif dan efisien. UPTD SPAM Matim, tidak perlu lagi melakukan pengembangan titik atau pos layanan pembayaran, cukup memanfaatkan jaringan atau fasilitas pembayaran Bank NTT. Banyak kemudahan bagi pelanggan dalam akses pembayaran tagihan penggunaan air. Hemat waktu, hemat biaya, tidak antri yang menyebabkan kerumunan.

“Sekarang, pelanggan tidak harus lagi mengantre di loket kantor pos pelayanan UPTD SPAM. Cukup secara online. Bisa SMS Banking, juga di kios-kios mitra Bank NTT yang di@ bisa,” ujar Kepala UPTD SPAM Kabupaten Matim, Fransiskus Yun Aga, A.Md.Kom, di ruang kerjanya, Selasa (29/3/22).

Sistem tagihan berbasis non tunai, lanjut Fransiskus, mulai diterapakan sejak April 2021. Tentu itu setelah diawali dengan penandatanganan MoU pada tahun 2020. Dengan sistem pembayaran online, keterlambatan pembayaran diminimalisir. Hal tersebut karena lebih mudah dengan lokasi pembayaran. Dengan online, maka transparansi dan akuntabilitas bisa diyakini.

“Bank ini lembaga keuangan terpercaya. Di sana pelanggan bisa tahu berapa tagihanya. Semua transparan. Tidak ada yang curiga dengan kita yang di UPTD SPAM. Kita tidak terima uang fisik. Karena ketika pelanggan membayar lewat Bank NTT, maka otomatis bisa terbaca di aplikasi UPTD SPAM,” jelasnya.

Menurut Fransiskus, salah satu kemudahan pembayaran tagihan rekening air secara online itu, pelanggan bisa bayar dengan memanfaatkan waktu 24 jam. Jika pelanggan saat itu berada di luar Kabupaten Matim, bisa membayar dengan menggunakan aplikasi SMS Banking. Disini juga menekan biaya transportasi.

Sehingga saat ini, pelayanan di kantor UPTD SPAM, hanya untuk pelanggan yang menunggak lebih dari tiga bulan atau pelanggan yang sambungan rumahnya sedang diputus sementara. Namun yang ditutup sementara itu jumlahnya lebih kecil. Hal itu karena sudah banyak yang aktif membayar.

“Kami melihat kesadaran dan patisipasi pelanggan atas kewajibanya tinggi. Seperti tepat waktu membayar rekening air. Di sini menunjukan bahwa pelanggan telah memahami peraturan. Juga karena sekarang untuk pembayaran lebih mudah. Tepat waktu dalam  membayar rekening air itu, tentu dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 20 pada bulan berikutnya dengan masa toleransi hingga akhir bulan,” jelas Fransiskus.

Fransiskus menambahkan, sebelumnya ketika pembayaran terpusat di pos pelayanan UPTD SPAM, ada pelanggan yang minta untuk berhenti berlangganan. Karena alasanya, penggunaan meteran sedikit, tapi pembayaran transportasinya lebih besar. Juga banyak waktu tersita. Mereka itu lebih banyak dari kelompok niaga.

“Dulu banyak yang terlambat karena pembayaran terpusat atau masih offline. Pelanggan terbatas waktu. Tidak bisa tinggalkan pekerjaan, dan mereka tidak siap mengantre. Tapi sekarang walau pun dengan keterbatasan waktu dan jarak, bisa dilakukan secara online. Kapan saja waktu dan dimana saja,” kata Fransiskus.

Setelah membayar, lanjutnya, pelanggan tidak perlu datang lagi ke kantor UPTD SPAM. Lembaga UPTD SPAM Matim aktif memberikan informasi kepada seluruh pelanggan terkait jadwal pelayanan air dan jadwal pembayaran serta besaran tagihan. Informasi itu disampaikan melalui grup pelayanan media sosial pelanggan.

“Selain itu petugas pelayanan kami yang di lapangan, setiap hari bekrja sesuai jadwal pelayanan. Paling penting juga berusaha untuk mencapai target kinerjanya. Petugas yang ada juga selalu mengingatkan ke pelalanggan terkait jadwal atau waktu untuk pembayaran. Takutnya ada pelanggan yang lupa karena dengan tingkat kesibukan pekerjaan,” tutur Fransiskus.

Fransiskus juga mengatakan, saat ini untuk sementara tidak ada penambahan pelanggan mandiri. Padahal ada begitu banyak daftar antrean. Namun, ada kemungkinan di semester II, yakni Juli-Desember 2022 menerima pelanggan baru. Saat ini pihaknya sedang fokus menyusun satu regulasi baru, yang lebih ke investasi.

Dimana hingga keadaan Desember 2021, total pelanggan UPTD SPAM Matim sebanyak 6.217 sambungan. Sementara pelanggan aktif tercatat 5.685 sambungan, dan nonaktif sebanyak 532 pelanggan. “Untuk pelanggan non aktif ini karena persoalan kekurangan produksi, sehingga tidak bisa terlayani,” pungkas Fransiskus. (*)

*) Kerja sama BLUD SPAM Kabupaten Matim

  • Bagikan

Exit mobile version