Ada Jalan Menganga di Tambak, Polres Matim Pasang Barier Penanda

  • Bagikan

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Para pengguna jalan yang melintasi jalan Jati-Cepi Watu-Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), diharapkan waspada. Pasalnya, terdapat lubang menganga yang membahayakan pengendara. Tepatnya di Tambak, Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong.

Sebagaimana pantauan TIMEX, Kamis (24/3), lubangnya persis bagian selatan dari ruas jalan itu. Lubang dengan kedalaman sekira dua meter itu akibat amblas terkikis air yang mengalir dari areal persawahan sekitar. Bahu jalan sekira 1,5 meter pun ikut amblas. Bahkan sudah melebar sekira 50 centimeter ke badan jalan. Setiap hari ruas jalan itu ramai dengan lalu lintas kendaraan.

Guna menghindari musibah kecelakaan, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Matim memasang barier sebagai penanda bagi para pelintas di sekitar jalan berlubang tersebut. Bahkan informasi yang diperoleh, sudah ada yang menjadi korban kecelakaan. Sehingga diharapkan, lubang yang menganga itu secepatnya ditangani.

“Sudah dua bulan kami pasang rambu itu di sana. Tujuannya agar pengendara tidak masuk ke dalam lubang itu. Karena sebelumnya, sudah ada korban kecelakaan di jalan berlubang itu,” ujar Kapolres Matim, AKBP I Ketut Widiarta, SH, SIK, M.Si, kepada TIMEX melalui Kasat Lantas, Iptu Gusti Putu Saba Nugraha, di Borong, Kamis (24/3).

Menurut Nugraha, jika lubang di jalan itu tidak segera ditangani, maka kerusakan badan jalan semakin melebar. Ancaman kecelakaan juga tinggi. Sehingga dia berharap, pihak instansi terkait bisa secepatnya menangani. Selain itu, para pengendara diminta untuk selalu berhati-hati saat melintas di ruas jalan itu. Apalagi ruas jalan dalam Ibu Kota Kabupaten Matim ini, setiap hari ramai dengan lalu lintas kendaraan.

Warga Kota Borong, Marsel Mbiru, kepada TIMEX di Borong mengatakan, lubang di jalan itu sudah cukup lama. Kerusakan mulai terjadi pada Januari 2022. Dimana awalnya, bahu jalan amblas akibat bagian dasar terkikis air. Saat wilayah itu terus diguyur hujan, kerusakan makin melebar. Sementara tembok penahan bahu jalan, aman dan masih kokoh. Kondisi saat ini tentu sangat membahayakan pengguna jalan.

“Jalan ini terhitung cukup lama rusaknya. Sejak Januari, saat wilayah Kota Borong diguyur hujan. Kondisi jalan semakin parah setelah wilayah itu terus diguyur hujan. Bahkan daerah Tambak ini pernah terendam banjir luapan Kali Wae Reca,” kata Marsel.

Menurutnya, jika saja polisi tidak secepatnya memasang barier sebagai penanda bagi para pengguna jalan, bisa dipastikan banyak korban yang masuk dalam lubang. Terlebih saat malam hari, karena penerangan jalan tidak ada. Sehingga dia pun berharap, agar lubang besar yang menganga itu secepatnya ditangani.

“Kondisi sekarang sudah mengancam pengendara. Apalagi ada oknum yang jahil, dimana kadang malam hari membuang portal dari Polisi itu dibuang ke lubang. Ini kan sangat berbahya. Juga jika tidak segera diperbaiki, kerusakan jalan akan semakin meluas. Kita berharap kerusakan yang ada segera diperbaiki. Setidaknya ditutup lubangnya,” bilang Marsel

Sementara Kepala Dinas PUPR Matim, Yos Marto, yang ditemui TIMEX di ruang kerjanya, Kamis (24/3), mengatakan, pihaknya akan segera menangani jalan yang rusak di ruas jalan tersebut. Khususnya, lubang yang menganga di Kampung Tambak. Penanganan itu masuk dalam program tanggap darurat dinas PUPR Matim tahun 2022.

“Kami sudah data semua kerusakan jalan akibat bencana di Kabupaten Matim. Ada skala prioritas penanganan. Termasuk jalan lubang yang di ruas jalan Jati-Cepi Watu-Borong. Itu masuk dalam prioritas untuk ditangani. Kita pakai dari biaya tak terduga. Saat ini masih dalam proses administrasi,” jelas Marto yang saat itu didampingi Kepala Bidang Bina Marga, Ima Ima Raydais.

Sambil menanti proses yang ada, Marto juga meminta kepada seluruh pengguna jalan yang melintas untuk selalu waspada. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian yang sudah memasang barier penanda di larang melintas di titik jalan yang berlubang tersebut. “Tentu yang pasti, jalan itu akan segera ditangani,” pungkas Marto. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan

Exit mobile version