BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Timur (Matim) berkabung. Wakil Bupati (Wabup), Stefanus Jaghur, tutup usia, pada Rabu (30/3), saat menjalani perawatan di RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohannes Kupang. Ketua Partai NasDem Matim ini meninggal dunia sekira pukul 21.30 Wita dalam usia 63 tahun.
Jenazah mendiang Stefanus Jaghur diberangkatkan dari Kupang menggunakan pesawat carteran Dimonim Air melalui Bandara Frans Sales Lega-Ruteng, Kabupaten Manggarai. Tiba di Ruteng, Kamis (31/3) pukul 12.23 Wita. Turun dari pesawat, jenazah almarhum diterima secara adat Manggarai. Dijemput oleh sejumlah perwakilan keluarga dan sejumlah pejabat lingkup Pemkab Matim di bawah pimpinan Sekda Matim, Boni Hasudungan.
Selanjutnya pada pukul 12.43 Wita, jenazah dari orang nomor dua di Matim ini dibawa ke Borong, Kabupaten Matim. Tiba sekira pukul 14.30, dan langsung disemayamkan di kantor Bupati Matim di Lehong. Para pegawai sudah berkerumun menanti kedatangnya jenazah. Tangisan pecah mewarnai penyambutan jenazah Wabup Stef Jaghur.
Dalam penyambutan itu, Bupati Matim, Agas Andreas, tidak tampak. Sesuai informasi yang diperoleh, Bupati Agas sedang bertugas di Jakarta dan sedang dalam perjalanan pulang ke Matim. Setelah diberi penghormatan oleh seluruh ASN, jenazah diantar ke rumah jabatan Wabup di Golo Lada, Kelurahan Rana Loba, untuk disemayamkan.
“Seluruh masyarakat dan jajaran Pemerintah Kabupaten Matim sangat berduka, karena orang tua kita, pemimpin kita, bapak Stef Jaghur telah dipanggil Tuhan. Kepergian beliau sangat mengejutkan kami,” ungkap Sekda Matim, Boni Hasudungan.
Boni juga memohon dukungan doa untuk keselamatan almarhum Stef Jaghur agar diterima di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Terkait sakit yang diderita, Sekda Boni mengaku belum mengetahui secara pasti. Gambaran pastinya, nanti secara medis yang bisa memberikan penjelasan yang pasti.
“Belum tahu sakit apa yang dideritanya. Memang sudah menjalani perawatan selama kurun waktu 11 hari terhitung sejak diberangkatkan dari Ruteng pada Minggu, 20 Maret 2022 yang lalu,” ujar Sekda Boni.
Dia menambahkan, almarhum Wabup Jaghur sudah mengikuti vaksinasi Covid-19 secara lengkap. Terakhir, sekira satu bulan lalu, almarhum Wabup Jaghur bersama Bupati Agas Andreas serta Sekda Boni mengikuti vaksinasi jenis booster secara bersamaan.
Fransiskus P. Sinta, salah satu keluarga dari almarhum Wabup Stef Jaghur, mengaku sangat terpukul atas kepergian almarhum. Pihaknya tidak menduga, kalau almarhum pergi untuk selama-lamanya. Almarhum itu sosok yang sangat baik. Sinta sendiri belum tahu, sakit apa yang diderita almarhum.
“Waktu saya dengar kabar beliau meninggal dunia, saya dan keluarga keget dan merasa sangat terpukul. Beliau saya tahu persis orangnya baik. Saya sendiri belum tahu persis, alamarhum ini meninggal karena menderita sakit apa,” ungkap Sinta.
Sinta mengisahkan bahwa selama hidupnya, almarhum tidak pernah marah. Almarhum juga sering menasehati keluarga. Salah satunya, alamarhum selalu mengingatkan supaya hari Minggu itu wajib pergi ke gereja untuk berdoa. Juga selalu ingatkan orang agar prinsip hidup itu harus berbuat baik kepada orang lain.
“Kami keluarga masih sangat membutuhkan beliau. Karena kami lihat selama hidupnya tidak pernah mengecewakan kami dan selalu merangkul orang lain yang datang,” kenang Sinta.
Almarhum meninggalkan seorang istri, 3 orang anak, dan seorang cucu. Jenazah almarhum Stef Jaghur telah dikebumikan, hari ini, Jumat (1/4). Sebelum menjabat sebagai Wabup Matim, almarhum pernah menjadi Camat Borong, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD). (*)
Penulis: Fansi Runggat