Kadis PUPR TTU: Progres Jembatan Naen 98 Persen, Tersisa Pekerjaan Minor

  • Bagikan

KEFAMENANU, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Yanuarius Salem mengatakan, progres pembangunan Jembatan Naen, di Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu sudah mencapai 98 persen. Jembatan yang menghubungkan ruas jalan lingkar Kota Kefamenanu itu menyisakan pekerjaan finishing.

“Pekerjaan mayor semua sudah 100 persen, tersisa pekerjaan minor. Hari ini, kawan-kawan (Wartawan, Red) bisa lihat sendiri pekerjaan mayor sudah selesai 100 persen. Tinggal saja pekerjaan minor. Masih tersisa hotmix dan bronjong sedikit,” jelas Yanuarius saat meninjau lokasi Jembatan Naen, Senin (28/3).

Yanuarius menjelaskan, terkait finishing sisa pekerjaan, pihak rekanan saat ini masih menunggu umur beton yang sudah dicor sesuai sehingga dilakukan hotmix di sepanjang badan jembatan dan merapikan.

Menurut Yanuarius, dengan sisa waktu adendum hingga 31 Maret, dimanfaatkan sebaik mungkin untuk finishing atau menyelesaikan sisa pekerjaan. Seminggu setelah selesai hotmix, kendaraan roda dua dan empat sudah bisa melintas. Sedangkan untuk angkutan truk tronton baru bisa lewat tiga minggu sesuai umur beton.

Mantan Kabid Bina Marga Dinas PUPR TTU ini juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah menyoroti pelaksanaan proyek jembatan. Melalui sorotan masyarakat bisa memacu pihaknya untuk bekerja lebih maksimal menyelesaikan jembatan ini.

“Prinsipnya pembangunan proyek ini jangan mangkrak tetapi bisa rampung dan hasilnya berkualitas sesuai harapan kita semua dan bermanfaat untuk masyarakat. Kami sampaikan terima kasih untuk semua yang sudah membantu mengawasi. Kita sangat mengharapkan kritik masukan dan saran untuk kemajuan pembangunan di daerah kita ini,” harapnya.

BACA JUGA: Kadis PUPR TTU: Proyek Jembatan Naen Rampung Bulan Ini

Yanuarius menambahkan, Jembatan Naen merupakan ruas jalan lingkar kota, penghubung terminal-terminal Antar Lintas Batas Negara (ALBN) Km 9 dan ruas jalan Kefamenanu-Atambua.

“Kita tahu bahwa Terminal ALBN sampai sekarang belum difungsikan karena salah satu faktor itu masih menunggu jembatan ini. Besok-besok semua kendaraan dari luar melintasi ruas jalan lingkar kota ini dan tindak lagi masuk melalui kota,” ujar Yanuarius.

Untuk diketahui, perencanaan pembangunan Jembatan Naen berlangsung sejak 2016 lalu. Sedangkan pelaksanaannya baru dikerjakan tahun 2021. Pagu dari proyek tersebut lebih kurang Rp 19 milar lebih. Tetapi saat lelang oleh PT. Citra Timor Mandiri sebagai pemenang, menawarkan HPS senilai Rp 16 miliar lebih.

“Jadi setelah ada pemenang lelang panitia dan pengawas turun ke lokasi dan melakukan MC 0, dilakukan penelitian tanah dasar. Sehingga disepekati penyesuaian dan itu ada dasar hukumnya. Sebelumnya sesuai perencanaan lebar jembatan 9 meter dan pelaksanaan dikurangi menjadi 7 meter. Nah pengurangan itu dilakukan untuk perkuatan di sejumlah item pekerjaan seperti perkuatan tiang dan tebing. Seperti tiang sebelumnya kedalaman 5 meter menjadi 8 meter. Jadi semua itu ada dasar aturannya,” urainya.

Yanuarius mengaku, keterlambatan kerja itu bukan disengaja tetapi krena sejumlah faktor. Diantaranya, penyesuaian masih terjadi penelitian ulang dasar struktur tanah. Penyebab keterlambatan lain terjadi bencana alam karena tingginya curah hujan. Pengadaan material juga bukan lokal tetapi material yang dipesan dari Jawa. Saat material tiba di lokasi masih terjadi curan hujan tinggi sehingga masih tunggu waktu cerah.

Yanuarius menambahkan, harusnya sesuai kontrak kerja selesai pada 19 Desember 2021, namun dikarenakan sejumlah faktor sehingga diberikan perpanjang waktu (dua kali adendum) sehingga adendumnya menjadi 90 hari.

Ia menjelaskan, sepanjang kontraktor masih bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan itu, tentunya tidak masalah, karena secara aturan, kontraktor yang melanjutkan pekerjaan setelah masa kontrak selesai dikenai sanksi denda. (*)

PENULIS: JOHNI SIKI

  • Bagikan

Exit mobile version