Budaya Literasi Harus Diwariskan ke Generasi Muda

  • Bagikan

KUPANG, TIMEX – Budaya literasi di NTT diketahui masih sangat minim. Tidak hanya siswa-siswi di sekolah, namun budaya literasi juga sangat kurang bagi para guru.

Hal ini mendorong para penggiat literasi untuk lebih membudayakan literasi.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, karya dan budaya literasi harus terus diwariskan pada generasi muda. Pentingnya pemahaman literasi yang baik untuk membantu manusia dalam perkembangan ilmu pengetahuan sehingga menghasilkan karya tulisan dari pemikiran dan refleksi kritis yang dapat dibaca dan berguna bagi orang lain.

Pernyataan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ini disampaikan pada acara bedah buku dan launching Antologi Puisi Religi “Sang Mesias” dan pameran buku karya Pater Fritz Meko, SVD yang dilaksanakan di hotel Cahaya Bapa, Sabtu (2/4).

Viktor turut mengapresiasi Pater Fritz Meko atas karyanya, karena sangat mengapresiasi dengan kebanggaan luar biasa.

“Kita juga berterima kasih kepada Pater Fritz Meko yang lewat karyanya ini membantu kita untuk membuka wawasan untuk merefleksikan realitas dan memahami “Sang Mesias” lewat puisi-puisi yang hebat. Ini tentunya sangat menarik,” ujarnya.

Ia mengaku bahwa Pater Fritz melahirkan pengetahuan literasi lewat puisi-puisi religi. Ini sungguh hebat dan tentunya akan dikenal dengan karyanya. Selayaknya seorang manusia yang hebat adalah manusia yang berbuat dan berkarya lewat pemikiran dan perasaannya untuk nantinya dibaca ataupun berguna bagi orang banyak, sehingga pasti akan terus dikenang sepanjang zaman.

Sementara, Pater Fritz Meko mengatakan, melalui buku tersebut ingin mengajak pembaca melakukan kontemplasi dan refleksi mendalam atas kasih karunia Tuhan.

“Dengan puisi yang merupakan bentuk karya sastra dengan kata-kata yang singkat pendek tetapi pesannya sangat mendalam. Saya rasa akan lebih menyentuh para pembaca nantinya,” tambah Pater Fritz.

Provinsial SVD Timor, Pater Didi Hai juga turut memberi apresiasi kepada Pater Fritz yang telah memberikan karya-karyanya kepada generasi muda.

Dikatakan, sosok Pater Fritz sangat dikenalnya dengan kreatif dan cerdas serta memiliki banyak talenta selain sebagai penulis juga sebagai budayawan, sastrawan dan juga berbakat dalam menulis lagu atau musik.

“Penulisan diksi yang dia pakai sangat menarik dan kita pasti terhibur dengan tulisan yang ia buat. Buku ini sebagai bukti bahwa beliau memang punya kemampuan menarasikan refleksi realitas dalam puisi-puisi religi seperti ini,” ungkapnya.

Untuk diketahui, dalam laporan panitia, kegiatan untuk mendukung program literasi bagi masyarakat serta untuk mendidik generasi muda, sehingga punya kecakapan, kualitas karakter dan punya kompetensi. (r3/ays)

 

  • Bagikan