KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pameran BREILIAN Expo kerja sama antara DPD Real Estate Indonesia (REI) NTT dan Bank BRI tergolong sukses. Pameran pertama digelar pasca pandemi Covid-19 sejak akhir 2019 itu menjadi awal yang baik saat pandemi Covid-19 mulai terkendali dengan baik.
Pameran yang melibatkan puluhan developer itu berhasil merumahkan 137 masyarakat NTT. Dari jumlah 200 rumah yang ditargetkan pada pameran Expo BREILIAN ini, sebanyak 137 unit rumah terjual. Dengan rincian, rumah subsidi sejumlah 129 rumah unit senilai Rp 21 miliar. Sementara rumah komersil delapan unit yang terjual atau setara Rp 2,4 miliar. Total transaksi expo Rumah BREILIAN sebesar Rp 23,4 miliar.
Pameran BREILIAN Expo Wujudkan Mimpi di Lippo Plaza Kupang, Minggu (10/4) ditutup secara resmi oleh Wakil Wali Kota Kupang dr Hermanus Man, didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kota Kupang, Ariantje M Baun.
Hadir juga Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) NTT, Bobby Pitoby dan Ketua KADIN NTT, Bobby Liyanto dan Ketua Panitia Pameran Expo, Chandra Sentosa dan jajaran Developer serta anggota DPD REI NTT lainnya.
Wakil Wali Kota Kupang, dr Hermanus Man mengatakan, Pemerintah Kota Kupang mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, ada dua kegiatan yang terjadi di sini, yaitu menjual rumah dan menjual uang.
“Kegiatan ini akan sangat membantu perekonomian Kota Kupang. Seperti yang kita ketahui, Kota Kupang adalah pusat pemukiman, pusat perekonomian, sosial, pendidikan, perdagangan dan lainnya. Dan DPD REI NTT berperan sangat penting untuk peningkatan dan pergerakan ekonomi,” kata Herman Man.
Menurutnya, tidak semua daerah cocok untuk menjadi wilayah pemukiman. Kota Kupang juga perlu banyak berbenah, DPD REI NTT juga harus memberikan masukan.
“Mari kita diskusi bersama tentang regulasi, apa yang mempermudah dan mempersulit, juga kendala apa yang dihadapi, jadi untuk menyelesaikan berbagai persoalan, kami Pemkot Kupang mengajak REI NTT duduk bersama,” jelasnya.
Wakil Wali Kota Kupang dua periode ini mengatakan, untuk membangun daerah, pemerintah tidak bisa bergerak sendiri, tetapi harus menggunakan konsep Phentahelix. Dalam tempo 11 hari, ekonomi bisa bergerak dengan cepat dengan angka Rp 23 miliar lebih, tentu ini hal luar biasa.
Dia juga mengapresiasi Bank BRI yang menggunakan sistem jemput bola, bekerja sama dengan DPD REI NTT, membantu mensejahterakan masyarakat dengan memiliki rumah layak huni. Ketua DPD REI NTT, Bobby Pitoby mengatakan, pameran rumah ini merupakan pameran pertama yang digelar pasca pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Hari Kedua BREILIAN Expo, Terjual 15 Unit Rumah
BACA JUGA: Konsumen Langsung Akad dan Miliki Rumah Impian
“Ini salah satu wujud nyata, kita sudah merumahkan 137 keluarga baru yang ada di NTT ini. Saat ini REI NTT ada 86 perusahaan yang membangun di seluruh NTT, dimana 50 persennya ada di Kota Kupang, sisanya terbagi di Kabupaten Kupang dan kabupaten lainnya,” jelasnya.
Dia mengatakan, Kota Kupang menjadi barometer ekonomi di NTT. Karena itu, DPD REI NTT memohon bantuan dari Pemerintah Kota Kupang, agar bisa menjadi perhatian dan bermitra dan bersinergi membangun Kota Kupang lebih baik lagi.
“Pemerimtah tidak bisa membangun sendiri, perlu adanya sinergitas dengan semua stakeholder, salah satunya REI NTT,” jelasnya.
Dia mencontohkan, masalah tata ruang di Kota Kupang juga perlu menjadi perhatian, karena di daerah perkotaan, biasanya akan ada perluasan-perluasan. Dari swasta atau pengusaha, membutuhkan perhatian serius dari pemerintah untuk mengatasi hal ini.
Dia mengaku, REI NTT mengalami beberapa masalah yang dihadapi di Kota Kupang, yaitu masalah tata ruang. Pihak swasta membutuhkan kepastian hukum, karena sudah 11 tahun masih belum direvisi Peraturan Daerah (Perda) tata ruang.
“Kami juga masih mengalami kendala dalam perizinan, karena Izin Mendirikan Bangunan (IMB) berdasarkan undang-undang Cipta kerja, bahwa IMB sudah diganti menjadi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), namun Pemkot Kupang belum ada Perda tersebut. Padahal sudah ditetapkan dan berlaku sejak 1 Agustus 2021 lalu, ini akan sangat menghambat pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang,” tegasnya.
Dia meminta kepada Pemkot Kupang agar hal ini menjadi perhatian serius. Kepala Bank BRI Cabang Kupang, Stefanus Juarto menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan REI NTT karena menggandeng Bank BRI untuk memberikan rumah bagi masyarakat NTT.
“Kami berharap dengan terselnggaranya kegiatan ini, rumah layak huni semakin banyak dimiliki oleh masyarakat NTT, kami sangat membuka diri untuk bersama REI NTT memasarkan produk-produk rumah baik subsidi maupun komersil,” jelasnya.
Dia menjelaskan, Bank BRI berupaya untuk memudahkan semua proses kredit untuk masyarakat, dibuktikan dengan akad rumah yang diberikan secara cepat dan tepat.”Kami berharap kegiatan ini bisa terus berjalan, kita berharap kita bisa lakukan acara yang lebih besar lagi,” jelasnya.
Ketua Panitia, Chandra Sentosa mengatakan, dari target 200 rumah yang ditargetkan pada pameran Expo BREILIAN ini, sebanyak 137 unit rumah terjual. Dengan rincian, rumah subsidi sejumlah 129 rumah subsidi atau Rp 21 miliar, sementara rumah komersil delapan, atau setara Rp 2,4 miliar, totalnya Rp 23,4 miliar.
“Jadi selama 11 hari pameran Expo BREILIAN ini, kita yakin bahwa masyarakat akan mendatangi REI NTT untuk bisa memiliki rumah,” jelasnya. (r2/ito)