KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang mengajak seluruh masyarakat yang mengunjungi Taman Wisata Kuliner yang ada di Kelurahan Lai Lai Besi Kopan (LLBK) dan Kelapa Lima agar ikut menjaga kebersihan. Selain ajakan untuk menjaga kebersihan, Pemkot Kupang juga meminta agar semua fasilitas yang sudah dibangun saat ini supaya dijaga dengan baik.
Hal ini disampaikan Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore di sela-sela kegiatan Festival Sepe yang digelar Dinas Pariwisata Kota Kupang bertempat di Taman Wisata Kuliner Kelurahan LLBK, Sabtu (9/4). Pada kesempatan itu, Jefri meminta masyarakat Kota Kupang untuk menjaga kebersihan di Taman Wisata Kuliner yang baru selesai dibangun dan sudah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia belum lama ini.
Jefri Riwu Kore juga mengingatkan kepada masyarakat, untuk menjaga kebersihan dan ketertiban di Taman Wisata Kuliner yang baru dibangun itu, sebab saat ini masih dalam masa pemeliharaan.
“Saya minta masyarakat untuk menjaga kebersihan dan jangan merusak fasilitas taman yang telah dibangun menggunakan anggaran dari pemerintah pusat dengan jumlah miliaran rupiah itu,” katanya saat menyampaikan sambutan di sela-sela kegiatan Festival Sepe di Taman Wisata Kuliner Kelurahan LLBK.
Jefri Riwu Kore yang akan segera mengakhiri masa jabatannya sebagai Wali Kota Kupang pada Agustus 2022 ini juga meminta kepada aparat pemerintah terkait untuk membantu menjaga semua fasilitas yang ada di taman tersebut. “Kita pemerintah daerah maupun pemerintah pusat membangun tempat wisata baru ini untuk semua masyarakat agar bisa menikmatinya. Jadi, masyarakat juga bertanggung jawab untuk menjaga apa yang telah dibangun,” jelasnya.
Dirinya mencontohkan bahwa di Taman Generasi Penerus (Tagepe) di Kelurahan Kelapa Lima saat ini banyak fasilitas taman yang dirusak oleh masyarakat atau pengunjung. Lampu taman dan lampu hias yang dibangun banyak yang tidak berfungsi karena di rusak atau dilempar menggunakan batu.
“Hal ini tentu sangat mengecewakan dan menjadi catatan penting agar organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Satuan Polisi Pamong Praja, kelurahan dan kecamatan agar bisa bersama-sama membantu mengawasi dan mengedukasi masyarakat untuk menjaga fasilitas tersebut,” kata Mantan Anggota DPR RI dua periode ini.
BACA JUGA:Konsep Pemanfaatan Taman Wisata LLBK dan Kelapa Lima Belum Ada
Sebelumnya, anggota Komisi II DPRD Kota Kupang, Nining Basalamah mengatakan bahwa saat ini kebersihan di Taman Wisata Kuliner baru di wilayah Kota Kupang sangat terjaga.
“Kita bisa lihat bahwa tidak ada sampah berhamburan dimana-mana karena memang sudah ada tempat pembuangan sampah (tong sampah) yang disediakan dan masyarakat juga secara sadar membuang sampah pada tempat yang disediakan itu,” kata Nining, saat diwawancarai di Tempat Wisata Kuliner Kelapa Lima, Sabtu (9/4).
Nining menjelaskan, setiap hari selalu ada masyarakat (pedagang kaki lima/PKL) yang berjualan di Taman Wisata Kuliner tersebut. Misalnya, menjual minuman, makanan kecil dan lainnya. Para PKL ini juga dengan sadar, memungut semua sampah yang ada, lalu dimasukan ke dalam tempat sampah yang sudah disediakan.
“Jadi, setiap pagi barulah mobil sampah dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kupang mengangkut sampah yang ada di dalam tong sampah atau sampah yanv sudah dikumpulkan,” kata Nining.
Menurutnya, jika Pemkot Kupang berkeinginan untuk menempatkan kontainer sampah di area Taman Wisata Kuliner tersebut maka tentunya harus dikaji lebih baik, dimana tempat yang sesuai.
“Karena kalau dilihat dari area bangunan tempat wisata ini, tidak ada tempat yang disiapkan untuk menempatkan tempat sampah ukuran besar. Jadi perlu dicarikan solusi lain agar masalah sampah bisa diatasi dengan baik” ungkapnya.
Untuk itu, kata Nining, perlu adanya peran aktif dari DLHK Kota Kupang agar bisa mengangkut semua sampah yang dihasilkan dari Tempat Wisata Kuliner tersebut karena memang tidak ada tempat sampah yang memadai. Namun, masyarakat tetap berupaya menjaga kebersihan dengan mengumpulkan sampah dengan tempat sampah seadanya.
“Karena sampai saat ini, belum ada penyerahan ke Pemkot Kupang kare a memang masih dalam masa pemeliharaan. Karena itu, harus dijaga secara baik, terutama masyarakat yang menikmati tempat wisata baru ini,” jelasnya. (r2/gat)