KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Sekolah Dasar Katolik (SDK) Sta. Maria Assumpta terus meningkatkan budaya literasi di lingkungan sekolah. Salah satu upaya yang dilakukan yakni memotivasi gerakan Literasi bagi para guru dan siswa-siswi melalui kegiatan Gebyar Literasi dengan mengusung tema ‘ Membaca itu Sehat, Menulis itu Hebat ‘.
Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Kupang, Dumuliahi Djami, bertempat di halaman SDK Sta. Maria Assumpta, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Jumat (8/4).
Kegiatan Gebyar Literasi tersebut juga dirangkai dengan memberikan apresiasi dalam bentuk penyerahan penghargaan bagi siswa-siswi yang masuk nominasi 10 besar puisi terbaik tingkat Nasional serta melaunching buku hasil karya anak-anak berupa 53 puisi yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul ‘Bunga Rindu Anak Timor’ dengan penerbit PT Nyala Masa Depan Indonesia. Ini juga sekaligus memberikan apresiasi buku hasil karya siswa tersebut.
Gebyar Literasi yang akan dilaksanakan bertujuan untuk memberikan motivasi kepada semua siswa-siswi SDK Sta. Maria Assumpta untuk membudayakan literasi sebagai sahabat dalam mendapatkan ilmu dan berkreasi. Kegiatan ini akan dilaksanakan bertepatan dengan kunjungan Duta Baca Nasional SDK Sta. Maria Assumpta. Dalam kesempatan itu, hadir juga Duta Baca Nasional, Gol A Gong dan para tamu undangan lainnya.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami mengatakan bahwa SDK Sta. Maria Assumpta adalah salah satu sekolah yang menyumbang prestasi. Menyinggung soal Gebyar Literasi, kata Dumul, kegiatan dalam rangka memberikan motivasi kepada semua guru dan siswa di SDK Sta. Maria Assumpta dalam meningkatkan gerakan Literasi di lingkungan sekolah. “Saya memberikan dukungan penuh kegiatan Gebyar Literasi di SDK Sta. Maria Assumpta,” tegasnya.
Terkait dengan buku berjudul ‘Bunga Rindu Anak Timor’ yang merupakan buku hasil karya siswa-siswi juga buku pertama di SDK Sta. Maria Assumpta, kata Dumul, buku tersebut jangan menjadi buku pertama dan terakhir. “Minimal satu tahun, terbit satu buku,” harap Dumul Djami kepada Kepala SDK Sta Maria Assumpta.
Sementara Kepala SDK Sta. Maria Assumpta, Sr. Elisabet Genewat mengaku bahwa dirinya sangat bersyukur dan bangga karena ternyata puisi yang dikirim itu dilombakan dan anak-anak masuk dalam 10 besar puisi terbaik tingkat Nasional . SDK Sta. Maria Assumpta, katanya, juga berhasil melahirkan buku pertama berjudul ‘Bunga Rindu Anak Timor’.
“Suatu penghargaan yang luar biasa yang Tuhan berikan kepada kami dan penghargaan yang kami terima ini adalah suatu mukjizat,” ungkapnya.
Sr. Elisabeth menjelaskan kegiatan Gebyar Literasi ini merupakan gerakan maju SDK Sta. Maria Assumpta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada anak-anak bahwa hasil karya memiliki nilai yang sangat tinggi dan berarti.
Sementara Laurens Leba Tukan selaku orang tua dari salah satu siswi atas nama Oliander Thabita Yuliana Ina Tulit, kelas V yang puisi karyanya lolos seleksi Nasional dan masuk dalam buku berjudul ‘Bunga Rindu Anak Timor’ menyampaikan terima kasih kepada Kepala Sekolah dan guru-guru di SDK Sta. Maria Assumpta yang telah mendampingi dan mendidik anak-anak mencintai Literasi.
Menurutnya, literasi harus dijadikan budaya bagi anak-anak, karena sesuai moto ‘Membaca itu Sehat dan Menulis itu Hebat’, akan membentuk generasi bangsa yang cerdas dan peka dengan situasi lingkungan sekitar.
” Kita mesti mewajibkan anak-anak kita untuk menulis setiap hari aktivitasnya di rumah dan lingkungan. Dengan kebiasaan membaca dan menulis maka kecerdasan dan karakter anak akan mudah terbentuk,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu juga digelar Talk Show. Dalam Talk Show tersebut, perwakilan Komite sekaligus Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang, Theodora Ewalda Taek menanyakan bagaimana menarik minat baca, karena saat ini penggunaan handphone android lebih dominan, karena itu apakah kiat-kiat yang diberikan kepada anak-anak ditengah arus moderenisasi sekarang ini?
Menjawab pertanyaan tersebut, Duta Baca Nasional, Gol A Agong mengatakan bahwa peristiwa yang digelar pada Jumat tersebut adalah peristiwa terbaik karena berkaitan dengan Literasi. Menurutnya, peran orangtua dan guru sangat besar dalam membentuk budaya literasi baik disekolah dan di rumah.
Karena itu, bagaimana peran orangtua memberikan contoh yang baik kepada anak-anak. Begitu juga ketika anak-anak ingin rajin membaca dan menulis maka orang tua harus memberikan contoh yakni dengan rajin membaca dan menulis.
Dengan demikian, jelssnya, akan turun ke anak-anak. Karena itu semuanya kembali lagi kepada orang tua untuk hidupkan literasi membaca dan menulis ketika anak-anak berada di rumah.
Terpantau, dari rangkaian kegiatan tersebut ada penampilan siswa-siswi yang menghibur para tamu undangan mulai dari fashion show dengan mengenakan pakaian adat dan memegang buku serta penampilan paduan suara dari siswa-siswi kelas I dan lainnya. (r1/gat)