KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memutuskan melaksanakan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTT tahun ini pada Oktober nanti. Porprov ini nantinya dijadikan sebagai ajang menjaring atlet-atlet terbaik yang akan dipersiapkan mengikuti Prakualiafikasi PON tahun 2023 nanti.
Keputusan menggelar Porprov NTT pada Oktober 2022 ini dilakukan dalam rapat koordinasi KONI NTT dengan Pengurus Provinsi/Asosiasi Provinsi Cabang Olahraga (Pengprov/Asprov Cabor), di ruang rapat Asisten Setda NTT, Selasa petang (11/4).
Rapat tersebut di pimpin langusng Ketua Umum KONI NTT, Josep A. Nae Soi didampingi Sekretaris KONI, Lambert Tukan. Turut hadir, para Wakil Ketua KONI, yakni Julie Sutrisno Laiskodat, Inche Sayuna, Jery Manafe, serta pengurus lainnya. Salah satu agenda yang di yang dibahas dalam rapat kooordinasi ini, terkait dengan pelaksanaan Porprov NTT.
“Penting untuk menggelar Porprov tahun ini, karena tahun depan ada Pra PON, dan tahun 2024 ada PON di Aceh-Sumut. Sehingga kita harus mulai mempersiapkan para atlet,” kata Ketua Umum KONI NTT, Josef Nae Soi.
Dalam rapat tersebut, Josef Nae Soi sempat menawarkan dua model pelaksanaan Porprov. Pertama, pelaksanaan Porprov terpusat seperti biasanya atau pelaksanaan diserahkan ke masing-masing cabor untuk menggelar even dalam bentuk Kejurda atau lainnya.
Salah satu pertimbangannya, kata Josef, karena keterbatasan anggaran. Kalau Porprov digelar terpusat, membutuhkan anggaran sekitar Rp 4 miliar.
Josef Nae Soi dalam kesempatan tersebut juga menawarkan beberapa alternatif lain, misalnya beberapa cabang olahraga sejenis, seperti cabor beladiri penyelenggaraanya dipusatkan di satu tempat. “Kecuali sepak bola, akan di gabungkan dengan El Tari Memorial Cup,” jelas Josef.
Setelah mendapat masukan dari para peserta rapat, termasuk soal pembiayaan, dimana KONI nantinya hanya menyiapkan biaya penyelenggaraan sedangkan untuk keikutsertaan kontingen dari kabupaten/kota, menjadi tanggungan merekaKota, akhirnya disepakati bahwa pelaksanaan Porprov tetap dipusatkan di Kota Kupang, dan dilaksanakan pada Oktober 2022.
Untuk cabor peserta Porprov, awalnya diusulkan 25 cabor yang telah resmi menjadi anggota KONI dan berpeluang mempersembahkan medali di PON 2024 Aceh-Sumut. Tidak termasuk 9 Cabor yang masih menjadi calon anggota KONI.
Namun hal ini, oleh Wakil Ketua III, Julie Sutrisno Laiskodat menyarankan agar sebaiknya melibatkan seluruh cabor yang berjumlah 34. “Kalau kita jadi tuan rumah PON 2028, akan sangat rugi, jika tidak semua cabor diikut pada Porprov nanti,” kata sosok yang akrab disapa Bunda Julie itu.
Menurut Bunda Julie, PON 2024 merupakan ajang menguji kesiapan seluruh cabor, sehingga pemanasan harus dimulai dari sekarang untuk seluruh cabang olahraga. Pasalnya di PON 2028, saat NTT menjadi tuan rumah, NTT akan ikut semua cabor yang dipertandingkan, sehingga kesiapan cabor bisa diukur mulai dari sekarang.
“Karena itu, kita minta seluruh cabor yang sudah demisioner kepengurusannya agar segera di lakukan konsolidasi untuk membentuk kepengurusan yang baru. Termasuk juga cabor yang belum disahkan sebagai anggota KONI NTT,” harapnya. (rum)