KUPANG-Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Kupang, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI menyelenggarakan Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Hal ini selaras dengan pernyataan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang menekankan pentingnya pengembangan SDM untuk mengoptimalisasi sektor pertanian ke depan.
Hal senada diungkapkan oleh Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP. Ia menekankan bahwa dengan pemberdayaan SDM, maka produktivitas akan meningkat. “Sebagai pelaku pembangunan pertanian, petani, dan penyuluh sudah selayaknya mendapat prioritas dalam program pembangunan pertanian. Sebab petani dan penyuluh berperan untuk menyediakan pangan bagi penduduk Indonesia,” ujar Dedi.
Mengangkat tema “Peningkatan Kapasitas Petani & Penyuluh di Kabupaten TTS yang diadakan di Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Timor Tengah Selatan”, Bimtek yang dilaksanakan Jumat (8/4) itu, dihadiri Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan TTS, Kepala SMK-PP Negeri Kupang, Anggota Komisi IV DPR RI, dan 30 peserta kelompok tani serta penyuluh.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan TTS, Otniel Neonane mengapresiasi Komisi IV DPR RI karena dengan adanya Bimtek, para petani dan penyuluh bisa bekerja lebih baik.
Terbukti, tahun 2021 lalu, Kabupaten TTS berhasil menjual 62 ton bawang merah ke Provinsi NTT karena potensi bawang merah bisa sangat mendukung pertumbuhan ekonomi. “Maka dari itu, selayaknya kita membangun pertanian setiap hari, setiap saat agar bisa lebih baik”, tutur Otniel Neonane.
Hal senada juga dikemukakan Kepala SMK-PP Negeri Kupang, Ir. Stepanus Bulu, MP. Menurutnya, Bimtek ini tujuannya tiada lain dalam rangka meningkatkan kualitas SDM, produktivitas, dan kesejahteraan pangan.
Stepanus berharap agar acara ini dapat mendatangkan manfaat dan semangat mendapat pengetahuan baru bagaimana menjalankan pertanian yang benar.
Sementara Anggota Komisi IV DPR RI, Edward Tannur saat membuka kegiatan itu mengatakan bahwa, dirinya menjalin kerja sama, baik dengan pemerintah, pejabat, stakeholder, para petani, dan masyarakat agar bisa membangun NTT melalui Bimtek yang berkesinambungan agar SDM pertanian dapat berkembang dari masa ke masa.
Edward pun mengharapkan agar peserta bisa membagi apa yang mereka dapat dalam Bimtek ini kepada teman petani lainnya. Semua ini adalah upaya untuk meningkatkan kinerja membangun pertanian di Kabupaten TTS karena tempat ini memiliki potensi yang cukup besar dan SDM yang banyak.
Kegiatan Bimtek kali ini, panitia mendatangkan narasumber yang luar biasa, yaitu Bernard de Rosari, seorang peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ia menyampaikan cara budidaya bawang merah secara umum. Antara lain syarat benih yang cukup harus seperti apa, tata cara penyiraman bawang merah, cara menghindari jamur, bahkan pemilihan lokasi tanam bawang merah pun harus menjadi perhatian petani.
Karena bawang merah merupakan komoditi yang menjanjikan, maka Bernard mengharapkan para peserta dengan bekal pengetahuan baru bagaimana cara tanam yang baik, para petani dapat meningkatkan produksi bawang khususnya di wilayah SoE, NTT. (Penulis: Luluk J. Pertiwi/*)