PDIP, Golkar Kuasai DPRD NTT

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Pemilihan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) rampung dilakukan setelah Komisi IV menyelesaikan pemilihan. Perolehan pimpinan di komisi dan badan didominasi PDIP dan Golkar.

PDIP tercatat mendapatkan 6 jabatan mulai dari jabatan ketua komisi dan badan, wakil ketua, wakil ketua I dan sekretaris. Sedangkan partai Golkar memperoleh 5 jabatan.

Sementara partai Nasdem mendapat 3 jabatan, partai PKB, Gerindra dan Demokrat masing-masing memperoleh 2 jabatan. Selain itu PAN dan Hanura hanya mendapat jatah masing-masing satu kursi pimpinan AKD. Minus AKD untuk tiga badan yakni Badan Musyawarah (Manmus), Badan Anggaran (Banggar) dan Badan Kehotmatan (BK).

Wakil Ketua DPRD NTT, Inche Sayuna menyebut rotasi di lingkup DPRD NTT adalah hal biasa dan sudah diatur dalam tata tertib DPRD NTT. Ada dua hal penting yang diatur dalam tata tertib kita terkait rotasi.

Pasal 48-58 mengatur tentang rotasi anggota ke AKD yang diatur oleh masing-masing fraksi. Dan Pasal 118 mengatur tentang rotasi fraksi gabungan periodisasinya 2,5 tahun.

Dikatakan, semua fraksi mulai mengatur anggotanya guna penempatan pada AKD yang ada. Politisi Golkar itu mengaku, hal itu sifatnya tidak wajib dan tergantung pada evaluasi fraksi masing-masing.

Menurut amanat tata tertib, kata Inche, sepanjang fraksi gabungan masih memenuhi syarat sebagai fraksi maka tidak ada masalah. Terkait perubahan pada fraksi gabungan maka ada proses lain yang harus dilakukan juga yaitu perubahan terhadap tata tertib.

Sebab, komposisi fraksi berubah dan tentu nama fraksi juga berubah sebagaimana yang disebutkan dalam tata tertib DPRD NTT. Untuk perolehan jabatan atau kursi di AKD semuanya dilajukan berdasarkan kesepakat jadi fraksi mana yang perolehan komposisi terbanyak.

BACA JUGA:Golkar Regenerasi, Jonas Salean Pimpin Komisi III DPRD NTT

BACA JUGA:Alot, Rapat Pansus Perubahan Tatib DPRD NTT

“Atas nama pribadi dan juga pimpinan DPRD NTT, saya ucapkan selamat kepada bapak ibu yang terpilih sebagai pimpinan AKD baik di komisi maupun di badan-badan. Ini sebuah kepercayaan sekaligus amanat kepada bapak ibu dan semoga Tuhan mengaruniakan hikmat dan akal budi untuk menjalankan tugas ini dengan penuh tanggungjawab,” sebutnya.

Ia meminta agar kepengurusan yang ada untuk tetap solid dan menjaga keseimbangan dalam komisi dan semakin produktif untuk melaksanakan dan mengoptimalkan 3 fungsi yaitu, legislasi, budgeting dan pengawasan.

“Terima kasih untuk proses yang terjaga dengan baik, musyawarah dan mufakat. Ini sebuah tradisi yang kami pelihara di rumah besar DPRD NTT,” ungakpnya.

Mercy Piwung, setelah terpilih Ketua Komisi IV DPRD NTT melalui dinamika yang alot menyampaikan komitmennya untuk mengawal seluruh proyek pembangunan infrastruktur yang sedang dilakukan Provinsi NTT.

“Sebagai Ketua Komisi IV DPRD NTT saya berkomitmen untuk mengawal seluruh proyek pembangunan infrastruktur, baik itu jalan, jembatan, dan irigasi demi kepentingan masyarakat,” ujarnya.

Dukungan dari seluruh anggota komisi IV DPRD NTT untuk bekerja sama dalam mengawal seluruh program pembangunan agar dapat berjalan baik, selesai tepat waktu, dan tepat mutu. Baginya, pengawasan ini bukan hanya dibebankan pada dirinya, namun bisa menjadi tanggungjawab semua anggota komisi IV.

“Ini bukan menjadi tugas saya saja tetapi menjadi tugas semua anggota Komisi IV, sehingga saya meminta semua anggota untuk saling mendukung dalam mengawal program pemerintah di bidang infrastruktur,” katanya.

Dia mendorong pemerintah untuk memprioritaskan dan memperhatikan mutu pembangunan jalan-jalan provinsi di kabupaten agar mendukung aktivitas ekonomi masyarakat di pelosok. Begitu juga dengan dana pinjaman daerah sebesar Rp 1,003 triliun yang dipakai untuk pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dan irigasi harus dikawal sehingga bisa selesai tepat waktu dan bermutu.

Komitmennya, ingin membangun kemitraan yang baik dengan pemerintah agar seluruh persoalan yang dialami masyarakat dapat diselesaikan secara baik. Tujuannya untuk kepentingan masyarakat banyak. Kemitraan tidak boleh cacat.

Mercy mengakui dirinya berbangga atas pencapaian ini. Dia menjadi anggota DPRD NTT yang menjabat sebagai Ketua Komisi. Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada para anggota yang merekomendasikan dirinya menjadi ketua. (r3/ito)

  • Bagikan