KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Berniat menegur salah seorang oknun warga yang membuat keributan di depan kios miliknya, Buce Timo, 43, justru mengalami nahas. Pria beristeri yang punya satu orang anak itu justru menemui ajalnya akibat dianiaya sekelompok pemuda.
Kelompok pemuda yang menganiaya Buce Timo hingga tewas tersebut diduga merupakan teman dari oknum warga yang membuat keributan di depan kios milik Buce Timo tepatnya di Jalan Timor Raya, RT 02/RW 01, Kelurahan Lasiana.
Nahas yang dialami Buce Timo yang juga warga Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang ini terjadi Rabu dini hari (13/4) pukul 01.00 Wita, tepatnya di depan kios milik korban Buce Timo. Sementara korban lain yang mengalami luka cukup serius yang saat itu duduk bersama Buce Timo yakni Yefri Mbuik, 35.
Yefri yang juga warga Kelurahan Oesapa itu berhasil lolos dan nyawanya selamat karena melarikan diri ke arah belakang SPBU KM 10, Oesapa. Diduga kuat, para pelaku pengeroyokan terhadap korban Buce Timo dan Yefri Mbuik saat itu dalam kondisi teler minuman keras (Miras).
Kronologis kejadian yang berhasil dihimpun koran ini menyebutkan bahwa sebelum dianiaya, Buce dan Yefri serta istri Buce sedang duduk bercerita di depan kios milik Buce. Ketika sedang bercerita, tiba-tiba sebuah sepeda motor matik melintas. Pengendara sepeda motor matik itu membuat keributan. Setiap warga yang melintas ke arah Jalan Sumba selalu dikatai tak senonoh oleh pria tersebut.
Pria tersebut kemudian berpindah ke depan kios milik Buce dan membuat keributan lagi. Karena itu maka Buce menegur dan menanyakan alasan pria tersebut membuat keributan di lokasi tersebut serta mengeluarkan kata-kata tak senonoh kepada warga yang melintas di jalan raya.
Ketika sedang menanyakan alasan pria tersebut membuat keributan, tiba-tiba datang pelaku lain sambil mengendarai sepeda motor dan ingin memukul Buce. Para pria mabuk itu sempat mengaku betasal dari Rote.
Melihat suasana makin kacau, maka Yefri kemudian bermaksud melerai sambil mengaku bahwa dirinya juga berasal dari Rote. Namun tanpa diduga datang lagi pelaku sambil mengendarai sepeda motor di lokasi kejadian.
“Ada sekira sembilan orang pelaku menggunakan lima sepeda motor yang datang dari arah Jalan Sumba,” kata korban Yefri.
BACA JUGA:Polisi Identifikasi Penganiaya Ade Armando, Kapolda Metro: Tidak Serahkan Diri Kami Tangkap
BACA JUGA:Warga Lasiana Minta Aparat Tingkatkan Patroli Malam, Mengapa?
Para pelaku menganiaya dan mengeroyok Yefri Mbuik dan Buce Timo. Yefri sempat melarikan diri ke arah SPBU KM 10 Oesapa. Namun para pelaku terus mengejarnya. Ia sempat jatuh dan dianiaya para pelaku sehingga mengalami luka pada mulut, hidung, wajah dan kaki serta sakit pada seluruh tubuh.
Sementara korban Buce Timo mengalami luka di kelopak mata kanan bagian bawah, luka robek tidak beraturan pada kepala bagian belakang dan meninggal dunia.
Usai menganiaya kedua korban, para pelaku pun kabur meninggalkan pelaku di lokasi kejadian. Namun sejumlah warga meyakini kalau aksi para pelaku sempat terekam camera CCTV di SPBU KM 10.
Kapolsek Kelapa Lima, AKP Aulia Robby K. Putra SIK yang dikonfirmasi, Rabu (13/4) membenarkan adanya peristiwa tersebut. Kapolsek Kelapa Lima mengatakan bahwa setelah mendapatkan informasi tetsebut, pihaknya langsung terjun ke lokasi guna melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“TKP sudah dipasang police line (garis polisi, Red). Sementata para pelaku masih kita lidik keberadaannya,” jelasnya.
Sementara untuk pemeriksaan saksi, Kapolsek Kelapa Lima mengaku baru satu orang yang dimintai keterangan.
“Baru satu orang saksi yang telah diambil keterangan,” ungkapnya.
Korban Buce Timo, jelssnya, merupakan warga RT 05/RW 02 Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Jenazah Buce Timo sudah diambil keluarga. Keluarga juga meminta agar kasus yang dialami korban Buce Timo bisa dituntaskan dan para pelaku agar dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Peristiwa itu juga sudah dibuatkan laporan polisi dengan Nomor: LP/B/92/IV/2022/Sektor Kelapa Lima tanggal 13 April 2022 dengan pelapor Yefri Mbuik. (r1/gat)