KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Korban kecelakaan maut di jalan trans Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat ternyata hendak ke Manokwari untuk melangsungkan perayaan Paskah.
Para korban berangkat dari lokasi tambang miliki Toko Tengah Manokwari sekitar pukul 02:00 WIT, Rabu (13/4). Tiba di TKP, dump truk dengan nomor polisi PB 8374 MC yang dikendarai Andre, 27, hilang kendali dan mengalami kecelakaan.
Akibat kecelakaan tersebut, dari total 29 penumpang di truk itu, 18 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara 10 orang lainnya kritis dan sedang dalam penanganan medis di sejumlah rumah sakit di Manokwari.
Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) NTT di Papua Barat, Clinton Tallo kepada TIMEX, Kamis (14/4), di Bandara El Tari Kupang, mengisahkan kronologis kejadian yang merenggut nyawa 18 warga NTT tersebut.
BACA JUGA: Ini Nama-nama Korban Lakalantas Maut di Papua Barat, Satu Korban Balita
Menurut Clinton, korban berniat mau merayakan hari raya Paskah di Kota Manokwari. Selain merayakan paskah para korban juga hendak berbelanja kebutuhan sekaligus berkomunikasi dengan keluarga.
“Biasa mereka ke kota untuk belanja sekaligus telepon dengan keluarga karena hanya di kota yang ada jaringan telekomunikasi,” katanya.
Clinton menyebutkan, diantara para korban yang sedang kritis dalam penanganan medis, terdapat seorang ibu yang suami dan anaknya meninggal, dan telah dikirim pulang ke NTT. Anak dan ayah tersebut, yakni Istin Nahak, 3, dan Paulus.
“Ini jenazah balita dan sebelah jenazah ayahnya,” kata Clinton Tallo sambil menunjuk peti jenazah yang diturunkan di Bandara El Tari Kupang siang tadi (14/4). (r3)