KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Rasa duka mendalam dialami keluarga besar 18 orang korban kecelakaan maut di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Rabu (13/4).
Isak tangis pun pecah di Bandara El Tari Kupang tatkala 18 peti jenazah mulai diturunkan dari bagasi pesawat ke mobil ambulans yang sudah disiapkan di area bandara.
Damaris Boymau, adik kandung dari korban Hengki Boymau mengaku, kakaknya itu terakhir komunikasi dengan keluarganya di kampung sekitar seminggu yang lalu.
Komunikasi terakhir itu, kata Damaris, Hengki berjanji akan mengirimkan uang kepada keluarganya di kampung untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Dia (Hengki, Red) mau kirim uang tapi ternyata jasadnya yang dikirim kepada keluarga,” ungkap Damaris sambil terisak.
BACA JUGA: Hendak ke Kota Rayakan Paskah, Nasib 18 Warga NTT Ini Berakhir Tragis
Dikatakan, Hengki Boymau sudah merantau ke tanah Papua sejak enam tahun silam, dan belum pernah pulang. Ia bekerja di tambang di Papua dan selalu memberikan kabar kepada keluarga.
“Kami sangat merasakan kehilangan karena kakak Hengki ini tulang punggung keluarga,” sebutnya.
Damaris menyebut, jenazah Hengki akan di makamkan di Kuanfatu, Kabupaten TTS.
“Keluarga setelah mendengar informasi duka ini dari Papua langsung menyiapkan semua yang berkaitan dengan pemakaman. Keluarga sedang menunggu,” sebutnya. (r3)