Nasdem Kenalkan Politik kepada Kaum Milenial

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) NTT memberikan pendidikan dan perkenalan politik kepada kaum milenial. Kegiatan ini digelar, Rabu (13/4) bertempat di Kantor DPW Nasdem NTT, Rabu (13/4).

Sasaran pendidikan politik ini langsung kepada kaum milenial karena banyak kaum muda yang belum memahami praktik-praktik politik yang sesungguhnya. Selain itu, pendidikan politik yang digelar DPW Nadem NTT itu juga merupakan bagian dari persiapan menghadapi pesta demokrasi 2024 mendatang.

DPW Nasdem NTT ingin agar kaum milenial dipersiapkan dengan baik sehingga mampu memahami pentingnya perpolitikan dalam setiap kebijakan untuk menyejahterakan masyarakat serta bisa terlibat untuk menyukseskan setiap kebijakan pemerintah.

Wakil Ketua Bidang Milenial, Bobby Damanik mengatakan bahwa Partai Nasdem ingin lebih dekat dengan kelompok anak muda. Terutama jelang perhelatan politik tahun 2024 nanti, dimana ragam strategi pun disiapkan untuk melebur kekuatan orang muda guna mewujudkan kemenangan.

Ia menyebut, tahun 2019 tercatat 1,2 juta pemilih muda tersebar di 34 dan NTT ada 35.257 orang. Menurutnya, tipikal anak muda memang tidak sabaran. Untuk itu, pihaknya harus bekerja dengan cepat dan cakap untuk mengisi ruang itu.

Termasuk membantu, para kelompok anak muda yang bergerak dalam UMKM. Nasdem, saat ini sudah banyak kadernya dan telah menempati beberapa posisi penting di legislatif dan struktural partai. Untuk itu, jejaring ini bisa dimanfaatkan oleh anak muda.

Dia juga mengajak agar anak muda yang hadir dalam kegiatan tersebut bisa terlibat sekaligus mendaftarkan diri menjadi anggota Partai Nasdem. Dengan partai besar hingga tingkat ranting, maka memiliki pola kerja yang sangat baik.

“Partai ini besar karena banyak anak muda yang ingin bergabung dan berproses memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat,” tandanya.

Sekretaris DPW Nasdem NTT, Yusak Meok menyebutkan bahwa kegiatan perkenalkan politik kepada kaum milenium tersebut dilangsungkan agar memperkenalkan politik kepada kaum muda-mudi yang masih awam.

Sasarannya ditujukan kepada kaum muda karena pemuda merupakan perjuang-pejuang hak rakyat ke depan. Kaum muda, jelasnya, masih memiliki pemikiran yang jernih untuk memberikan gagasan yang jernih kepada pemerintah.

Dikatakan lebih lanjut, kaum muda saat ini dilibatkan dalam beberapa kegiatan seperti demonstarasi dan lain-lainnya namun belum melek politik. Akibatnya substansi masalah yang disuarakan itu tidak disampaikan secara baik.

Menurutnya, dengan kegiatan diskusi tersebut dapat mempersiapkan kaum muda agar dapat belajar dan bisa berkecimpung dalam politik. Disebutkan, tujuannya adalah menciptakan anak muda untuk mampu menduduki jabatan-jabatan politik karena pemuda lebih banyak atau medominasi pemilih di Indonasia.

BACA JUGA:Cari Capres 2024, Partai Nasdem Bakal Lakukan Konvensi

BACA JUGA:Garda Pemuda NasDem Berkurban Bersama Anak PA Al-Hikmat

“Jangan hanya main game saja namun bisa terlibat dalam sebuah pengambilan keputusan hasil perjuangan dan penyampaian aspirasi untuk pembangunan di Indonesia,” katanya.

Lanjutnya, Partai Nasdem adalah satu diantara sembilan partai politik yang ada di Indonesia sehingga sangat terbuka menerima kaum muda untuk menjadi bagian dari perjuangan. Partai Nasdem juga menjadi partai terbesar urutan kelima dalam perolehan suara pada Pemilu beberapa tahun lalu silam.

“Untuk itu, kami melakukan pendekatan dan perkenalkan politik kepada kaum milenial agar bisa mengkadekan kaum muda menjadi tokoh politik untuk bangsa,” sebutnya.

Semua tujuan partai politik adalah sama yakni menginginkan tercapainya kesejahteraan masyarakat sesuai perundang-undngan yang berlaku. Dan juga dalam pemilihan kepala daerah mesti ada orang-orang cerdas yang datang dari partai nasionalis yang memepertahankan pancasila dan NKRI.

“Kita tetap perjuangkan hak-hak masyarakat melalui partai Nasdem demi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Ketua DPW Nasdem NTT, Raymundus Fernandes, juga mengatakan dirinya sempat berada dalam barisan mahasiswa, termaksud pada saat gejolak 1998. Setelah lepas dari PDIP, Ray hijrah ke Partai Nasdem hingga kini.

Mantan Bupati TTU dua periode itu menyebutkan, pilihan untuk masuk Nasdem adalah pilihan yang tepat. Begitu juga dengan anak muda. Selama menjadi politisi, dia menyebut ongkos politik menjadi beban dalam pengambil kebijakan. Hal itu, yang membuatnya tidak menggunakan uang dalam karirnya. Nasdem pun demikian, meniadakan mahar dalam konstalasi politik.

Memang, slogan partai itu banyak. Itu adalah bentuk iklan politik untuk meraih simpati. Dia menegaskan, pilihan itu berada di tangan rakyat. Keputusan itu harus menghindari politik transaksional. “Politik bagi saya itu, seni merebut hati rakyat,” kata Ray.

Lanjutnya, Nasdem, dengan berbagai cara, ingin lebih mengenalkan kepada para anak muda. Anak muda, disarankan untuk lebih melek politik agar bisa memahami Politik. Memahami dan mengerti politik tidak harus jadi calon legislatif dan eksekutif, setidaknya ada bekal pengertian untuk diri sendiri.

Selain itu, dia juga mengajak anak muda NTT untuk bisa bergabung dan membangun soliditas dalam merubah ataupun memperbaiki sistem yang dinilainya sudah melenceng. (r3/gat)

  • Bagikan