Bank NTT Realisasi Pinjaman Daerah Rp 125 Miliar untuk Pemkab Ngada

  • Bagikan

BAJAWA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngada melakukan pinjaman daerah sebesar Rp 125 miliar di PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT.

Pinjaman dengan tujuan mendukung pembangunan daerah di Kabupaten Ngada ini direstui Bank NTT melalui penandatanganan perjanjian kredit pinjaman daerah antara Pemkab Ngada dan Direkrut Utama (Dirut) Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho di Pasar Boubou, Kelurahan Faobata, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Sabtu (16/4).

Pantauan TIMEX, akta pinjaman daerah untuk Pemkab Ngada ditandatangani Bupati Ngada, Paru Andreas dan Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho. Penandatanganan ini disaksikan Pimpinan Bank NTT Cabang Bajawa, Lorenso A. Bere Mau, Kabag Hukum Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada dan dua orang saksi dari notaris. Sementara itu, penandatanganan akta pinjaman daerah disaksikan langsung Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL).

Bupati Ngada, Paru Andreas mengatakan, proses pinjaman daerah ini sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu. Dana pinjaman daerah sebesar Rp 125 miliar ini merupakan berkat luar biasa untuk masyarakat Ngada, sehingga akan segera digunakan membangun wilayah itu.

“Dana sebesar Rp 125 miliyar akan digunakan sepenuhnya untuk mendukung sektor pertanian dan sektor pariwisata. Demikian juga, sektor usaha menangah. Sudah disaksikan langsung Gubernur NTT, dimana hampir 70 persen komoditi yang ada dipasar juga bersumber dari Kabupaten Ngada,” ungkap Paru Andreas.

“Banyaknya potensi di Kabupaten Ngada yang belum dimaksimalkan sehingga kami berkomitmen bersama masyarakat untuk memanfaatkan semaksimal mungkin dana pinjaman ini. Memanfaatkan semua potensi daerah, dan ingin meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui digitalisasi penerimaan,” katanya.

Bupati Andrea mengatakan, fokus pembangunan Kabupaten Ngada, tentunya bermuara pada kebijakan Pemerintah Pusat dan visi misi Gubernur NTT, dimana fokus perhatian pada pemberdayaan petani, pemberdayaan peternak, pemberdayaan nelayan, dan semua destinasi wisata dengan mengerakan potensi yang ada. “Dengan tagline yang selama ini kami dengungkan kepada masyarakan Tante Nela Paris,” jelas Bupati Ngada.

Pimpinan Bank NTT Cabang Bajawa, Lorenso A. Bere Mau mengatakan, PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT sebagai bank pemerintah tentu mendukung penuh program Pemkab Ngada dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami berharap pemerintah daerah sudah dapat melaksanakan proses tender sebagai program kerja dari pemda. Kami juga berterima kasih kepada dewan Direksi dan Bank Indoensia yang mendukung penuh program launching pasar digital Bobou serta retribusi,” kata Andreas.

Selain itu, Gubernur VBL dalam sambutannya mengatakan, pinjaman daerah mungkin masih banyak orang yang berpikir. “Nanti bayar pake apa? Itu bukan bayar pakai uang pribadi, tetapi Negara,” tegas VBL.

VBL memberi apresiasi kepada Pemkab Ngada dalam mengambil langkah yang tidak biasa dengan mengambil pinjaman ke Bank NTT. “Kalau kita pinjam uang itu, maka kita menang waktu. Dibandingkan kita cicil waktu dengan cicil uang itu beda. Ini namanya kita sedang melakukan pinjamaan untuk cicil uang. Selama ini salahnya uang yang kita tidak cicil waktunya dicicil. Celakanya, waktu tidak bisa balik kebelakang,” ujarnya.

Pinjaman daerah memberikan pesan bahwa seseorang sedang berjuang bergerak maju melawan waktu. Pinjaman daerah itu, tidak sederhana kita sedang pinjam uang. Itu memberikan pesan kepada siapapun bahwa pembangunan daerah ini yang dibiayain oleh APBD yang juga berperan serta untuk dibiayai oleh lembaga keuangan dalam rangka mempercepat kebutuhan dan kepentingan rakyat yang selama ini hanya dibiayai oleh APBD yang cederung sangat terbatas. Apalagi, semua pembangunan dibagi sama rata.

Gubernur VBL juga mengucapkan berterima kasih kepada manajemen Bank NTT karena mendukung untuk pembangunan NTT. Peran serta Bank NTT untuk pembangunan sangat bagus.
“Saya berterima kasih kepada Bank NTT. Ini adalah bank yang saya inginkan dari dulu-dulu. Bank yang ikut berperan serta didalam pembangunan. Bukan bank yang duduk tunggu pegawai negeri mengambil uangnya,” tutupnya.

Turut hadir dalam kegiatan penandatanganan perjanjian kredit pinjaman daerah antara Pemkab Ngada dengan Bank NTT, yakni Gubernur VBL, Bupati Ngada, Paru Andreas, Direkur Bank Indonesia, Setda Ngada, Anggota DPRD Ngada, dan pimpinan perangkat daerah. (*)

Penulis: Saver Bhula

  • Bagikan