Yesenia Irene Liyanto, B.Arts, MIB, MD: Teladan Perempuan Milenial

  • Bagikan
Yesenia Irene Liyanto, B.Arts, MIB, MD. (FOTO: ISTIMEWA)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sosok Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat atau yang lebih dikenal dengan sebutan RA Kartini kini telah tiada. Namun semangatnya selalu menjadi inspirasi bagi para wanita milenial. Tak cuma mengangkat derajat kaum hawa, tapi jasanya sangat berpengaruh terhadap wanita di Indonesia.

Kini, banyak wanita Indonesia yang sukses meraih mimpi dan cita-citanya. Kesuksesan para wanita bahkan bisa menginspirasi wanita lainnya. Salah satunya adalah wanita yang masih sangat belia ini. Mampu mengkoordinir sejumlah usaha. Aktif di berbagai organisasi. Syarat pengalaman dan berpendidikan tinggi.

Sosok tersebut adalah Yesenia Irene Liyanto, B. Arts, MIB, MDI. Tampilannya kalem, bersahaja, dan rendah hati. Ia bukan wanita muda biasa. Dia berani mengambil keputusan, terjun ke politik, dunia yang semula tak ia bayangkan. Setelah setahun ia tekuni, ia pun jatuh cinta dengan dunia yang menjadi hegemoni kaum adam ini.

Berbicara tentang Kartini, wanita kelahiran Kupang, 18 Juni 1993 ini nampak sangat antusias. Baginya, Kartini adalah seorang pahlawan. “Kartini is a hero,” ucap wanita yang fasih beberapa bahasa asing ini.

Yessy -demikia ia disapa- mengaku sudah mendengar kisah perjuangan Kartini sejak di bangku sekolah. Dari yang ia pelajari, RA Kartini adalah pahlawan wanita yang sukses membangun emansipasi terhadap stigma-stigma yang melekat diantara perempuan dan laki-laki.

“Satu Indonesia sudah tahu bahwa dialah wanita yang memotivasi kita perempuan sehingga kita dapat bersaing dengan laki-laki,” ujar alumnus SD Don Bosko Kupang ini.

Perjuangan Kartini untuk menyamakan kedudukan kaum perempuan dan laki-laki belum sepenuhnya berhasil karena masih ada anggapan jika perempuan cukup menangani urusan belakang. “Tapi akhir-akhir ini, terutama di era milenial, sudah mulai ada perempuan sukses dan menjadi pemimpin di NTT,” ucap alumni SMPK Sta. Theresia Kupang.

Tamatan SMA Binus International School & Sydney Institute of Busi-ness & Technology ini berpendapat, julukan Inspirator buat RA Kartini sangatlah tepat. Ini karena perjuangannya yang tak kenal lelah menginspirasi kaum perempuan untuk bangkit.

“Kartini sukses untuk memperjuangkan emansipasi, itu satu hal yang luar biasa sehingga pantas jika tokoh inspirator melekat pada dirinya. Sebagai perempuan, kita tidak boleh cepat menyerah dan semua itu possible. Jadi anything is possible. Selama mau berjuang dan kita tetap pertahankan apa yang kita percaya,” tegas wanita lembut ini.

Yessy Liyanto bersama ayah dan ibu serta saudaranya. (FOTO: ISTIMEWA)

Tak Mendompleng Nama Besar Keluarga

KELUARGA besar Liyanto cukup dikenal di NTT, khususnya Kota Kupang. Liyanto Family merupakan keluarga pebisnis yang cukup sukses. Sebut saja nama Ir. Abraham Paul Liyanto. Ia cukup disegani di antara para pebisnis di NTT. Sukses di bisnis, ia terjun ke dunia politik. Nama Ir. Abraham Paul Liyanto tercatat telah tiga periode duduk sebagai anggota DPD RI dari Provinsi NTT.

Kesuksesan Paul Liyanto kini menurun ke anak gadisnya, Yesenia Irene Liyanto. Anak pasangan Abraham Paul Liyanto dan Dra. F. Anastasia Wirastari ini kini mewarisi darah politik dan bisnis sang ayah.

Diusianya yang masih sangat muda, Yessy telah mengelolah bisnis di bidang pendidikan, property, dan F&B. Ia aktif di sejumlah organisasi kepemudaan, badan usaha, dan organisasi politik.

Dalam perbincangannya dengan TIMEX, Yessy mengungkapkan bahwa keterlibatannya ke dunia politik bukan karena memikul nama besar sang ayah, Paul Liyanto. Namun lebih karena merasa terpanggil untuk bersama-sama mengurus rakyat lewat jalur politik.

Untuk diketahui, Yessy Liyanto, menamatkan Pendidikan dari SD hingga SMP di Kota Kupang. Kemudian ia melanjutkan studi setingkat SMA di Binus International School & Sydney Institute of Business & Technology hingga tamat pada tahun 2011.

Yessy kemudian melanjutkan kuliahnya di Macquarie University hingga selesai Tahun 2015. Tak cukup di Strata-1, Yessy kemudian mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi S-2 di HULT International Business School, San Fransisco, USA hingga 2019.

Selama menempuh studi, Yessy juga memperkaya dirinya dengan pendidikan non formal. Ia pernah mengikuti kursus di John Robert Power Course tahun 2010, Google Ads & Analytics tahun 2017, dan Pendidikan Politik & Kebijakan Publik tahun 2021.

Usai menamatkan pendidikannya, Yessy tak langsung kembali ke Kupang. Ia menimba sejumlah pengalaman kerja di Jakarta. Tercatat ia bergabung di sebuah perusahaan e-commerce terkenal, Lazada selama dua tahun.

Ia juga memperdalam pengalamannya di sejumlah perusahaan swasta terkenal lainnya di Jakarta. Dan sejak tahun 2021 lalu, ia memutuskan untuk kembali ke NTT. Berkat pengalamannya, Yessy mulai merintis bisnisnya sendiri sambil terlibat membantu bisnis keluarga besarnya.

Dengan background dan pengalaman di bidang teknologi, digitalisasi dan marketing, Yessy juga sering sharing ilmu dan pengalamannya kepada pelaku UMKM dan pengusaha muda.

Ia juga tercatat sebagai Wakil Sekretaris Yayasan Citra Bangsa. Sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan, mulai dari tingkatan SD hingga Perguruan Tinggi, yakni Universitas Citra Bangsa (UCB).

Yessy juga aktif di sejumlah organisasi. Saat ini, Yessy duduk sebagai Wakil Ketua AMPG NTT, Wakil Ketua Umum Kadin NTT Bidang Parawisata & Ekonomi Kreatif, Wakil Ketua KNPI NTT Bidang Kewirausahaan & UMKM, dan sejumlah organisasi lainnya.

Tak cuma itu, di bidang olahraga, Yessy tercatat aktif sebagai pengurus di Cabang Cricket dan Wushu. “Saya juga aktif di organisasi politik, yakni Partai Golkar NTT dan mungkin kalau diizinkan bakal menjadi salah satu caleg milenial dari Partai Golkar untuk DPR RI Daerah Pemilihan NTT 2, membawahi Pulau Timor, Rote, Sabu, dan Pulau Sumba,” katanya.

Yessy Liyanto. (FOTO: ISTIMEWA)

Perjuangkan Harkat dan Martabat Perempuan

TERJUN ke dunia politik bagi Yessy merupakan pilihan tepat. Dari segi ekonomi, tak diragukan lagi. Ia memiliki bisnis yang dibangunnya sendiri, ditambah lagi bisnis keluarga besarnya. Dari segi Pendidikan, Yessy mengenyam Pendidikan tinggi di luar negeri.

Yessy mengaku terjun ke politik bukan karena nama besar orang tuanya tapi dipikirkan sejak lama, tapi tidak terpikirkan kalau secepat ini. “Tapi setelah saya terlibat langsung, turun ke lapangan, akhirnya saya putuskan jika sudah saatnya kalau saya masuk dan berjuang di politik,” ujar dia lagi.

Yessy mengisahkan, ketika ia melanjutkan pendidikannya, lazimnya setiap siswa memperkenalkan diri dan asal usul. Ketika menyebut ia berasal dari NTT, ternyata banyak yang tidak tahu letak NTT, padahal mereka orang Indonesia yang tinggal di Indonesia. “Ini salah satu alas an saya masuk politik. Saya ingin orang-orang luar tahu tentang NTT itu apa dan dimana. Saya juga ingin membantu mengembangkan dan membangun SDM untuk mampu bersaing 1020 tahun ke depan dengan dunia luar,” katanya bersemangat.

Di partai besutan Airlangga Hartarto itu, Yessy Liyanto tercatat sebagai salah satu bakal caleg DPR RI asal NTT dari kalangan mileneal. Yessy optimistis jika berhasil ia akan berjuang untuk mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan dan mengangkat hak- hak anak muda milenial.

Pasalnya, anak muda masih dilihat sebelah mata, padahal anak muda memiliki potensi yang tidak kalah dengan para senior mereka. “Itu salah satu hal yang saya juga ingin saya rubah dimata masyarakat. Seperti apa kata Soekarno, “berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncang dunia,” kutipnya. (*)

PENULIS: Yoppy Lati
EDITOR: Marthen Bana

  • Bagikan