WAINGAPU, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-PT. Muria Sumba Manis (MSM) sebagai perusahaan Green Company yang beroperasi di Sumba Timur memulai gerakan penanaman pohon bertema “Sumba Manis Hijaukan Sumba” yang dimulai secara resmi Kamis (21/4). Launching atau peluncuran kegiatan ini berlangsung di wilayah kerja PT MSM di Desa Wanga, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur.
Managing Director PT Muria Sumba Manis, Budi Hediana, saat peluncuran dalam sambutannya menyampaikan bahwa aksi penanaman pohon ini sudah menjadi tanggung jawab perusahaan untuk melestarikan alam Sumba, demi kehidupan masyarakat Sumba Timur yang lebih baik di masa depan.
Semangat yang sama pula yang menginspirasi perusahaan untuk terus merawat Sumba Timur, salah satunya dengan gerakan penanaman pohon sebagai program peduli lingkungan MSM yang didukung oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF).
"Gerakan “Sumba Manis Hijaukan Sumba” ini kami lakukan sebagai komitmen MSM dalam mengurangi dampak pemanasan global,” ungkap Budi.
Budi menguraikan, gerakan ini akan dimulai dari wilayah kerja PT MSM dengan total anakan 5.000 pohon, terdiri dari pohon trambesi, palem lontar, dan beragam tanaman buah-buahan. Tahap pertama ini ditanam sebanyak 1.320 pohon dengan dominasi pohon trembesi di wilayah kerja MSM di Desa Wanga (Area 1), dilanjutkan penanaman di Area 2 dan Area 3.
Pohon Trembesi sering dijuluki “Rain Tree” karena efektif menyerap gas CO2. Bahkan satu pohon trembesi dewasa mampu menyerap 28,5 Ton CO2 per tahun. Pohon trembesi dewasa memiliki bentuk seperti payung raksasa dapat menurunkan suhu hingga 4 derajat Celcius.
“Dengan pohon trembesi ini, Sumba Timur bisa semakin rimbun dan lebih sejuk. Sedangkan Palem Lontar merupakan salah satu tanaman yang paling banyak ditemukan di NTT. Setidaknya ada ratusan manfaat pohon lontar, mulai dari manfaat fisik sampai kimia karena nyaris semua bagian pohon ini bisa digunakan,” ujarnya.
Budi mengharapkan, gerakan “Sumba Manis Hijaukan Sumba” bisa diaplikasikan di banyak lokasi lain dan dilakukan secara berkelanjutan melalui spirit dan kesadaran tinggi merawat alam Sumba oleh seluruh karyawan MSM.
Menanam, kata Budi, menjadi gaya hidup yang nyata dan berkelanjutan bagi seluruh karyawan MSM dan warga Sumba Timur, khususnya generasi penerus.
“Kita semua ingin melihat Sumba Timur hijau, banyak orang bilang Sumba tanahnya gersang dan kering, tetapi tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha bersama-sama mewujudkan Sumba yang hijau dan sejuk,” tandas Budi.
Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji kepada wartawan seusai penanaman 30 anakan secara simbolis menegaskan, dukungan terhadap gerakan yang dilakukan PT MSM juga adalah gerakan penghijauan yang telah dilakukan di beberapa provinsi di Indonesia.
“Kita akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam program penghijauan yang dilakukan oleh PT MSM di Sumba Timur,” ujarnya.
Supanji menjelaskan, semua pihak yang berpotensi melakukan penghijauan secara berkelanjutan harus saling bekerjasama dan mendukung untuk mengambil langkah awal bersama-sama karena menjaga lingkungan adalah tugas semua pihak yang hidup di bumi sebelum akhirnya alam memberikan jawaban atas tindakan yang tidak menjaga bumi dalam bentuk bencana alam.
Gerakan penanaman pohon ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas LHK Sumba Timur, Marolop Simanjuntak, Camat Umalulu, Nanga Ranja Ruwa, Kapolsek Umalulu, I Wayan Candi, Danramil Umalulu, Samsiadi, Kades Wanga, Monce Lado Kale, perwakilan tokoh masyarakat dan tokoh adat dari Desa Wanga serta seluruh Karyawan PT Muria Sumba Manis. (*)
PENULIS: SEPRITUS
EDITOR: MARTHEN BANA