LEWOLEBA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata memperingati Hari Buku Sedunia dengan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, yakni melaksanakan bimbingan belajar matematika dasar secara gratis bagi siswa SMP di Lembata.
Momentum ini dimaknai bahwa buku bukan hanya jendela dunia, tetapi buku adalah gerbang dunia selain itu buku menjadi indikator penting dalam meningkatkan indeks literasi. Kegiatan yang berlangsung di ruang auditorium Perpustakaan Lembata, Sabtu (23/4) itu menghadirkan Pustakawan Lembata, Ignasio Mariano Riangtobi.
Mariano dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial diluncurkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada 2018 dengan tiga strategi penting, yakni peningkatan layanan perpustakaan, pelibatan masyarakat, dan advokasi berupa promosi, kemitraan, dan lobi.
Menurut Mariano, Perpustakaan saat ini tidak hanya sebagai tempat membaca dan meminjam buku, melainkan hadir sebagai “Spacemaker”. Perpustakaan bukan lagi ruang sepi, melainkan hadir sebagai penyedia tempat bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan kreatif yang mengarah pada pemberdayaan menuju kesejahteraan.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lembata, Burhanudin Kia dalam kegiatan tersebut mengharapkan kepada semua peserta yang sudah terdaftar, diantaranya SMP St. Pius, SMP St. Theresia Lewoleba, dan SMP Negeri 2 Nubatukan agar mengikuti bimbingan dengan rutin selama dua bulan.
“Semoga dengan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini dapat menambah ilmu pengetahuan dibidang matematika, selain itu juga dapat meningkatkan daya saing disekolah," kata Burhanudin dalam keterangan tertulis kepada TIMEX, Sabtu (23/4).
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lembata, Raimundus Beda ketika dimintai tanggapan tentang kegiatan ini menyatakan siap mendukung penuh pelaksanaan program ini.
Pihaknya akan memberikan akses seluas-luasnya dalam pemanfaatan fasilitas Perpustakaan.
Selain bimbingan belajar, Dinas Perpustakaan juga melakukan kegiatan kreatif yang lainnya diantaranya, pembentukan Komunitas Cinema Literasi Lembata berkolaborasi dengan para volunteer.
Komunitas ini akan memberikan kursus tentang literasi digital, jurnalistik, fotografi, video story telling, dan filmaking. "Bagi yang bergabung dengan komunitas ini akan mendapatkan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, jaringan juga sertifikat," jelasnya.
Untuk diketahui, peserta bimbingan ini berjumlah 20 orang dengan mentornya adalah relawan guru di Lembata. (*/aln)
Editor: Marthen Bana