Kembangkan Budidaya Ayam Broiler, Alumni SMK-PP Kementan Raup Cuan

  • Bagikan
PETERNAK SUKSES. Agustinus T. Dini, alumni SMK-PP Negeri Kupang yang sukses mendulang rupiah dari usaha mengembangkan ternak ayam broiler di Kabupaten Belu. (FOTO: SMK-PP Neg. Kupang)

KUPANG-Salah satu alumni Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Kupang, Agustinus T. Dini berhasil mengembangkan usahanya secara mandiri melalui program Kementerian Pertanian (Kementan), yakni Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP). Agustinus pun sukses meraup cuan alias rupiah dari hasil usahanya ini.

Sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), sumber daya manusia (SDM) Pertanian adalah otak gerakan untuk pertanian. Maka dari itu, jika jiwa kewirausahaan sudah dipupuk sejak dini, sejatinya kelak dapat menciptakan SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan, Dedi Nursyamsi juga menyatakan, peluang pertanian bisa diciptakan selama para petani terus semangat dan menjadikan tantangan sebagai peluang. Salah satunya adalah anak muda lulusan SMK PP Negeri Kupang (SMKPP Kementan) ini yang terhitung sukses beternak ayam broiler.

“Pertanian itu keren. Pertanian itu menjanjikan. Jangan malu jadi petani. Banggalah karena kamu bisa menjaga ketahanan pangan negeri,” imbuh Dedi dalam keterangan tertulis Humas SMK-PP Negeri Kupang, Minggu (24/4).

Pemeliharaan Ayam Broiler-lah yang dipilih oleh Agustinus sebagai usaha andalannya. Usaha yang dimulai tahun 2019 saat masih menjadi siswa akhirnya berhasil ia kembangkan di tanah kelahirannya, Belu.

“Selain banyak peminatnya di masyarakat, alasan dalam pemilihan usaha budidaya ini adalah mudah dalam pemeliharaan dan tidak perlu waktu yang lama untuk panen dan jual. Hanya dengan waktu 3-4 minggu saja, kita sudah bisa langsung panen dan siap jual,” jelas Agustinus.

Hingga saat ini pemasaran produk ayam broiler telah di jual di sekitaran pasar-pasar lokal yang terdapat di daerah Belu. Konsumen juga bisa langsung membeli di tempat agar dapat memilih ayam secara langsung. Tidak sedikit masyarakat yang memesan melalui WhatsApp dan Instagram agar proses pembelian menjadi lebih efektif dan efisien. Untuk mereka yang memesan ayam dengan metode COD (Cash on Delivery) bisa langsung diantar dengan ongkir yang terjangkau.

"Apalagi pada saat bulan Ramadan seperti saat ini dimana harga ayam cenderung naik di pasaran karena permintaan sangat tinggi. Namun Agustinus tetap berusaha agar stok ayam broiler khususnya di Belu tidak kekurangan sehingga harga yang dibandrol tidak terlalu mahal dan konsumen tetap bisa mengonsumsi tanpa mengkhawatirkan harga," tutup Agustinus. (*)

Penulis: Luluk J. Pertiwi

  • Bagikan

Exit mobile version