ATAMBUA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bupati Belu, Agustinus Taolin (AT) bersama Wakil Bupati (Wabup) Aloysius Haleserens (AHS) genap setahun memimpin kabupaten yang berbatasan darat langsung dengan Negara Timor Leste itu. Pada 26 April 2022 nanti, kedua pemimpin baru Kabupaten Belu ini tepat setahun memimpin Belu. Meski baru setahun, namun kepemimpinan sosok AT-AHS mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.
Rupanya, program kerja yang dijalankan Bupati-Wabup Belu dengan tagline "Perubahan" itu sangat dirasakan oleh masyarakat setempat. Apresiasi pun datang dari Ombudsman RI Perwakilan Provinsi NTT, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Apresiasi ini terungkap dalam diskusi publik bertema "Derap Langkah Menuju Masyarakat Belu yang Sehat, Berkarakter dan Kompetitif" (Refleksi 1 Tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Belu 2021-2024) yang digelar di Ballroom Hotel Matahari, Atambua, Sabtu (23/4).
Sesuai data yang dihimpun TIMEX, salah satu program unggulan AT-AHS adalah pelayanan kesehatan gratis cukup gunakan KTP bagi seluruh warga masyarakat Belu. Dan ini telah dilaksanakan setelah tiga bulan keduanya memimpin Kabupaten Belu, tepatnya pada 1 Agustus 2021.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi NTT, Darius Beda Daton mengatakan, Bupati Belu yang memiliki segudang pengalaman di bidang kesehatan memahami betul persoalan masyarakat Belu sehingga mampu meramu program strategis tersebut hingga saat ini berjalan baik.
"Sejak program pengobatan gratis menggunakan KTP berjalan sampai saat ini, kami belum pernah menerima komplain langsung dari masyarakat mengenai penggunaan KTP dan BPJS," ungkapnya.
Darius menambahkan, progam kesehatan gratis tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dari berbagai kalangan, baik itu masyarakat di pedesaan maupun perkotaan.
Untuk itu, lanjut Darius, program unggulan tersebut diharapkan dapat dilanjutkan sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sesuai amanah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
"Terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Belu yang telah melaksanakan program pengobatan gratis dengan cakupan 95 persen serta bentuk pengawasan yang baik," kata Darius.
Selain Ombudsman, apresiasi juga datang dari tokoh masyarakat Kabupaten Belu. Adalah Markus Mau yang mengpresiasi kepemimpinan Bupati-Wabup Belu atas kinerja yang dicapai selama satu tahun memimpin wilayah itu.
Untuk itu, kata Markus, program kerja yang sementara dijalankan dapat ditingkatkan sehingga memberikan arti dan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Belu seluruhnya. "Kinerja yang dicapai baru satu tahun sudah begitu, menurut kami itu sudah luar biasa. Semoga program ini dapat ditingkatkan sehingga terus memberi arti dan manfaat bagi masyarakat," katanya.
Sementara, tokoh agama (Rohaniawan Katholik), Romo Stef Boisala juga menyampaikan apresiasi atas keberhasilan program Bupati dan Wakil Bupati Belu tentang pengobatan gratis cukup menggunakan KTP.
"Terkait pencanangan pengobatan gratis pakai KTP sebagai masyarakat Belu saya harus beri kesaksian bahwa banyak masyarakat Belu ini yang sudah merasakan baik dan untungnya pengobatan gratis dengan memakai KTP," ungkap Romo Deken Belu Utara ini.
Menurut Romo Stef, diskusi publik yang digelar untuk merefleksi setahun kepemimpinan di Belu tersebut merupakan sebuah kebijakan yang luar biasa dimana semua pihak diminta untuk memberikan pendapat terkait program kerja dari pemerintah daerah selama setahun belakangan ini.
"Saya melihat mimpi untuk masyarakat Belu yang sehat berkarakter dan kompetitif sudah mulai bisa dilihat bentuknya," pungkasnya. (mg26)