KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Warga Kecamatan Oebobo, Kota Kupang mendapat bekal pengetahuan tentang dasar negara atau empat pilar kebangsaan. Peningkatan pengetahuan tentang dasar negara itu dilakukan melalui sosialisasi yang menghadirkan narasumber anggota DPR RI, Anita Jacoba Gah.
Sosialisasi empat pilar kebangsaan tersebut berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan ketat di Gedung Kebaktian Jemaat Gloria Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Sabtu (23/4).
Ratusan warga yang diundang antusias menghadiri kegiatan tersebut dari berbagai kalangan, termasuk anggota TNI-Polri. Kegiatan ini mendapat sambutan baik pihak gereja karena dinilai bagian dari pelayanan kepada jemaat.
Ketua Majelis Jemaat Gloria Kayu Putih, Pdt. Adriana Malese Adonis dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan kepada jemaat setempat sebagai tempat penyelenggara sosialisasi empat pilar kebangsaan tersebut.
Dikatakan, sosialisasi ini sebagai pembelajaran bagi masyarakat karena banyak masyarakat dan jemaat yang tidak mengetahui, tidak paham tentang empat pilar kebangsaan. "Kami banyak tidak tahu tentang pilar kebangsaan, maka momentum ini sebagai kesempatan berkat yang diberikan," ujarnya.
Pdt. Adriana menyebutkan, dengan pendidikan dan pengetahuan yang diperoleh dapat dijalankan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat dan lingkungan gereja masing-masing. "Sebagai tokoh agama, kami juga setelah mengetahui empat pilar kebangsaan ini nantinya tidak hanya berbicara tentang sorgawi namun juga lebih dekatkan dengan kehidupan duniawi," sebutnya.
Anggota DPR RI, Anita Jacoba Gah saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, sebagai anggota MPR RI, dirinya memiliki tugas memasyarakatkan masyarakat tentang empat pilar kebangsaan.
Anita menjelaskan, empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI ini merupakan penyangga kesatuan bangsa. Tidak bisa dianggap remeh dan dilupakan begitu saja karena akan berdampak buruk dan bisa menghancurkan negara ini. "Kami terus memberikan pemahaman tentang dasar-dasar negara dan betapa pentingnya sehingga semua masyarakat memiliki pemahaman yang sama dalam menjaga dan merawat bangsa," ujarnya.
Empat pilar ini merupakan landasan dan dasar negara dengan berbagai persoalan di bangsa ini yang terus merong-rong kehidupan bangsa. Untuk itu, betapa pentingnya kegiatan ini agar pengetahuan masyarakat terus ditambahkan.
Anita menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya warga yang sudah memenuhi undangan menghadiri kegiatan tersebut. "Ibarat sebuah bangunan, sebelum dibangun tentu memiliki fondasi dan tiang-tiang penyangga, menopang serta memberikan suatu tempat berteduh yang nyaman," jelasnya.
Bangsa Indonesia, kata Anita, adalah bangsa yang besar dan memiliki filosofis yang dalam dan panjang. Oleh karena itu, katanya, untuk membicarakan empat pilar ini membutuhkan waktu yang panjang, 5 hingga 8 jam.
Dikatakan, masyarakat Indonesia harus benar-benar paham atas dasar negara ini melalui beragam sosialisasi ini karena bukan berarti hanya mau menghabiskan uang negara namun bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tetap merawat bangsa ini.
Undang-Undang telah mengamanatkan bahwa atus adanya keadilan sedangkan dalam pelaksanaannya oleh pemerintah, masih banyak anak tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Masih banyak pelaku-pelaku korupsi. Ini artinya Undang-undang yang diberlakukan belum diterapkan secara baik.
"Kita sosialisasikan agar masyarakat tahu hak-hak mereka dan apa yang mereka harus buat. Banyak pejabat di NTT yang juga terlibat kasus korupsi. Bahkan NTT merupakan salah satu provinsi penyumbang korupsi tertinggi. Untuk itu melalui kesempatan ini kita perjuangkan bersama untuk menekan persoalan yang terjadi," tutupnya. (r3/gat)
PENULIS: Intho Herison Tihu
Editor: Gatra Banunaek