KUPANG-Kebangkitan sektor pertanian saat ini tak terlepas dari peran petani, tak terkecuali petani milenial.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengungkapkan kebanggaanya karena kebangkitan anak-anak muda dalam bidang pertanian. “Anak-anak muda harus berkarya terutama dalam pertanian karena pertanian akan memajukan dirimu, keluargamu, dan bangsamu,” ungkap Mentan SYL.
Yusakh J. Daik adalah salah satu alumni SMK-PP Negeri Kupang yang memiliki usaha dengan modal dari Program Wirausaha Muda Pertanian (PWMP). Melalui program inilah banyak sekali mencetak pengusaha muda pertanian yang diharapkan akan menjadi job creator seperti yang digaungkan oleh Mentan.
Pada tahun 2016 ketika masih menjadi siswa, Yusak memulai usaha dengan kawan lainnya bernama Alessandro I. A. Lomi. Usaha yang dipilih adalah budidaya ayam broiler. Karena terkena virus yang menyebabkan seluruh ternak ayam mati, usaha tersebut tidak dapat dilanjutkan. Namun ia tidak menyerah. Ia kembali memulai dua bisnis yaitu penggemukkan babi dan tanaman holtikultura dengan modal pribadi.
Tentu berat untuk memulai usaha dengan berubah haluan. Apalagi kini ia memutuskan untuk menjalankan usahanya secara mandiri baik perawatan maupun pemasaran. Tiada bukan, tiada lain alasannya mengganti komoditas usaha karena usaha ternak babi keuntungannya lebih menjanjikan. Dengan bekerjasama dengan saudara sepupunya yang punya pengalaman di bidang holtikultura diharapkan pemasarannya dapat menjangkau wilayah yang lebih luas lagi.
“Saya sangat berterimakasih kepada pihak sekolah karena telah memberi kesempatan dan mempercayai saya dalam menjalankan usaha dengan modal dari PWMP. Karena hal tersebutlah saya masih dapat menjalankan dan mengembangkan usaha hingga saat ini. Harapan saya untuk kedepannya saya dapat memperluas usaha ini dengan memiliki beberapa cabang sehingga dari usaha saya ini dapat memasok kebutuhan sayuran holtikultura atau daging babi,” jelas Yusakh saat diwawancarai Humas SMK-PP Negeri Kupang.
Saat ini Yusak mendapat kesempatan untuk pergi ke Jepang dalam program Pelepasan Petani Muda Magang Jepang tahun 2022. Dalam program ini, hanya dipilih 53 orang dari 9 provinsi dengan seleksi yang ketat.
Hasilnya, terpilihlah Yusakh, alumni SMK-PP Negeri Kupang untuk berangkat ke Jepang. “Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini untuk belajar mendalami bidang pertanian dan akan menerapkan serta memajukan tanah kelahiran usai selesai magang,” katanya.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi bangga akan prestasi yang diraih oleh alumni SMK PP Negeri Kupang yang merupakan salah satu UPT BPPSDMP ini. Dedi menyatakan kebahagiannya dengan menyatakan bahwa BPPSDMP benar-benar telah menjalankan tugasnya untuk menghasilkan insan pertanian yang professional dan berdaya saing.
“Ketika pulang dari Jepang nanti, Yusakh harus bisa lebih bermanfaat terutama untuk Indonesia dan khusunya NTT. Pertanian harus maju di tangan anak-anak muda seperti ini,” harap Dedi. (*)
Penulis: Luluk J. Pertiwi
Editor: Luthfi Retriansyah