BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Warga Wukir, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), boleh bernafas lega. Selain karena telah dibangun sarana air minum oleh Pemkab Matim, juga sudah ada kepastian tanggung jawab dalam pengelolaan Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM) bagi masyarakat.
Program pembangunan sarana air minum ke wilayah itu, rampung pada 2021 lalu. Bahkan telah diresmikan pemanfaatnya oleh Bupati Matim, Agas Andreas, pada Februari 2022. Dalam program tersebut langsung dengan pemasangan 275 meter sambungan rumah (SR). Program ini memanfaatkan dua sumber mata air, yakni Wae Liang Kalo dan Wae Lando Manuk.
Sejak rampung dibangun dan diresmikan, pemakaian air oleh warga tidak terhitung dalam pembiayaan. Namun supaya ada kejelasan dalam pelayanan serta rasa tanggung jawab dalam pengelolaan, maka diserahkan ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) SPAM. Sehingga yang pasti, jaringan air bersih itu dapat dijaga dan dikelola mulai dari sumber mata air hingga ke meteran airnya.
Terkait hal itu, langkah pertama yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Matim melalui UPTD SPAM, adalah melakukan kegiatan sosialisasi dengan masyarakat Wukir, yang berlangsung Jumat (22/4/22) di kantor Camat Elar Selatan, Desa Sangan Kalo. Sosialisasi itu untuk menjawab pemahaman bersama antara UPTD SPAM dengan pemakai.
Kegiatan itu dihadiri Kepala UPTD SPAM Matim, Fransiskus Yun Aga, didampingi Kepala Bagian Teknik UPTD SPAM, Paulus Beo, Anggota DPRD Matim, Gonis Bajang, dan Camat Elar Selatan, Kanisius Satal. Hadir juga kepala desa, staf UPTD SPAM, juga anggota TNI/Polisi. Warga yang hadir langsung, dari Desa Sangan Kalo dan Desa Golo Linus.
"Masyarakat begitu antusias dengan kegiatan sosialisasi. Hal yang disampaikan dalam kegiatan itu, manajemen pelanggan, tarif air minum, dan sanksi. Untuk perhitungan tarif meteran bagi 275 SR yang sudah ada, sepakat dimulai tanggal 25 April 2022," ujar Kepala UPTD SPAM, Fransiskus Yun Aga, kepada TIMEX di Borong, Senin (24/4).
Fransiskus yang biasa disapa Kevin, mengatakan, 275 SR di Wukir, itu menyebar di dua desa, yakni Desa Sangan Kalo, dan Desa Golo Linus. Tentu sebagai penerima maanfaat meteran dari program pemerintah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), wajib diregistrasi sebagai pelanggan air minum UPTD SPAM.
"Kita sudah ambil KTP, foto rumah, dan foto meteran, untuk diregistrasi sebagai pelanggan. Sudah disepakati atas pengunaan air yang terjadi selama ini atau sebelum sosilasasi, tentu itu menjadi pengguna tidak terhitung pembiayaan atau gratis," kata Kevin.
Dikatakan, saat ini pihaknya masih kosentrasi dengan 275 SR sebagai pelanggan baru di wilayah Wukir, ibu kota kecamatan Elara Selatan. Belum berpikir untuk penambahan SR. Hal itu tentu tahap pertama yang dilihat adalah kondisi kapasitas produksi yang ada sekarang. Dimana saat ini kondisi air mengalir selama 24 jam.
"Kami belum berpikir untuk tambah pemasangan meteran. Kalau untuk tambah pelanggan baru, tentu tahap pertama kami lihat siklus air dengan SR yang sekarang. Setelah itu kita lihat keadaaan musim hujan dan kemarau. Apa nanti mencukupi di musim panas atau tidak," katanya.
Menurut Kevin, adapun usulan dari masyarakat untuk perluasan jaringan distribusi ke sejumlah wilayah anak kampung di Wukir. Terhadap usulan itu, tetap akan disampaikan ke Dinas PUPR. Termasuk ada sharing pemakian, warga minta untuk bisa dapat individual.
Kevin menambahkan, dalam kegiatan sosialiasi warga begitu antuasias. "Warga respon dengan baik dengan kegiatan sosialiasi itu. Mereka begitu senang setelah pengelolaan air minum disana di serahkan ke UPTD SPAM. Pada kesempatan itu, warga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Matim, dan akan ikut berpartisipasi aktif menjaga jaringan yang ada," sebut Kevin.
Informasi yang diperoleh dari Dinas PUPR Kabupaten Matim di Lehong, Kecamatan Borong, program pembangunan SPAM jaringan perpipaan di Wukir itu dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021 melalui Dinas PUPR Matim. Anggaranya sebesar Rp 6.856.542.000, dan dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana PT. CV. Sarana Teknik.
Tuntas dikerjakan dan dilakukan PHO pada Oktober 2021 lalu. Sasaran dari proyek air minum itu untuk desa Sangan Kalo dan desa Golo Linus, dengan pembangunan 275 SR. Sumber mata air, Wae Liang Kalo, dan Wae Lando Manuk. Selain itu pembangunan pipa transmisi utama sepanjang 1.434 meter.
Juga pembangunan transmisi pembagi sepanjang 7.458 meter, dan pipa distribusi sepanjang 15.666 meter. Ada juga pembangunan tiga reservoar, yakni berkapasitas 50 meter kubik, reservoar kapasitas 100 meter kubik, dan reservoar kapasitas 8 meter kubik. (*)
Penulis: Fansi Runggat