KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) NTT untuk ketiga kalinya menggelar pawai malam takbiran menyambut perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah dengan menyusuri pesisir Teluk Kupang menggunakan kapal motor. Pawai Takbiran Laut Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama NTT ini di lepas di Pantai Namosain, tepatnya di Dermaga Pelabuhan Nunbaun Sabu, sekira pukul 21.00 Wita, dan dan finish di Pantai Kelapa Lima, Minggu (1/5).
Sebanyak 35 kapal nelayan meramaikan Pawai Takbiran Laut ini. Masyarakat tampak antusias melepas rombongan kapal yang beriringan dihiasi lampu hias dengan pengeras suara diiringi lagu-lagu religi muslim.
Pelepasan rombongan ditandai dengan pembakaran kembang api oleh Ketua Panitia Pelaksana, H. Muhammad Musin didampingi KH. Ali Rosidin selaku Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTT.
KH. Ali Rosidin saat membuka pawai itu menyebut takbiran sebagai bentuk ketaqwaan kepada Pencipta. Sementara di lain sisi untuk tidak menimbulkan kerumunan apabila takbiran dilakukan di darat atau di sepanjang jalan seperti takbiran lazimnya dilakukan.
Untuk takbiran di laut ini juga dilakukan tidak terlepas dari komunikasi yang dibangun dengan pemerintah setempat. Dalam pelaksanaanya juga tidak terlepas dari keterlibatan pemuda non muslim. "Selalu menjaga toleransi karena itu yang menjadi identitas kita," jelasnya.
Ketua Panitia, Muhammad Masin saat ditemui di lokasi membenarkan adanya peran pemuda gereja dalam kegiatan takbiran laut. Pada Salat Ied besok, nantinya para pemuda gereja juga akan terlibat terutama dalam pengamanan. "Mereka sama-sama menjaga keamanan dan kami ucapkan terima kasih sedalam-dalamnya," katanya.
Menurutnya, pawai takbiran laut 35 kapal ini untuk memeriahkan perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah dengan menjaga protokol kesehatan.
Mustakin Lilo, Sekretaris SNNU NTT, saat diwawancarai membenarkan pawai takbiran laut ini dimulai dari pelabuhan Namosain hingga Pantai Kelapa Lima.
Takbiran di laut ini adalah yang ketiga kalinya digelar. Pada kali ketiga ini diambil alih oleh SNNU NTT. Sebelumnya dua kali digelar oleh Remaja Masjid (Remas) Kota Kupang. "Tahun ini kita dari Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama NTT yang menggelarnya dibantu oleh berbagai pihak termasuk para pemuda gereja," katanya. (r2)
Editor: Marthen Bana