1.000 Orang Ikut Salat Id di Masjid Nurul Hidayah, Ini Khotbah Ustad Dahrul

  • Bagikan
SALAT ID. Umat muslim memenuhi Masjid Nurul Hidayah Kelapa Lima menunaikan Salat Id menyambut Idul Fitri 1443 Hijriah dengan khusuk dan aman, Senin (2/5). (FOTO: FENTI ANIN/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sekira 1.000 lebih umat muslim Kota Kupang melaksanakan Salat Id hari raya Idul Fitri, 1 Syawal 1443 Hijriah di Masjid Nurul Hidayah, Kelurahan Kelapa Lima.

Gedung masjid berlantai dua itu dipenuhi jamaah, tidak saja orang dewasa, namun juga anak-anak. Sebagaimana terpantau TIMEX, Senin pagi (2/5), para muslimah bersana anak-anak mendapatkan tempat Salat Id di dalam masjid lantai satu dan dua, sementara para muslimin melaksanakan Salat di pelataran masjid itu.

Umat muslim mulai berdatangan sejak pukul 05.30 Wita, dan Salat Id berlangsung sekira pukul 07.00 Wita. Para panitia juga menyediakan masker di depan masjid bagi umat.

"Mari kita berdoa untuk semua orang yang saat ini tidak bisa merasakan apa yang kita rasakan, karena terkendala dengan berbagai hal. Kita bisa satukan semua itu hanya dengan doa," kata Ustad Dahrul dalam khotbahnya ketika tampil sebagai khatib Salat Id di Masjid Nurul Hidayah Kelapa Lima, Senin (2/5).

Ustad Dahrul mengatakan, Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat Muslim untuk selalu mencintai sesama. "Paling khusus kita mencintai orang tua kita yang masih berada di sekeliling kita. Mari kita semua tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah, insya Allah, iman dan amal kebajikan kita bisa menyatukan kembali kita bersama orang-orang yang kita cintai," ajak Ustad Dahrul.

Sementara itu, Imam Masjid Nurul Hidayah Kelapa Lima, Muslimin Rusli mengatakan, terdapat 400 keluarga yang terdaftar sebagai jemaah di masjid ini. "Dengan total mencapai 1000 orang lebih dengan kapasitas tampung masjid 900 lebih orang," katanya.

Ia mengatakan, 20 tahun lebih untuk pelaksanaan Salat Id selalu di dalam masjid dan halaman Masjid Nurul Hidayah. Ia bersyukur karena tahun ini Solat Id dapat dilangsungkan bersama setelah dua tahun lamanya dilanda pandemi Covid-19.

Terpisah, Nurdin Ali, salah seorang umat Masjid Nurul Hidayah Kelapa Lima tak sanggung membendung air mata usai menunaikan Salat Id.

Pria paruh baya ini mengaku merasakan perbedaan dibanding Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya. "Lebih kurang dua tahun, kita harus merayakan Idul Fitri di tengah pandemi. Kita syukuri karena dapat berjumpa lagi dengan umat lainnya dan solat berjamaah di masjid. Saya bersama keluarga bersyukur untuk itu karena tahun ini perayaan Idul Fitri lebih semarak. Kami sangat bahagia tahun ini, berbeda dengan tahun sebelumnya," terang Nurdin.

Begitu juga dengan silaturahmi dapat dilakukan dengan lebih leluasa tahun ini karena terdapat kelonggaran. "Dua tahun kemarin kami tidak bisa ke sana ke mari tapi kita bisa bertemu dengan keluarga lainnya tahun ini," tambah dia.

Salat Id yang merupakan puncak ibadah Idul Fitri setelah sebulan puasa ini dirasakan lebih berkesan tahun ini. Untuk itu, Nurdin berharap kondisi ini dapat kembali normal seperti sedia kala dan pandemi segera berakhir.

Arifin, salah seorang pengusaha asal Sulawesi yang sudah berkeluarga di Kota Kupang juga merasakan hal yang sama. "Tahun ini sangat berbeda sepanjang terjadinya korona. Tahun ini lebih antusias umat merayakan Idul Fitri karena sudah longgar," ujarnya. (r2)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan