BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sekira 3000-an umat Islam dalam Kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), merayakan hari kemenangan dengan menggelar Salat Idul Fitri 1443 Hijriah berjamaah, di lapangan milik Bank NTT Cabang Borong, Kelurahan Kota Ndora, Senin (2/5).
Salat Id yang dipimpin imam Hasanul Basri Amir itu dimulai pukul 06.30 Wita. Umat Muslim sejak pukul 06.00 Wita sudah mulai berdatangan dan memenuhi lokasi Salat Id. Semua memakai masker. Bertindak sebagai Khatib, Ustad Hendra Umbu Rundi. Bilal pengantar shalat oleh Ruslan, dan bilal pengantar khatib, Ali Hamdin.
Pelaksanaan Salat Id berjalan tertib dan lancar. Arus lalu lintas di sekitar lokasi, diatur secara tertib oleh aparat polisi dari Polres Matim, Polsek Borong, Koramil Borong, Dinas Perhubungan Matim, dan Pol PP Matim. Malam harinya, Minggu (1/5/22) Panita Hari Besar Islam (PHBI) setempat menggelar Takbiran dan dibuka oleh Bupati Matim, Agas Andreas.
"Hari ini kita merayakan Idul fitri dan berkumpul di lapangan terbuka ini, untuk bertaqarrup ilallah, mendekatkan diri kepada Allah, bersujud di bawah kekuasaan-Nya, serta berulang kali membesarkan asma-Nya dengan gema takbir yang membahana," ujar Ustad Hendra, dalam kotbahnya.
Ustad Hendra mengatakan, Idul Fitri itu saatnya semua jemaah melakukan intropeksi, koreksi diri dengan hati yang tulus dan jujur, untuk bersama-sama memperbaiki diri guna meraih ridho Ilahi Robbi. Selain itu, berakhirnya Ramadan, tentu membawa kegembiraan bagi setiap diri manusia tersendiri.
Selain itu, kata Ustad Hendra, dengan Idul Fitri semua jemaah diwisudakan atas kelulusan menempuh ujian yang wajib dijalanakan selama satu bulan. Dimana untuk menahan diri dari segala hal yang membatalkan dan mengurangi makna puasa. Bagi orang-orang beriman, Ramadan merupakan penggemblengan jiwa agar menjadi pribadi yang paripurna.
Ustad Hendra menyatakan, selama satu bulan para jemaah dilatih untuk menyucikan jiwa melalui tarbiyah dengan nilai-nilai Ramadan, yang diharapkan dapat dijadikan bekal untuk memasuki 11 bulan yang akan datang. Otak dibersihkan, emosi dicerdaskan, spiritual dicerahkan. Hal itu tidak lain untuk menghantarkan semua jemaah sebagai insan atau manusia bertaqwa.
"Saatnya kita meraih kemenangan. Saatnya kita menggapai ampunan-Nya. Allah berjanji, sebagaimana disabdakan Nabi SAW, barang siapa yang berpuasa dengan penuh keimanan dan keikhlasan, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Inilah saatnya kita kembali pada fitrah kita, kembali pada kesucian kita," tandas Ustad Hendra.
Dikatanya, dalam agama Islam, taqwa adalah ultimate seluruh rangkaian peribadatan, dimana perintah salat ujungnya adalah taqwa, perintah zakat ujungnya adalah taqwa, perintah puasa ujungnya adalah taqwa, perintah haji ujungnya adalah taqwa.
"Taqwalah yang menentukan posisioning kita dihadapan Allah yang Maha Agung, bukan harta kita, bukan gelar akademik kita, dan bukan jabatan kita. Bulan Ramadan boleh berlalu, tetapi pesanya satu hal tidak boleh meninggalkan kita dan harus tetap bersama kita, yaitu spirit dan moralitas Shiyamu Ramadan," sebut Ustad Hendra.
Sementara Ketua PHBI Kecamatan Borong, Muhamad Ali, yang ditemui TIMEX usai Salat Id menjelaskan, hari raya Idul Fitri adalah perayaan besar yang menjadi momen kemenangan bagi seluruh umat Muslim. Momen itu dicapai setelah menjalankan ibadah puasa, dengan berjuang mengendalikan nafsu dan berbagai keburukan di bulan Ramadan.
"Hari ini semua umat muslim dalam Kota Borong berkumpul di lapangan Bank NTT, menjalankan Salat Idul Fitri. Ada sekira 3000-an jemaah yang hadir. Berasal dari Masjid Cepi Watu, Rana Loba, Kampung Baru, dan Masjid Kampung Ende. Bersyukur bisa berjalan dengan tertib dan lancar," ungkap Muhamad.
Pada malam hari sebelumnya, kata Muhamad, umat Muslim Kota Borong juga melaksanakan malam Takbiran. Dimana kegiatan yang dibuka oleh Bupati Agas itu berjalan aman dan lancar. Muhamad juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Matim juga kepada pihak keamanan gabungan dari TNI-Polri, Sat Pol PP, dan Dinas Perhubungan. (*)
Penulis: Fansi Runggat
Editor: Marthen Bana