LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) bergerak cepat menyambut penerapan sistem satu pintu (one gate service) dalam pelayanan kepariwisataan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Baru sehari diresmikan layanan pembayaran non tunai dengan menggunakan QR code atau QRIS yang diterapkan Bank Indonesia (BI), pada Selasa (10/5) petang oleh Deputi Gubernur BI, Ida S. Budiman, esoknya, Rabu (11/5) pagi, manajemen Bank NTT langsung melakukan survei lokasi.
Tim dari Bank NTT dipimpin Direktur Dana, Johanis Landu Praing bersama Kepala Divisi (Kadiv) Treasury, Zeth Lamu, Pimpinan Bank NTT Cabang Labuan Bajo, Adi Ranoh. Sementara Hasan Sadili, S.SI.T, MM selaku Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo juga memimpin timnya. Mereka tiba di lokasi pukul 09.49 Wita dan langsung menuju sebuah ruang yang luas, berada persis di bawah tribun utama pada Waterfront City.
Dalam ruang yang dipisah dengan partisi kaca dalam bingkai aluminium ini, rombongan kecil ini pun mengelilingi dan mencari titik sesuai poin-poin yang diatur dalam perjanjian kerja sama (PKS) yang mengatur tentang Sponsorship dan Promosi sarana pendukung Waterfront Pelabuhan Labuan Bajo serta pemanfaatan layanan jasa bank. PKS dengan No: 048/PKS-BNTT/IV/2022 dan No: HK.201/5/13/KSOP.LBJ/2022 ini ditandatangani pada Rabu, 20 April 2022 di Labuan Bajo.
Untuk diketahui bahwa ruang besar di bawah tribun utama Waterfront City ini adalah area yang berdasarkan layout bangunan, sudah dipersiapkan untuk tempat transit penumpang, baik itu yang mau ke destinasi-destinsi wisata di kepulauan, maupun yang sudah kembali. Dan, seluruh aktivitas pelayanan kepada penumpang akan dilakukan di tempat ini.
Pemerintah pusat menyediakan sebuah area untuk lounge tepat di lantai dua, serta ruangan untuk VIP. Pada sudut barat ruang ini, disediakan sebuah lokasi khusus untuk central ATM. Sementara, di sisi timurnya disiapkan juga toilet dengan konsep dan desain modern. Nantinya dari lokasi ini, akan dijadikan sebagai terminal bagi para wisatawan jika mau berkunjung ke destinasi-destinasi wisata kepulauan di Manggarai Barat.
“Kita sudah lihat lokasi-lokasi yang akan dipakai untuk layanan perbankan, karena disinilah tempat untuk pelayanan kepada penumpang kapal yang mau menuju ke pulau-pulau dengan tujuan wisata. Yang pasti dulu disini ada central ATM, dan terkait kebutuhan tempat, kita cek kembali layout-nya agar penempatannya tidak salah,” tegas Kepala KSOP Kesyahbandaran Kelas III Labuan Bajo, Hasan Sadili dalam diskusi dengan Direktur Dana Bank NTT, Johanis Landu Praing.
Johanis Landu Praing saat itu pun menyampaikan sejumlah layanan yang akan dihadirkan disana sehingga mereka membutuhkan beberapa lokasi. Hingga siang, tim dari Bank NTT menelusuri titik-titik yang akan dipakai sebagai lokasi pelayanan perbankan.
“Kita akan buat gerbang pelayanan masuk ke Waterfront ini, semua serba digital dan ditanggung oleh Bank NTT berdasarkan PKS. Ini agar ke depan, ada keteraturan dalam pelayanan warga yang mau berkunjung. Kita siapkan semuanya termasuk pelayanan untuk ruangan VIP,” jelas Johanis Landu Praing.
Bank NTT, kata Johanis Landu Praing, bertindak cepat karena beberapa saat yang lalu, pihak KSOP sudah bersurat ke mereka untuk segera mengeksekusi poin-poin dalam PKS itu. “Kita percepat realisasinya karena G20 sudah di depan mata. Hari ini kita datang untuk melihat dari dekat dimana gerbangnya dan seperti apa lokasi sehingga bisa didesain,” kata Johanis.
Ke depan, lanjut Johanis, Bank NTT akan menempatkan sejumlah pelayanan seperti pembayaran secara digital di gerbang, money changer, CRM (cash recycle machine), dan sejumlah pelayanan lainnya. "Minggu depan kita mulai garap,” tegas mantan Pimca Bank NTT Malaka itu.
Menurut Johanis, yang membanggakan dari kerja sama ini adalah, ke depan seluruh pembayaran di Waterfront Labuan Bajo akan menggunkan kanal-kanal pembayaran Bank NTT. Baik itu pembelian tiket elektronik, maupun layanan perbankan lainnya. “Sejujurnya, kita sangat bersyukur dan bangga, karena ini adalah pekerjaan besar, spektakuler, dan luar biasa yang dikerjakan oleh Bank NTT. Ini sejarah baru bagi bank ini,” tegasnya.
Sementara Bupati Mabar, Edistasius Endi, dalam sambutannya ketika launching QRIS Labuan Bajo, Selasa (10/5), bertempat di Waterfront City, menegaskan, ke depan Pemkab Mabar akan menerapkan pola pelayanan satu pintu untuk seluruh urusan kepariwisataan.
“Kita akan terapkan one gate service sehingga kalau sekarang bapak/ibu masih melihat orang bebas ke pulau-pulau, Pulau Komodo, Pulau Padar, dan sebagainya, ke depan sudah tidak bisa lagi. Harus lewat satu pintu, sehingga kita bisa tahu hari ini berapa orang yang ke pulau ini, mana yang ke pulau itu, dan sebagainya,” tegas Edistasius.
Masih dalam seremoni yang dihadiri oleh Deputi Gubernur BI, Aida S. Budiman, Bupati Edistasius menambahkan, pihaknya sangat mendukung digitalisasi dalam berbagai pelayanan kemasyarakatan. Labuan Bajo, menurutnya, adalah sebuah kota yang sementara berkembang sehingga tuntutan terhadap digitalisasi layanan bukan hal baru lagi. Pihaknya pun menyupport terobosan yang dihadirkan oleh Bank NTT di Waterfront City. (Krf7)
Editor: Marthen Bana