RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pendidikan yang dibutuhkan di Kabupaten Manggarai saat ini adalah pendidikan yang memberikan karakter kepada anak-anak. Disadari bahwa hari ini pintar saja tidak cukup, namun ada sesuatu yang lebih penting dari pintar, yakni attitude dan mindset.
"Kami sadar bahwa hari ini, ada sesuatu yang lebih penting dari pintar, yakni attitude dan mindset. Sehingga kami titipkan anak-anak pada lembaga-lembaga pendidikan, untuk mendidik menjadi manusia yang siap bertarung," ujar Bupati Manggarai, Herybertus Nabit saat membuka kegiatan lokakarya program Pendidikan Guru Penggerak (PGP), di Ruteng, Sabtu (14/5).
Lokakarya yang digelar Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling (P4TK Penjas dan BK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI itu, berlangsung di rumah retret Maria Bunda Karmel, Wae Lengkas Ruteng, Kecamatan Langke Rembong.
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 71 orang yang merupakan Calon Guru Penggerak (CGP). Penyelenggara menghadirkan tiga orang fasilitator, dan 11 pengajar praktik. Para CGP itu datang dari empat jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA. Lokakarya ini digelar selama dua hari, yakni 13 - 14 Mei 2022.
Menurut Bupati Hery Nabit, selain mendidik manusia yang siap bertarung, lembaga-lembaga pendidikan juga mampu belajar terus menerus, untuk menjadi manusia yang siap menghadapi persaingan, tetapi di sisi lain manusia juga siap untuk bekerjasama dengan orang lain. Sehingga Bupati Nabit, sangat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan PGP tersebut.
"Saya sangat antusias ketika mendengar detail dari proses guru penggerak ini. Menurut saya, memenuhi harapan dari anak-anak pada zaman ini," kata Bupati Hery Nabit.
Kegiatan yang diselenggarakan itu, lanjut Bupati Hery, merupakan salah satu langkah yang baik untuk semakin meningkatkan minat belajar para murid dalam iklim belajar yang interaktif, menyenangkan, dan melibatkan banyak pihak. "Pendidikan yang memberikan karakter kepada anak-anak itu yang dibutuhkan," harapnya.
Dengan kegiatan lokakarya ini, Bupati Hery mengajak para guru agar memanfaatkan kesempatan tersebut secara baik upaya mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dapat terwujud.
Bupati Hery juga berharap agar program seperti itu bisa terus berlanjut, karena program PGP ini sangat bagus, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai tentu akan mereplikasinya.
Koordinator Pengajar Praktik Angkatan III, Kabupaten Manggarai, Adrianus Ndiri Lirik, mengatakan, program pendidikan kepemimpinan bagi guru ini bertujuan menjadikan guru sebagai pemimpin pembelajaran yang mampu memberi rasa nyaman kepada peserta didik. Terutama ketika berada di lingkungan sekolah.
"Kegiatan ini juga bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru-guru. Sehingga mampu menjadi penggerak di komunitas belajar yang ada di dalam maupun di luar sekolah," jelas Adrianus.
Menurutnya, pelaksanaan Festival Panen Hasil Belajar, merupakan hasil kolaborasi para fasilitator, para pengajar praktik, dan para calon guru penggerak dengan berpedoman pada alur mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing, dan demonstrasi kontekstual (MERDEKA).
"Tujuan mulia dari semuanya itu, bukanlah kemuliaan dirinya sendiri atau para guru, tetapi kemuliaan murid-murid yang mereka dampingi, mereka tuntun sehari-hari," ujarnya.
Andrianus menambahkan, filosofi kegiatan ini sesuai filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Dimana, mereka adalah pribadi-pribadi yang hadir dan menuntun murid-muridnya, dan membiarkan murid-muridnya itu bertumbuh dan berkembang sesuai kodratnya masing-masing.
"Para CGP ini akan menjadi aset-aset penting bagi perubahan dan kemajuan pendidikan di Kabupaten Manggarai. Besar harapan kami, agar aset-aset ini terus difasilitasi dan dikembangkan demi kemajuan anak-anak didik kita di Kabupaten Manggarai," kata Adrianus. (*)
Penulis: Fansi Runggat
Editor: Marthen Bana