25 Anak dan Pengasuh Panti Hit Bia Kupang Dibekali Literasi Digital

  • Bagikan
KOMPAK. Pemateri Pratama Rizki Jusufi Lodo, S.Pd, CLT bersama peserta SIDP pose bersama saat penutupan, Rabu (18/5). (FOTO: IST)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Literasi digital atau pengetahuan serta kecakapan memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi serta jaringan diberikan kepada pengasuh dan penghuni Panti Tuna Netra Hit Bia Kupang.

Sebanyak lima pengasuh dan 20 anak penghuni UPTD Kesos Tuna Netra Hit Bia Kupang mengikuti kegiatan ini selama 3 hari. Sejak Senin (16/5) sampai Rabu (18/5). Program dari organisasi British Council yang dilaksanakan oleh Yayasan PIKUL sebagai mitra pelaksana ini diberi nama Skill for Inclusive Digital Participation (SIDP).

Dijelaskan pemateri Pratama Rizki Jusufi Lodo, S.Pd, CLT, SIDP merupakan program yang inklusif (terbuka untuk semua) dan partisipatif (mendorong keikutsertaan aktif).

“Program ini bertujuan untuk menolong kelompok yang kurang terlayani dan terpinggirkan dari keterlibatan digital. Dengan harapan, setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta khususnya disabilitas netra mendapat pengetahuan baru tentang perkembangan digital di zaman sekarang,” jelas Rizki saat penutupan Rabu (18/5).

Lanjut Rizki yang sudah mengikuti CLT (Community Level Trainer) ini, materi literasi digital yang diberikan adalah Memperkenalkan Perangkat Digital,  Menavigasi Layar dan Fitur Aksesibilitas, Merawat Perangkat Keras, Membuat dan Mengelola Kata Sandi, Terhubung ke Internet, Menggunakan Komputer dan Smartphone dengan Aman, Keamanan Siber: Tetap Aman Saat Online, Menganalisis Berita Online dan Membedakan Berita Palsu, Langkah Awal Untuk Membuat Bisnis Online.

Bentuk kegiatannya adalah ceramah, diskusi kelompok, sharing pengalaman peserta dan tugas-tugas kelompok seperti membuat drama dan lagu tentang materi yang dipelajari. Kegiatan ini mendapat respon yang luar biasa dari peserta sejak hari pertama.

“Setiap proses sejak hari pertama sampai hari ketiga dinilai berdasarkan keaktifan peserta, kekompakan dalam kelompok dan ketepatan mengerjakan tugas sesuai dengan materi yang diberikan,” terang Rizki.

Dirinya mengharapkan, melalui kegiatan ini dapat menolong para peserta terutama disabilitas netra untuk memahami berbagai istilah digital dan mampu mengoperasikan perangkat digital secara baik dan aman dengan cara yang aksesibel bagi disabilitas netra.

“Setelah mereka mampu menggunakan perangkat digital mereka dapat mengakses berbagai informasi melalui internet bahkan dapat membedakan berita asli dan berita hoax. Mereka juga dapat berwirausaha secara online untuk mengingkatkan taraf hidup,” harap Rizki.

Peserta yang telah mengikuti pelatihan ini juga diharapkan dapat membagikan ilmu yang mereka pelajari kepada teman-teman lainnya. (r1/ito)

  • Bagikan