BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bupati Manggarai Timur (Matim), Agas Andreas, begitu bangga dengan prestasi yang diraih atlet Kempo FKI asal Matim, Yohana Dwiputri Gadansia, yang berhasil meraih 2 emas dan 1 perak pada ajang Internasional di Tunisia. Yohana pun mendapat bonus Rp 100 juta yang diserahkan langsung Bupati Agas, Minggu (22/5).
Bonus itu sebagai penghargaan atas prestasinya pada kejuaraan kempo dunia, yang telah mengharumkan Indonesia dan Provinsi NTT, khususnya Kabupaten Matim. Bahkan Bupati Agas, ikut menjemput Yohana di Ruteng Kabupaten Manggarai. Diantar ke sekolahnya, SMA Negeri 5 Poco Ranaka, Desa Bangka Pau, Kecamatan Lamba Leda Selatan.
Di sekolah itu, digelar apel penjemputan dan menyerahkan secara simbolis buku tabungan Simpanan Bunga Harian (Sibuhar) Kopdit Abdi Matim senilai Rp 100 juta. Hadir dalam kesempatan itu, Sekda Matim, Boni Hasudungan, Sekda Manggarai, Fansi Jahang, pimpinan DPRD dan sejumlah anggota, Ketua TP PKK Matim, Theresia Wisang Agas.
Hadir juga sejumlah pimpinan perangkat daerah (OPD), Senpai dan sesepuh FKI, Kopdit Abdi Matim, para guru dan pelajar SMA Negeri 5 Poco Ranaka, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh adat Desa Bangka Pau.
Sebagaimana diketahui, Yohana sebagai atlet kempo asal Matim mendapat kesempatan mewakili Indonesia pada Kejuaraan Kempo Internasional di Tunisia ke-18 yang digelar pada 10 - 15 Mei 2022.
"Saya bangga dengan prestasi yang diraih oleh Yohana. Saya boleh menyebut, perempuan itu ibarat matahari. Dia bukan bulan, tapi matahari. Dia yang memberikan kita cahaya. Dia memberikan energi positif sehingga, kita semua bisa bersukacita dan berkumpul bersama di tempat ini," ungkap Bupati Agas dalam sambutannya.
Bupati Agas menegaskan, dirinya tidak tanggung-tanggung memberikan bonus sebesar Rp 100 juta kepada Yohana. Tentu menurut Bupati Agas, semua itu karena menghargai prestasinya, dan itu penting. Jangan melihat berapa jumlah uangnya, tapi semua itu merupakan bentuk penghargaan sekaligus memberi motivasi agak anak-anak di Kabupaten Matim, ke depan semakin berprestasi.
Lebih lanjut Bupati Agas menegaskan, Yohana ini adalah putri kebanggaan Matim. Bupati Agas juga mengajak Yohana bersama tiga orang atlet asal Kabupaten Manggarai yang turut hadir dalam momen itu menyampaikan terima kasih atas prestasi yang diraihnya itu. Kepada pada guru, Bupati Agas minta agar mendidik generasi Matim menjadi manusia merdeka.
“Jangan pernah mendidik anak-anak dalam posisi tertekan. Saya minta para guru untuk mendidik anak-anak untuk bebas. Mereka harus belajar dalam kondisi bahagia. Meskipun tekanan itu penting, tapi belajar dalam kondisi jiwa yang merdeka bagus untuk mengasah kreativitas mereka,” pintanya.
Selain itu, Bupati Agas menekankan pentingnya membangun Matim dengan lomba-lomba berprestasi, bukan lomba-lomba menghujat orang lain. Matim itu harus dibangun dengan fondasi kebaikan, melalui lomba yang menghasilkan prestasi. "Berhenti bicara kalau tidak melakukan apapun. Apalagi kalau tidak berprestasi," pungkas Bupati Agas. (*)
Penulis: Fansi Runggat
Editor: Marthen Bana