Kembangkan Usaha Olahan Ayam, SMK-PP Kementan Penuhi Kebutuhan Pangan di Kupang

  • Bagikan
Kembangkan Usaha Olahan Ayam, SMK-PP Kementan Penuhi Kebutuhan Pangan di Kupang. (FOTO: dok. Panitia)

KUPANG-Demi mengembangkan jiwa wirausaha di lingkungan SMK-PP Kupang, para guru dan staf yang tergabung dalam tim pasca panen membuat olahan hasil pertanian.

Upaya ini sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), dimana semua pemangku kepentingan diminta harus mengubah mindset generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan, terlebih di tengah pandemi seperti saat ini.

Mentan Syahrul Yasin Limpo menaruh harapan besar pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Menurutnya milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan starup pertanian.

"Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10 tahun - 20 tahun baru bisa mendatangkan hasil. Kuncinya adalah ada kemauan dan pintar dalam membaca peluang pasar," ujar Syahrul.

Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa insan pertanian harus bisa menguasai sistem dan jejaring produksi, utamanya dalam hal supply and demand.

“Insan pertanian tak terkecuali petani dan pengusaha pertanian harus menguasai supply and demand. Dimana kita harus memastikan ketersediaan produk dan pintar membaca apa yang menjadi kebutuhan pasar. Supply and demand akan berpengaruh pada fluktuasi harga. Seringkali terjadi over produksi sebuah produk pertanian lantaran supply and demand tak dikuasai dengan baik. Akibatnya terjadi kelebihan produk daripada permintaan pasar yang membuat harga menjadi terjun bebas" jelas Dedi.

Sebagai salah satu pelaksana pendidikan vokasi, SMK-PP Kupang berupaya menanamkan jiwa wirausahawan tak sekedar bisa berdagang, namun ada proses pembelajaran seperti mengelola usaha, mengolah bahan hingga kepada proses pemasarannya.

Membaca peluang pasar merupakan hal yang esensial yang wajib hukumnya bagi seorang entrepreneur bila ingin sukses. Kelihaian dalam membaca peluang pasar baiknya dilakukan mulai dari saat memulai suatu usaha, mengembangkan usaha, melakukan segmentasi pasar, hingga saat melakukan perluasan usaha.

Kali ini produk yang dibuat adalah ayam geprek. Olahan ayam ini nantinya akan dijual kepada staff dan pegawai di sekolah untuk makan siang. Hanya denga harga Rp20.000,- saja sudah dapat 1 porsi nasi dan ayam. Tim menyiapkan sekitar 20 porsi untuk siap dijual.

Olahan ayam geprek ini seperti pada umumnya. Ayam dimarinasi dengan bumbu selama 30 menit, kemudian ayam yang sudah dibaluri dengan tepung digoreng dengan minyak panas.

Setelah digoreng hingga kecoklatan, ayam tersebut digeprek dan tambahkan sambal. Yang istimewa dari olahan ayam ini adalah sambal yang digunakan yaitu sambal matah. Sambal ini terdiri dari irisan cabai, bawang merah , serai, terasi, dan sedikit minyak kelapa.

Dengan adanya tim ini, untuk kedepannya diharapkan banyak dari siswa yang tumbuh menjadi wirausaha baru dan dapat berkontribusi khususnya bagi sekolah, dan umumnya bagi masyarakat luas. Alangkah lebih baik jika siswa dapat mengembangkan usaha seperti contoh ternak ayam broiler jangan hanya sebatas merawat dan menjual dagingnya saja tetapi bisa dikembangkan dengan kita menjual dagingnya dalam bentuk olahan masakan seperti ayam geprek, ayam crispy, ayam balado dan lain-lain.

Dengan hanya bermodal handphone android dan aplikasi whatsapp saja saat ini, penjualan sudah bisa dilakukan tanpa harus bersusah payah menjajakan produk kita. (*)

Penulis: Luluk J. Pertiwi
Editor: Luthfi Retriansyah

  • Bagikan