ATAMBUA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Wakil Bupati (Wabup) Belu, Aloysius Haleserens melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah khusus pahlawan dari Pemerintah Pusat kepada orang tua dari Praka Anumerta Yanuarius Loe yang gugur saat menjalankan tugas menjaga batas negara RI-PNG beberapa waktu lalu. Peletakan batu pertama itu berlangsung Senin (23/5).
Kegiatan pembangunan rumah tersebut disambut kedua orang tua Sang Putera Belu yang gugur di Papua itu dengan menetaskan air mata. Tetesan air mata itu sebagai tanda ucapan terima kasih atas kepedulian Pemerintah terhadap puteranya yang telah gugur itu.
Fransiskus Loe, 57, ayah kandung Praka Anumerta Yanuarius Loe kepada TIMEX, Senin (23/5), mengucapkan syukur dan terima kasih yang berlimpah atas anugerah Tuhan dan perhatian yang luar biasa dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu sehingga dapat diberikan bantuan rumah khusus pahlawan bagi jasa anaknya di medan tugas.
"Atas nama keluarga semua, mengucapkan banyak terima kasih kepada pimpinan Negara maupun daerah yang telah berupaya sedemikian rupa sehingga terjadi pelaksanaan pembangunan rumah khusus ini," ungkapnya.
Fransiskus menambahkan, selama ini keluarga mengalami kendala untuk bisa mendapatkan bantuan rumah karena terkendala lahan namun karena kerja sama dan dukungan dari Pemkab Belu, proses pembebasan lahan dapat diselesaikan dengan baik.
"Memang melalui proses yang sangat panjang itu sejak bulan Mei tahun lalu hingga saat ini baru terlaksana karena terkendalanya di lahan. Akhirnya proses terakhir di depan rumah kami ini yang memenuhi persyaratan," ujarnya.
Hal serupa disampaikan Elisabeth Dahu, 55, ibu kandung dari Praka Anumerta Yanuarius Loe. Ia menyatakan syukur dan terima kasih atas karya Tuhan sehingga Pemerintah bisa memperhatikan jasa anaknya. "Saya senang juga karena Tuhan sudah memberkati untuk mendapatkan sebuah rumah atas jasanya anak saya sendiri sebagai pahlawan," tandasnya.
Kematian anaknya di medan tugas sebagai prajurit TNI tidak mengendorkan dan memberikan rasa trauma untuk anak-anak mereka yang masih ingin menjadi prajurit TNI. Terbukti, salah satu adik kandung dari Praka Anumerta Yanuarius Loe juga telah menjadi anggota TNI yang saat ini sedang bertugas di Kompi C Batalyon 744/SYB di Kefamenanu.
Fransiskus Loe dan Elisabeth Dahu yang melahirkan 11 orang anak ini juga masih akan berjuang untuk mendukung anak bungsunya yang juga berkeinginan menjadi anggota TNI. "Masih ada yang mau jadi tentara 1 orang. Anak yang bungsu. Tahun depan saya akan perjuangkan lagi," jelasnya.
Wabup Belu, Aloysius Haleserens kepada TIMEX, Senin (23/5) menyampaikan terima kasih banyak kepada Pemerintah Pusat melalui Mabes TNI dan Kementerian PUPR yang telah memberikan bantuan rumah khusus pahlawan kepada Praka Almarhum Yanuarius Loe yang gugur di Papua pada 2019 lalu.
"Terima kasih kepada Pemerintah Pusat yang sudah memberikan penghargaan kepada anggota TNI asal Kabupaten Belu yang gugur di medan tugas, Papua. Ini merupakan salah satu bentuk penghargaannya," ungkapnya.
Aloysius menambahkan, bantuan rumah tersebut perlu disyukuri sebagai sebuah anugerah dari Tuhan kepada keluarga dari Praka Anumerta Yanuarius Loe yang gugur saat menjalankan tugas di Papua.
Selain bantuan Rumah, lanjut Aloysius, Pemerintah Pusat juga telah memberikan perhatian sebelumnya yaitu adik dari Praka Yanuarius Loe yang juga telah lulus sebagai anggota TNI. "Kita bersyukur karena ada perhatian dari Pemerintah Pusat kepada masyarakat kita yang menjadi anggota TNI dan gugur di medan tugas," jelasnya.
Untuk diketahui, Praka Almarhum Yanuarius Loe lahir di Seo, Belu pada 29 Januari 1993. Dirinya menjadi anggota TNI di Yonif 725/WRG Kodam XVI/Hasanudin.
Yanuarius Loe gugur bersama 11 orang lainnya akibat jatuhnya Helikopter MI-17 TNI - AD. Jenis HA-5138, di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, ketika sedang melaksanakan pengiriman logistik Pos Udara Okbibab Satgas Operasi pengamanan perbatasan RI-PNG di wilayah Papua pada 28 Juni 2019. (mg26)
Editor: Marthen Bana