Di Luar Agenda Kunker, Jokowi Saksikan Eksebisi Pacuan Kuda
WAINGAPU, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dalam kunjungan tiga harinya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo serta rombongan tak cuma mengunjungi Kabupaten Ende dan Ngada. Namun, juga mengunjungi Kabupaten Sumba Timur.
Di Pulau para Umbu dan Rambu itu, Presiden Jokowi meninjau langsung pengolahan hasil panen sorgum, menanam bibit sorgum dengan menggunakan alat tanam biji benih, dan menyaksikan kegiatan panen sorgum.
Sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden (BPMI Setpres), Kamis (2/6), Presiden Jokowi mengatakan bahwa, saat ini dunia menghadapi ancaman krisis komoditas pangan yang mengakibatkan kenaikan-kenaikan harga pangan. Oleh karena itu, perlu adanya rencana besar dalam menghadapi ancaman tersebut. Salah satunya dengan memanfaatkan alternatif bahan pangan.
Hal ini disampaikan Presiden setelah menanam sekaligus menyaksikan panen sorgum bersama Ibu Iriana Joko Widodo di lahan yang dikelola PT Sorghum Indonesia, Kabupaten Sumba Timur.
“Banyak pilihan-pilihan yang bisa kita kerjakan di negara kita, diversifikasi pangan, alternatif-alternatif bahan pangan. Tidak hanya tergantung pada beras karena kita memiliki beras, karena kita memiliki jagung, memiliki sagu, dan juga sebetulnya tanaman lama kita, yang ketiga adalah sorgum,” ucap Presiden.
Presiden mengatakan, panen sorgum di lahan tersebut menunjukkan hasil yang sangat baik dan berpotensi untuk memberikan lapangan kerja baru, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Sudah dicoba di Kabupaten Sumba Timur seluas 60 hektare, dan kita melihat sendiri hasilnya, seperti tadi kita lihat, sangat baik, secara keekonomian juga masuk, bisa merekrut banyak sekali SDM tenaga kerja kita, dan hasilnya per hektare per tahun bisa bersih kurang lebih Rp50-an juta. Ini juga sangat bagus,” tutur Kepala Negara.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi memerintahkan pemerintah daerah untuk memastikan luasan lahan yang dapat digunakan untuk menanam sorgum sehingga tidak bergantung pada bahan pangan lainnya.
“Karena di sini juga sudah dicoba jagung kurang berhasil, coba sorgum sangat berhasil karena memang sebelumnya sorgum itu sudah bertumbuh baik dan ditanam oleh para petani kita di Sumba Timur dan di Provinsi Nusa Tenggara Timur,” ujar Presiden.
Selanjutnya, Presiden mengatakan bahwa lahan tersebut dapat menghasilkan lebih dari 5 ton sorgum per hektare. Kepala Negara menyebut, pemerintah akan terus mengembangkan potensi tanaman sorgum di provinsi tersebut sebagai alternatif bahan pangan.
“Kita ingin setelah dari uji coba ini sudah ketemu, kendalanya apa sudah ketemu, problemnya apa sudah ketemu, kita akan memperbesar tanaman sorgum ini di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan harapan, kita memiliki alternatif pangan dalam rangka menghadapi krisis pangan dunia,” ucap Presiden.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam kegiatan tersebut antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, dan Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing, Ketua TP PKK NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, dan pejabat penting lainnya.
Nonton Pacuan Kuda
Sementara itu, usai mengunjungi pabrik sorgum, Kamis siang (2/6), di luar agenda kepresidenan, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Joko Widodo menyaksikan ekshibisi pacuan kuda yang berlangsung di arena pacuan kuda Rihi Eti Prailiu, Kota Waingapu.
Saat menonton lomba, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana didampingi Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing. Tak berapa lama, Ibu Iriana mengajak anak-anak SD untuk duduk di dekatnya. “Sini, ayo sini,” ajak Ibu Iriana. Puluhan anak SD pun dengan gembira segera bergegas untuk duduk dekat Presiden.
Ketika lomba dimulai, terdengar teriakan penonton memenuhi arena pacuan. Saat kuda pertama melewati garis finish, tampak jokinya memberi hormat kepada Presiden dan dibalas dengan acungan jempol oleh sang Presiden. (*/aln)