KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Jimmi WB Sianto kembali mendapat kepercayaan memimpin Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) NTT periode 2022-2026. Jimmi Sianto terpilih secara aklamasi dalam Kongres AFP NTT, yang berlangsung di Pelangi Hotel, Jumat (3/6).
Kongres yang dibuka oleh Wakil Ketua Asprov PSSI NTT, Ridwan Angsar mewakili Ketua Asprov tersebut dipandu tiga majelis persidangan, yakni Sipri Seko mewakili AFP NTT, Femi Mbapa dari AFKab Sikka serta satu orang dari AFKab Lembata, Elfridus L. R. Sableku.
Dari 12 AFKab yang telah terbentuk di NTT, yang menghadiri kongres sebanyak 8 AFKab, sehingga kongres dinyatakan kuorum. Dan berdasarkan hasil penjaringan calon Ketua AFP NTT yang di lakukan tim penjaringan, seluruh AFKab hanya mengajukan calon tunggal, yakni Jimmi Sianto. Karena itu, Kongres pun secara aklamasi menyatakan dan menetapkan Jimmi Sianto sebagai Ketua AFP NTT periode 2022-2026.
Dalam sambutannya usai ditetapkan sebagai Ketua AFP NTT terpilih, Jimmi Sianto mengatakan, ini merupakan momentum dan juga jalan terbaik untuk membentuk satu kebersamaan dan komitmen guna membangun futsal yang lebih baik di NTT dan juga di daerah.
"Terima kasih atas dukungan AFKab se NTT yang mempercayakan saya bisa bangun Futsal NTT.
Masih banyak PR yag harus dilaksanakan bersama demi kemajuan Futsal NTT," kata Jimmi.
Dengan kesempatan yang diberikan ini, lanjut Jimmi, merupakan momentum baik untuk menyelesaikan kepengurusan AFKab yang belum terbentuk, dan beberapa PR yang belum tuntas dilaksanakan.
Jimmi juga berharap kerja sama seluruh AFKab, untuk bisa menggelar pelatihan pelatih futsal bagi guru olahraga, untuk membina futsal sejak usia dini di sekolah. "Melalui pelatihan futsal sejak usia dini diharapkan bisa melahirkan atlet futsal yang luar biasa, yang bisa membawa nama NTT secara pribadi dan tim dan bisa tampil di liga profesional," katanya.
Jimmi mengajak seluruh AFKab, dengan semangat baru untuk melanjutkan perjuangan yang sama.
"Saya juga mengharapkan, dukungan bapak-ibu untuk dapat membentuk tim putra dan putri yang tangguh menghadapi pra kualifikasi PON tahun depan," harapnya.
Selain itu, lanjut Jimmi, di bulan Oktober nanti, akan digelar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). "Untuk Futsal, selain putra kita akan upayakan juga untuk menggelar pertandingan putri," sebutnya.
Sementara itu, dalam sambutannya saat pembukaan Kongres, Jimmi mengatakan bahwa beberapa target program bisa dilaksanakan pengrus AFP dengan baik. Misalnya bidang SDM sudah menggelar kursus lisensi wasit.
Sejak bergabung di Futsal tahun 2014, kata Jimmi, NTT nol wasit berlisensi. Yang ada hanyalah beberapa orang yang mengikuti coaching clinic, tapi bisa memimpin pertandingan.
Selaku ketua, dirinya mencoba membangun komunikasi dengan Federasi Futsal, dan ternyata bisa selenggarakan kursus. "Kita bersyukur, hingga hari ini sudah lebih dari 100 wasit futsal berlisensi yang ada di NTT, dan tersebar hampir di seluruh NTT," bebernya.
Setiap tahun, demikian Jimmi, AFP memprogramkan untuk melaksanakan kursus, baik level 3 maupun level 2. Dan mudah-mudahan, setelah Kongres PSSI bahwa futsal sudah bisa laksanakan kursus lagi, baik wasit maupun pelatih.
"Kalau ada yang bertanya kenapa AFP NTT tidak lagi menggelar kursus, sebenarnya bukan kita tidak mau, tapi karena sementara lagi dihentikan oleh PSSI. Dan kalau sudah bisa, pasti AFP NTT akan laksanakan lagi," terangnya.
Untuk pelatih, juga sudah dilaksanakan. Namun untuk pelatih ini agak sedikit unik, karena beberapa kali diagendakan kursus pelatih, ternyata peminatnya sangat sedikit. "Bahkan ada yang kalau bayar itu tidak mau. Akhirnya sempat tertunda. Namun bersyukur 2019 kemarin bisa terlaksana kursus pelatih, itupun dengan jumlah minimum yang diwajibkan PSSI kita tidak bisa penuhi. Akhirnya, saya juga daftar dan beberapa Ketua AFKab juga ikut daftar agar bisa memenuhi kuota dan kursus bisa jalan," ungkapnya.
Namun sekarang, banyak yang menghubungi dan bertanya, kapan bisa ada kursus pelatih. "Disaat kita mau, kursus itu belum dibolehkan, dan kita berharap ada informasi dari federasi bahwa kursus sudah bisa dilakukan, karena SDM itu penting," pungkasnya. (rum)
Editor: Marthen Bana