Launching Perayaan HUT Ke-408 GMIT JKK, Pdt. Adelvina: Gelar 7 Jenis Kegiatan

  • Bagikan
LAUNCHING HUT JKK. Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore di dampingi oleh Ketua Klasis dan Pendeta serta MJH JKK menekan tombol tanda peluncuran atau launching kegiatan HUT ke-408 Jemaat Kota Kupang, di gedung kebaktian setempat, Sabtu (11/6). (FOTO: YULA MANAFE/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-GMIT Jemaat Kota Kupang (JKK), Sabtu (11/6) lalu me-launching perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) KK ke-408 yang ditandai dengan kebaktian pada pukul 17:00 Wita. Hadir dalam acara launching ini, Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore dan Majelis Jemaat Harian (MJH) setempat.

Ketua Majelis Jemaat GMIT JKK, Pdt. Adelvina Doko Hege, didampingi Ketua Panitia Perayaan HUT Ke-408 JKK, Welly Benu-Ndun menyampaikan pujian kepada Tuhan, dimana Gereja Kota Kupang akhirnya bertemu dengan tahun berdirinya gereja yang disebut JKK di Tanah Timor.

Selama ini, kata Pdt. Adelvina, JKK baru bersepakat tahun berdiri gereja, pada tahun 1614, terhitung dari kedatangan hamba Tuhan asal Belanda bernama Mattheus van den Broek yang tiba di Kupang untuk melayani pegawai VOC yang berpusat di Benteng Concordia (Sekarang lokasi Batalyon Infanteri 743 TNI-AD). Van den Broek meski tidak lama melayani di Kupang, tetapi kedatangannya menandai cikal bakal berdirinya gereja Tuhan.

Pdt. Adelvina menyebutkan, tanggal persis berdirinya JKK baru ditemukan berawal dari Majelis Jemaat Harian (MJH) JKK membuat Buku Sejarah Jemaat Kota Kupang. Dalam penelusuran dokumen-dokumen sejarah, akhirnya ditemukan bahwa 3 Agustus 1614 merupakan tanggal adanya pelayanan baptisan kudus. 

Menurutnya, dalam seminar pertama penulisan Buku Sejarah JKK, banyak informasi dan pikiran dari peserta seminar yang memperkaya dan menguatkan kesimpulan tanggal adanya jemaat yang dibaptis, sebagai hari berdirinya JKK. Kemudian Sidang Majelis JKK tahun 2022, memutuskan 3 Agustus 1614 sebagai hari ulang tahun (HUT) JKK.

Sebelumnya, demikian Pdt. Adelvina, JKK merayakan selalu merayakan HUT menyatu dengan Hari Reformasi, yakni setiap 31 Oktober. Tanggal ini merupakan hari lahirnya Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). JKK sendiri merupakan jemaat mandiri yang ikut mendukung berdirinya GMIT, mekar dari Gereja Protestan Indonesia (GPI), Indische Kerk.

Keputusan Sidang Majelis JKK mengenai waktu berdirinya JKK, sebut Pdt. Adelvina, akhirnya ditindaklanjuti dengan membentuk Panitia Perayaan HUT ke-408 JKK.

Pdt. Adelvina mengatakan, perayaan HUT ke-408 JKK merupakan suatu bentuk syukur perdana seluruh jemaat setelah tanggal berdirinya JKK disepakati.

Ucapan syukur jemaat, ujar Pdt. Adelvina, diwujudkan dengan menggelar aneka kegiatan. Hal ini dilakukan dengan tujuan, pertama, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya sejarah sehingga dapat menumbuhkan semangat dalam menyatakan “Kabar Baik” kepada sesama dan lingkungan dimana anggota Jemaat GMIT Kota Kupang berada.

Kedua, mengenang kembali kisah perjalanan pelayanan JKK sejak tahun 1614 hingga kini. Ketiga, sebagai sarana belajar bagi generasi penerus tentang sejarah JKK. Keempat, mengembangkan dan melaksanakan berbagai kegiatan untuk memeriahkan perayaan HUT JKK sebagai uangkapan rasa syukur atas penyertaan Tuhan selama 408 tahun perjalanan jemaat ini.

Kelima, sebagai media untuk mempertemukan berbagai pemikiran maupun person yang pernah melakukan pelayanan di Kupang dari tahun 1614 hingga sekarang. Keenam, meningkatkan persekutuan dan menumbuhkan minat anggota Jemaat GMIT Kota Kupang dan jemaat mitra dengan berbagai kegiatan yang mengedukasi, meningkatkan talenta, bakat dalam semangat mewujudkan panca pelayanan GMIT. "Dan ketujuh, peluncuran buku sejarah Jemaat Kota Kupang," beber Pdt. Adelvina seraya menambahkan, tema seluruh perayaan HUT ini adalah, “Kasih Yang Tak Lekang Oleh Waktu”. "Tema ini sama dengan judul buku sejarah JKK," sambungnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Perayaan HUT JKK, Penatua Welly Benu-Ndun, menjelaskan, berbagai kegiatan yang dilakukan dalam menyambut HUT ke-408 JKK, antara lain, kegiatan Seni Budaya. "Kegiatan ini berupa perlombaan Solo dan Vocal Group (kategori anak, kaum bapak), lomba fashion show, pameran kreasi anak dan aneka kuliner tradisional," ungkap Penatua Welly.

Selain itu, kata Penatua Welly, adalah kegiatan wisata dalam wujud kegiatan lintas alam (jelajah medan) sebagai wujud napak tilas tempat-tempat bersejarah JKK. Kegiatan lainnya dalam bidang kerohanian berupa ibadah penyegaran iman. Lalu kegiatan dibidang pendidikan berupa Lomba Cinematik Sejarah JKK, Cerdas Cermat Sejarah (CCS), Lomba Penulisan Tokoh-tokoh sejarah JKK, seminar dan peluncuran buku sejarah JKK.

"Nantinya, puncak perayaan ini akan dilaksanakan kebaktian syukur HUT ke-408 Jemaat Kota Kupang pada 3 Agustus 2022 nanti. Rencananya pada puncak perayaan HUT nanti, panitia akan mengundang sejumlah menteri, pimpinan gereja-gereja, tokoh gereja, dan seluruh warga jemaat," pungkas Penatua Welly. (ym/aln)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan