BA'A, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Musibah kebakaran yang menimpa kantor Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Rote Ndao, menyisahkan kerugian yang tak sedikit. Jumlahnya mencapai milaran rupiah. Ini merupakan taksiran sementara.
Perkiraan kerugian tersebut dilakukan dengan mengkalkulasi seluruh nilai aset yang dimiliki, baik itu bangunan, perangkat elektronik serta barang lain yang hangus terbakar seperti meja kursi dan lemari. Begitu juga buku-buku serta barang lainnya yang tak bisa diselematkan sewaktu api menghanguskan seluruh bagian kantor utama, beserta seluruh barang yang ada di dalamnya.
"Untuk kira-kira, sekitar dua koma lima milar," kata Kepala Dinas PKO Rote Ndao, Yosep Pandie, kepada TIMEX, di sela-sela aktifitasnya bersama seluruh pegawai membersihkan sisa puing, Selasa (14/).
Perhitungan tersebut, menurutnya dari taksasi seluruh perangkat yang berada di masing-masing ruangan. "Bidang pendidikan pengajaran ada dua ruang, PLS dua ruang, Olahraga dua ruang, keuangan dua ruang, sekretariat dua ruang dan ruangan Kadis. Hitung-hitung dua koma kerugiannya," ungkapnya.
Sedangkan terkait rutinitasnya, Yosep tak menampik sejumlah keterbatasan yang tengah dialami. Bahwa, sejumlah perangkat pendukung, berikut dokumen-dokumen penting ludes terbakar.
Di hari pertama pasca kejadian kebakaran itu, Yoseph bersama seluruh pegawainya membersihkan ruang-ruang yang nyaris ikut terbakar. Bahwa, masih terdapat dua gedung milik Dinas PKO yang terletak persis di belakang gedung utama, bisa dimanfaatkan untuk berkantor.
"Kalau tidak cepat waktu itu, maka ini semua selesai. Bisa merambat ke kantor Dukcapil, Perkim, kemudian di permukiman warga, maka itu lebih parah lagi, karena jaraknya berdekatan. Apalagi waktu kejadian, posisi angin cukup kencang, makanya api cepat merambat," kata Yosep.
Dikatakan, sewaktu kejadian, api sudah merambat masuk melalui plafon ruang aula. Beruntung, satu unit mobil tangki yang begitu tiba di lokasi, langsung melakukan pemadaman. Dengan tindakan pemadaman yang disebutnya adalah dengan cara membobol bagian plafon. Yang kemudian bisa memadamkan api yang mulai membakar material di ruang aula.
"Hari ini, Selasa (14/6) kami melakukan bersih-bersih ruangan yang bisa dipakai. Ada dua gedung dengan beberapa ruang. Di ruang aula, bisa disekat jadi beberapa ruang dan kami usahakan agar tidak mengganggu pelayanan," ungkapnya.
"Untuk itu, dalam apel, saya sudah sampaikan kepada semua teman-teman pegawai bahwa, terus lakukan yang seharusnya teman-teman lakukan. Jangan perduli dengan komentar-komentar yang berkembang di luar sana. Karena siapa pun pasti tidak menginginkan terjadi musibah," pungkasnya. (*)
Penulis: Max Saleky
Editor: Marthen Bana