KUPANG-Para calon petani milenial yang dibina melalui sekolah vokasi pertanian yang berada di bawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan) merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi ujung tombak sektor pertanian. Dan SMK PP Negeri Kupang merupakan salah satu lembaga yang bertugas membina dan melahirkan SDM ujung tombak pertanian itu.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, dibutuhkan metode pembelajaran pendidikan vokasi melalui pendekatan teaching factory (TEFA). “Salah satu kunci utama dari keberhasilan pembangunan pertanian adalah SDM-nya, bantuan benih, pupuk, bantuan alsintan, dan yang lain-lain. Ini semua tidak akan berhasil kalau tidak dikelola oleh SDM yang kompeten,” ujar Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan, berbagai kerja sama yang dilakukan harus mampu menghasilkan output yang sangat luar biasa di sektor pertanian, khususnya peningkatan kualitas SDM Pertanian.
“Kementan melalui BPPSDMP akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi pertanian. Kita akan ‘menikahkan’ Industri/Dunia Usaha (IDUKA) dengan pendidikan vokasi di lingkup Kementan,” ungkap Dedi.
Oleh karena itu, SMK PP Negeri Kupang dengan pihak LMSindo telah menjalin kerja sama untuk meningkatkan kualitas guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya di NTT melalui pelatihan dengan tujuan menunjang pengembangan kualitas SDM, dalam hal ini para peserta didik. Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari sebagai lanjutan dari program kerja sama yang telah terjalin sejak tahun 2020.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin (13/6) dan Selasa (14/6), bertempat di Hotel Aston, adalah dalam rangka peningkatan dan penguatan kompetensi dan produktivitas guru SMK melalui Program “Link and Match SMKs in Indonesia (LMSINDO)”, kerja sama antara Maastricht School of Management (MSM) Belanda, Polbangtan Bogor, Universitas Nusa Cendana, SMK Waibakul, dan SMK PP Negeri Kupang.
Melalui program ini diharapkan hasil dari acara Teacher Training adalah peningkatan kapasitas guru pertanian dari Polbangtan Bogor, Universitas Nusa Cendana, SMK Waibakul, dan SMK PP Kupang dalam penerapan pembelajaran yang berorientasi pada proyek dan pemecahan masalah. Tak lupa juga peserta training diperkaya dengan teori dan praktik dalam bidang pertanian agar bisa menciptakan inovasi yang bermanfaat khususnya di wilayah NTT.
Peserta training mendapat kesempatan untuk mengunjungi BBPP Kupang dan GS organic yang merupakan mitra P4S dari BBPP Kupang.
Selanjutnya pada Rabu (15/6/2022), dilaksanakan penandatangan nota kesepahaman kerja sama antara Maastricht School of Management (MSM) Belanda dengan anggota Multi-Stakeholder dalam bidang pertanian di Nusa Tenggara Timur. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Universitas Nusa Cendana, Polbangtan Bogor, Balai Besar Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian, SMK Negeri 1 Waibakul, SMK PP Negeri Kupang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT, Kadin NTT, Yayasan Mitra Tani Mandiri (YMTM), dan GS Organik.
Berlanjut pada acara yang dilaksanakan di SMK PP Negeri Kupang pada hari Kamis, 16 Juni 2022 ialah program intership dan Workshop bertema “Strengthening ATVET Teacher Training in NTT” dengan maksud untuk meningkatkan kualitas para guru pertanian sehingga dapat menghasilkan output peserta didik yang juga berkualitas dalam bidang pertanian. Karena siswa yang kompeten dalam dunia pertanian adalah hasil dari didikan guru yang juga berkompeten.
Kepala SMK PP Negeri Kupang, Ir. Stepanus Bulu, MP menyampaikan bahwa pihaknya sangat senang dengan adanya kerja sama ini .”Kami sangat mendukung kegiatan ini karena membuat komunikasi guru dan murid lebih efektif dan aktif. Selain itu hasil akhir dari kegiatan ini kami harapkan ada modul yang bisa kami bagikan kepada para guru,” jelas Stepanus Bulu.
Agenda terakhir dari proyek kerjasama ini adalah Kunjungan LMSindo ke BBPP Kupang dan GS Organik yang dilaksanakan Jumat (17/6/2022).
Agenda ini bertujuan untuk melakukan kunjungan kepada mitra yang selama ini menjadi tempat magang maupun PKL bagi SMK PP Negeri Kupang. Seperti yang disampaikan Koordinator Program dan Evaluasi BBPP Kupang, Bayu Ariawan menyampaikan pihaknya sangat terbuka bagi SMK untuk mengembangkan SDM pertanian kedepannya.
“Kita siap mengirim widyaiswara untuk melatih para petani, peternak, siswa maupun para guru yang ingin memperoleh ilmu atau keterampilan di bidang pertanian,” papar Bayu.
Hal senada pun diungkapkan oleh Direktur GS Organik, Gestianus Sino. Ia sangat merespon kegiatan dari LMSindo yang bekerjasama dengan dua SMK, yaitu SMK PP Negeri Kupang dan SMK Negeri 1 Waibakul.
“Saya pribadi sangat senang karena pemerintah dan kami pelaku pertanian harus bersinergi sehingga kita memiliki prinsip yang sama dan saya berharap semoga kedepannya kerjasama ini menjadi keberlanjutkan,” tutup Gestianus. (*)
Penulis: Luluk J. Pertiwi