BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pengelolaan keuangan pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sistem Pelayanan Air Minum (SPAM), Kabupaten Manggarai Timur (Matim), berjalan sesuai ketentuan. Oleh karena itu, unit kerja di bawah Dinas PUPR Matim ini kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Predikat opini ini untuk kali kelima berturut sejak 2017 lalu. Diberikan oleh lembaga Auditor Independen Kantor Akuntan Publik, atas pemeriksaan Laporan Keuangan tahun anggaran 2021. Dimana lembaga akuntan publik itu berlisensi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Kepala UPTD SPAM Matim, Fransiskus Y. Aga, kepada TIMEX melalui HP, Rabu (15/6), berharap hasil yang dicapai ini dapat terus dipertahankan. "Tahun ini kita masih dapat rejeki dengan meraih opini WTP yang kelima kali dari lembaga auditor independen kantor akuntan publik, terhadap hasil laporan keuangan di UPTD SPAM. Selain itu, hasil audit dari BPK untuk keseluruhan instansi di Pemda Matim, juga dapat opini WTP," ungkap Fransiskus Y. Aga.
Fransiskus atau biasa disapa Kevin mengatakan, lima kali meraih opini WTP itu, terhitung sejak laporan keuangan tahun 2017 hingga 2021. UPTD SPAM Matim, kata Kevin, merupakan unit kerja di bawah Dinas PUPR Kabupaten Matim. Sehingga secara kelembagaan, UPTD SPAM itu merupakan bagian dari Pemkab Matim.
Dalam pengelolaan keuangan, lembaga yang melayani masyarakat dalam hal penyediaan air baku ini tentu menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Tentunya, kewajiban UPTD SPAM yang menerapkan BLUD, bersedia untuk diaudit oleh lembaga auditor independen yang berlisensi BPK.
"Akan tetapi, dari hasil yang diraih ini, masih terdapat beberapa catatan yang harus diperbaiki, yakni terkait kelengkapan peraturan yang harus ada. Kita berharap ke depan, hasil dengan memeperoleh WTP tetap dipertahankan dan terus ditingkatkan dengan menerapkan praktik-praktik pengelolaan keuangan yang baik," kata Kevin.
Dari perolehan opini WTP, Kevin mengatakan pertama bahwa penerapan pola pengelolaan keuangan BLUD pada UPTD SPAM, sudah berjalan sesuai ketentuan. Hal ini merupakan bagian dari hasil kerja sama dan kerja keras semua elemen, baik itu pegawai dan juga pelanggan yang mendukung dengan caranya sendiri.
Selanjutnya, atas kekurangan yang ada perlu dilakukan perbaikan dengan cepat, agar lebih baik lagi. Semuanya berharap manakala sisi manejemen sudah baik, mama butuh suatu komitmen untuk sisi teknis pelayanan. Disini agar masing-masing bisa bersinergi dan membawa manfaat bagi masyarakat.
Demikian pula, tambah Kevin, upaya untuk penagihan piutang jasa layanan yang masih belum dibayarkan pelanggan. Perbaikan akan terus dilakukan, agar suatu saat UPTD SPAM Matim menjadi contoh unit kerja dengan menerapkan BLUD yang dapat memberikan kontribusi pelayanan langsung barang dan jasa yang berkinerja lebih baik.
"Kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini, diharapkan terus dipertahankan. Bahkan semakin diperkuat dengan inovasi dan kreativitas untuk lebih mengembangkan UPTD SPAM Matim," bilang Kevin. (*)
Penulis: Fansi Runggat
Editor: Marthen Bana