BA'A, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pasca musibah kebakaran pada kantor Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Rote Ndao, polisi langsung memasang police line di lokasi kejadian, Senin (13/6). Aparat kemudian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mengidentifikasi dan berusaha menemukan penyebab kebakaran.
Sebab, kejadian yang tak diduga itu, telah menghanguskan sebagian besar infrastruktur yang dimiliki. Akibatnya, aktifitas pelayanan rutin terganggu pasca peristiwa itu. Musibah yang berlangsung cukup cepat ini juga meninggalkan dampak kerugian bernilai milaran rupiah. Walau belum diketahui secara pasti nilai kerugiannya, sehingga saat ini polisi tengah melakukan olah TKP dan mengidentifikasi, agar bisa mengungkap penyebab kejadian.
"Besoknya, Selasa (14/6) setelah kejadian, tim langsung melakukan olah TKP. Tim indentifikasi dari Satuan Reskrim (Satreskrim) Polres Rote Ndao bersama unit reskrim Polsek Lobalain," kata Kapolres Rote Ndao melalui Kepala Seksi (Kasi) Humas, Polres Rote Ndao, Anam Nurcahyo, kepada TIMEX, Kamis (16/6).
Dari hasil sementara olah TKP, kata Adam, satu bangunan ludes terbakar beserta isinya. Kebakaran terjadi pada gedung utama yang memiliki 11 ruangan dan 3 kamar mandi/wc. "Bangunan kantor tersebut terdiri dari dua bagian gedung dan yang menjadi lokasi kebakaran adalah gedung utama bagian depan," beber Anam.
Selanjutnya, di lokasi kejadian, lanjut Anam, terdapat banyak sekali tumpukan berkas/dokumen. Tumpukan tersebut kebanyakan berbahan kertas, sehingga menyebabkan api begitu cepat menjalar dan sulit dipadamkan.
Di bagian depan kantor yang terbakar, demikian Anam, terdapat satu unit meteran listrik berdaya 6.600 volt. Hanya saja, sebagian sudah terbakar disaat kejadian naas itu.
Begitu juga pada gedung lainnys yang berada di belakang gedung utama. Kondisinya sudah terbakar, tetapi beruntung masih bisa diselamatkan. "Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Karena penyebab kebakaran belum dapat dipastikan saat ini, maka akan didalami lebih lanjut. Tapi kerugian materil diperkirakan mencapai miliaran rupiah," sebut Anam. (*)
Penulis: Max Saleky
Editor: Marthen Bana