BAJAWA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bank NTT Cabang Bajawa me-launching program Bank NTT Peduli Stunting dalm rangka roadshow kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT itu. Kegiatan peluncuran berlangsung di Puskesmas Kota, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada.
Kegiatan ini bekerjasama dengan Pemerintah sebagai bukti partisipasi mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngada dalam mengentaskan permasalahan stunting dengan memberi makanan tambahan bagi anak gizi kurang.
Pimpinan Bank NTT Cabang Bajawa, Lorenso Andri Bere Mau kepada TIMEX, Selasa (21/6), mengatakan, Bank NTT Peduli Stunting ini akan menyasar sebanyak 83 orang yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Ngada. "Kegiatannya nanti dalam bentuk pendampingan, dimana dilakukan sampai dengan bulan Juli, terus akan dilanjutkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada," jelas Lorenso.
Lorenso juga menyampaikan ucapan terima kasih, khususnya kepada direksi Bank NTT juga Pemkab Ngada yang sudah bekerjasama mendukung kegiatan ini.
Lorenso berharap seluruh lapisan masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam upaya menurunkan angka prevelensi stunting di wilayah NTT, khususnya di Kabupaten Ngada.
Sementara itu, Ketua Pokja Percepatan Penurunan Stunting Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) NTT, Sarah Lerry Mboeik menjelaskan, berdasarkan hasil status gizi Balita periode Februari 2022, terdapat sebanyak 91.032 balita stunting (22,0 persen), Wasting sebanyak 42.068 balita (10,2 persen), Underweight atau berat kurang sebanyak 95.179 balita (23,0 persen).
“Kita beri apresiasi kepada Bank NTT yang terdepan dalam memberi contoh bagaimana pihak swasta di NTT terlibat mencegah stunting. Ini merupakan program quick win Pak Gubernur (Viktor Bungtilu Laiskodat, Red). Kita berharap semoga ini bisa diikuti oleh badan swasta yang lain sehingga menandakan pihak swasta pun ikut berperan dalam pengentasan masalah di sekitarnya,” harap Lerry.
Lerry menyebutkan, sejauh ini, manajemen Bank NTT sudah membantu menangani sebanyak 6.000 anak dari 16 ribu anak dengan status gizi kurang. Jika mereka ini tidak ditangani secara baik, maka berpeluang sebagai anak stunting. “Ini adalah pendekatan prima yang dilakukan oleh Bank NTT,” kata Lerry.
Menurut Lerry, kelebihan program Bank NTT ini ada pada pola asuh sehingga ada edukasi kepada keluarga untuk penanganan 1.000 hari pertama kehidupan yang mencakup suami, dan orang dekat ibu hamil. (*)
Penulis: Saver Bhula
Editor: Marthen Bana